Tidak terasa, waktu untuk pemilihan Presiden dan Wakil Rakyat di DPRD, DPR dan DPD tahun 2024 telah tiba. Aku sempat bingung untuk pulang ke Sorowako atau tetap di Jakarta. Namun ternyata surat panggilanku tidak ada di Sorowako. Sehingga aku memilih datang langsung ke TPS dengan harapan bisa ditambahkan dalam daftar pemilih.
Rabu (14/02/2024), bersama Bapak dan ibu kostku, kami berangkat menuju TPS 015 RW 05 Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Lebih siang karena hujan lebat menyapa Jakarta sejak subuh. Setelah bertanya pada petugas TPS, aku harus menunggu hingga pukul 12.00 WIB untuk suara tambahan DPT. Untuk itu aku pamit pulang lebih dulu pada bapak dan ibu kostku.
Di waktu yang disebutkan, aku kembali ke TPS dan menunggu hingga diperbolehkan mencoblos sebagai Pemilih Tanbahan. Sesaat aku dipanggil dan petugas TPS meminta fotocopy KTPku. Oalah, terpaksa aku berkeliling dulu karena fotocopy terdekat tutup. Kuberanikan diri masuk ke salah satu hotel dan alhamdulillah salah satu karyawan di resepsionis bersedia membantuku.
Akupun kembali ke TPS dan menunggu hingga namaku dipanggil untuk masuk ke bilik suara. Ada empat (4) surat suara yang kuterima dari panitia:
1. Surat Suara untuk Presiden dan Wakil Presiden
2. Surat Suara untuk DPD RI
3. Surat Suara untuk DPR RI
4. Surat Suara untuk DPRD DKI Jakarta
Setelah memilih dengan menusukkan paku ke salah satu pilihan di masing-masing surat suara, akupun menuju kotak suara dan dibantu petugas, masing-masing surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara. Setelah itu aku berpindah ke meja tinta lalu memasukkan jari kelingking kiriku ke botol tinta dan memberi tanda bahwa aku telah memilih.
Alhamdulillah, tunai sudah tugasku sebagai warga negara Indonesia yang menggunakan hak suaraku untuk masa depam Indonesia. Semoga hasilnya dapat membawa kebaikan kepada negaraku, Indonesia. inshaallah.
HASIL QUICK COUNT PEMILU 2024
Setelah melaksanakan tugasku sebagai warga negara dalam menyalurkan hak suaraku, aku kembali ke kost untuk beristirahat dan menunggu hasil perhitungan suara.
Sebagai hasil Quick Count :
Sambil menunggu KPU mengumumkan hasil Pemilu 2024 tetap kita ucapkan Selamat dan Sukses kepada Pemimpin Terpilih menuju Indonesia Lebih Maju 👍🏻
Empat hari libur, aku menghabiskan waktu libur di Tanjung Priuk, rumah Opu Odeng. Tidak kemana-mana karena Opu Odeng sibuk mengikuti persiapan Kampanye Akbar salah satu pasangan Calon Presiden Republik Indonesia.
Di hari keempat (11/02/2024), aku bermaksud pulang lebih awal karena Opu Odeng akan berangkat mengantar cucunya kembali ke As-Syifa Boarding School Subang. Namun ternyata aku boleh ikut karena sebelum ke BSS, terlebih dulu akan ke permandian air panas Ciater.
Menikmati perjalanan di Tol Km. 63 Jakarta-Cikampek, tiba-tiba mobil merapat ke sisi jalan. Rupanya ban belakang sebelah kiri kempes. Apesnya lagi, ban serep juga kempes.
Syukurnya, kami berhenti di dekat perkampungan dan beberapa anak kampung membantu membawa ban yang kempes ke tambal ban di kampung terdekat. Tidak lama, sebuah mobil derek mendekati kami dan ikut melihat kondisi mobil. Begitu pula sebuah mobil patroli polisi yang ikut berhenti dan melihat kondisi mobil Opu Odeng.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya ban kembali terpasang dan perjalanan kami lanjut ke Ciater. Saat tiba, kami langsung menuju mesjid untuk menunaikan tugas sebagai muslim. Lalu makan siang sebelum akhirnya menikmati permandian air panas Ciater.
Sebelum menikmati aliran air panas Ciater, idak lupa kami menikmati santap siang di tepi kolam yang sudah disiapkan Gery Andi Picunang, puteri Opu Odeng. Hawa panas yang terasa membuat kami segera menyelesaikan santap siang dengan menu nasi, ikan, telur dan mie goreng yang sedap.
Mashaallah. Tubuh yang kaku langsung lumer dibawah siraman air panas Ciater. Dikreasi seperti air terjun mini, kita bisa menikmati air panas yang bersumber dari kaki gunung Tangkuban Perahu. Suhu air 43-46 derajat sangat cocok untuk healing dan relaksasi.
Rasanya ingin berlama-lama menikmati suasana Ciater. Sayangnya, hujan menyapa kami dan waktu untuk mengantarkan cucu Opu Odeng kembali ke asrama memaksa kami untuk segera berbenah dan meninggalkan Ciater. Nantilah di kunjungan berikutnya baru kita nikmati Curuq Jodo yang berada di lokasi yang sama.
Alhamdulillah, setelah berbenah, kami memgantarkan Syauqi ke pondok dan melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta. Selesai sudah perjalanan singkat yang sangat mengasyikkan.
Wah, aku terkagum-kagum sendiri menyaksikan langsung pesawat CN 295 di hadapanku. Pesawat dengan fungsi melaksanakan angkutan personel dan logistik, penerjunan pasukan dan logistik, Evakuasi Medis Udara, Patroli Udara terbatas, serta penugasan militer maupun misi kemanusian lainnya, digunakan hari ini untuk mengantarkan rombongan Bpk Mendagri dari Jakarta menuju Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu, 13 Desember 2023.
Bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, penerbangan menuju Bandara Supadio ditempuh selama 1 jam 40 menit. Alhamdulillah rombongan yang dipimpin Bapak Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian tiba tepat waktu dan diterima oleh Pj. Gubernur Kalimantan Barat bersama Forkopimda dan jajaran di Pangkalan TNI AU Supadio Pontianak.
Setelah menikmati sarapan pagi, rombongan kemudian terbagi karena keterbatasan alat angkut lanjutan. Bapak Mendagri dan beberapa pejabat negara lainnya melanjutkan perjalanan menuju PLBN Jagoi Babang dengan 2 Helikopter (AW & BELL). Sedangkan rombongan lainnya menunggu di Bandara Supadio.
Tujuan kunjungan ini adalah untuk mengetahui kesiapan PLBN Jagoi Babang dalam menyelenggarakan Pelayanan Lintas Batas Negara, sebagai Epicentrum Pengenbangan Ekonomi Kawasan perbatasan Negara di Kabupaten Bengkayang, Kalbar, dan mengecek kesiapan peresmian yang akan diresmikan oleh Bapak Presiden RI. PLBN Jagoi Babang ini memiliki keunggulan sebagai beranda depan Indonesia dengan counterpart Serikin di wilayah Serawak, Malaysia.
PLBN Jagoi Babang berdiri di lokasi perbukitan di atas tanah seluas lebih kurang 16,7 hektare. PLBN ini menjadi tapal batas antara Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalbar, Indonesia, dengan Serikin, Sarawak, Malaysia.
Kegiatan dimulai dengan penyambutan adat oleh Ketua Adat Bidayoh dan Kepala Benua Bidayoh, Pengarahan Bapak Mendagri selaku Kepala BNPP, Peninjauan (Gedung Utama PLBN Jagoi Babang, Gerbang Titik 0 Perbatasan RI-Malaysia, Pasar PLbN Jagoi Babang, dan apenanaman Pohon)
Mendagri Tito Karnavian disambut dan dikenakan baju adat Dayak Bidayoh
* * * * *
Perjalanan ini bermula dari koordinasi persiapan rencana kunjungan Bapak Mendagri ke Jagoi Kalimantan Barat. Kunjungan ini dalam rangka peninjauan kesiapan peresmian PLBN Jagoi Babang, satu dari lima PLBN yang pembangunannya telah selesai dan sudah mulai beroperasi di tahun 2023.
Aku kemudian diberikan detail tugas apa saja yang harus disiapkan dan dikoordinasikan terkait persiapan pemberangkatan rombongan dari bandara Halim Perdanakusuma. Kemudian kami pun memastikan kembali mama-nama rombongan yang akan ikut bersama Bapak Mendagri.
Rupanya masih ada kursi kosong yang bisa diisi, sehingga pak Asdep Tasbara menyampaikan bahwa bertiga pak Kholiq, Mega dan aku boleh ikut rombongan ke Pontianak. Wah, tak terkira girangku. Pertama kalinya aku akan naik pesawat TNI CN 295, yang biasanya digunakan untuk tamu-tamu VIP atau kondisi membawa bantuan dan pasukan.
* * * * *
Setelah menyelesaikan agenda kunjungan di PLBN Jagoi Babang, Rombongan kembali ke Supadio untuk santap siang. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Jakarta kembali menggunakan CN 295.
Perjalanan kali ini singkat namun sangat berkesan bagiku. Tidak putus rasa syukur ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Inshaallah akan berlipat ganda.
QS. Ibrahim : 7
Doaku, semoga harimu menyenangkan ya teman2. Sampai ketemu di cerita perjalanan selanjutnya… 👌🏻❤️
Sungguh diluar dugaan, aku mendapat kesempatan berangkat ke SKOUW. Awalnya kupikir hanya sebuah gurauan sampai akhirnya aku melihat namaku tercantum dalam list tugas yang disampaikan admin kantorku. Kali ini aku mendapat tugas bersama pimpinanku, Bapak Pantja Wibowo untuk mendampingi Plh. Sekretaris atau Deputi bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Bapak Robert Simbolon.
Tugas kali ini untuk menghadiri peresmian galeri pameran Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) SKOUW, perbatasan Indonesia-Papua Nugini, di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua pada hari Jumat, 17 Nopember 2023.
Aku meninggalkan Jakarta dengan Batik Air ID 6182 tanggal 16 Nop 2023 pukul 22.30 WIB. Transit di Makassar dan ganti pesawat akhirnya tiba di Bandara Sentani Jayapura pada tanggal 17 Nop 2023 jam 07.20 WIT.
Saat tiba di bandara, kami langsung menuju VIP Room, dimana kami bertemu dengan rombongan Bapak Plh Ses yang kemudian bersama-sama meninggalkan Bandara Sentani menuju PLBN SKOUW.
Begitu tiba di PLBN SKOUW, penyambutan dilakukan dengan tata cara Papua dimana Bapak Plh Ses, Deputi Bina Konservasi Arsip dan Deputi IPSK disambut dengan pemasangan topi Palo-palo sebutan hiasan kepala dari ijuk dan bulu ayam serta penyematan tas anyaman khas Papua yang disebut Noken.
Setelah itu seluruh rombongan, tamu undangan dan hadirin digiring masuk ke ruang acara dan mengikuti seluruh rangkaian Peluncuran Galeri Arsip Perbatasan. Peluncuran sendiri ditandai dengan pemukulan Tifa, sebuah alat musik khas Papua serupa gendang yang terbuat dari kayu dengan lubangi di tengahnya dan ditutup dengan kulit hewan (biasanya kulit rusa).
Dilanjutkan tukar menukar cindera mata dari ANRI dan BNPP. Lalu peninjauan ke papan display ANRI dan Sholat Jumat bagi yang muslim.
Setelah selesai, para tamu dijamu makan siang yang kemudian dilanjutkan dengan foto bersama, kunjungan beberapa lokasi penunjang PLBN seperti jalur tikus, TBI, ke pasar, mess pos satgas pamtas yang belum difungsikan, gerbang perbatasan Indonesia-PNG, Pos Pemeriksaan Lintas Batas SKOUW – Wutung yang diakhiri dengan bersantai di halaman Border Post of Indonesia sebelum bergerak meninggalkan PLBN SKOUW.
Sebelum kembali untuk beristirahat di Hotel Horison Kotaraja Jayapura, rombongan dijamu makan malam dengan menu seafood dan Papeda Papua di Restaurant Yasbeer Jayapura. Alhamdulillah.
Seluruh rangkaian kegiatan selesai, rombongan beristirahat kemudian melanjutkan perjalanan pada Sabtu, 18 Nov 2023 kembali ke ibukota Jakarta.
Senang sekali aku mendapat undangan dari Ketua Rombsis (Rombongan Ibu+Ibu Eksis) Andi Idha Nursanty. Sebuah undangan silaturahmi dan Sholat Tasbih untuk Palestina pada Rabu, 15/11/2023.
Awalnya aku ragu untuk pergi. Sampai akhirnya kak Ismi menghubungiku, jadi aku putuskan untuk ijin dari kantor. Lagipula pekerjaanku tidak begitu banyak.
Memggunakan layanan Kereta Api Indonesia (KAI) aku naik di stasiun Gondangdia yang dekat dengan kantorku dan turun di stasiun Kalibata. Aku kemudian bertemu kak Ismi yang lebih dahulu tiba dari Depok.
Berdua kami lanjut naik gocar ke rumah Andi Idha. Sudah banyak tamu undangan yang datang saat kami tiba. Selain bertemu shohibul Bait Andi Idha, alhamdulillah bisa silaturahmi dengan Opu Duraebah dan Ibu Soraya yang sama-sama kami kenal di Kerukunan Keluarga Tana Luwu (KKTL).
Meskipun KKTL sudah dibubarkan dan berubah nama menjadi Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) tapi ikatan Wija To Luwu di rantau, membuat aku tetap memghormati para sepuh dan teman2 Luwu di Jakarta. Sehingga masih berkomunikasi dan menjaga hubungan silaturahmi.
Alhamdulillah seluruh tangkaian acara berlangsung khidmat dan penuh rasa syukur tanpa kurang apapun. Aku bahkan bisa menikmati hidangan nasi kebuli yang lezat dengan satay, juga soto ayam dan air kelapa muda yang dihidangkan shohibul bait.
Namun, rasa syukur yang tak terkira, usai melaksanakan sholat fardhu dzuhur yang dilanjutkan sholat sunnat Tasbih untuk warga Palestina. Tak terasa air mata ini menetes saat takbir terucap dilanjutkan lantunan doa untuk nyawa manusia yang dinistakan oleh manusia lainnya. Semua karena nafsu dunia, Astaghfirullahaladzim.
Semoga Allah menjaga Palestina dari kehancuran.
Ya Allah, kami memohon rahmat-Mu agar mengangkat musibah yang menimpa kaum Muslimin di Gaza pada khususnya, dan di Palestina, serta di seluruh belahan bumi. Ya Allah selamatkan dan peliharalah mereka dari musibah yang menimpa mereka, dan tunjukkanlah kami, ya Tuhan, kekuatan dan keperkasaan-Mu yang tak terkalahkan kepada para ahli tipu muslihat, yang licik, penindas, perampas.
Setelah berkunjung ke PLBN Motaain, kami kembali ke Kupang. Saatnya santap malam, kami menuju rumah makan yang cukup terkenal dengan berbagai menu hidangan laut sebelum kembali ke hotel untuk istirahat.
Perjalanan panjang yang cukup melelahkan membuatku langsung terlelap saat menyentuh tempat tidur.
Pagi menjelang. Hari yang cerah menyapa. Sejenak aku memperhatikan aktifitas pagi kota Atambua yang sudah mulai riuh dari teras kamarku. Lalu aku bersiap untuk sarapan dan mengikuti giat hari ini.
Karena aku menginap di hotel yang berbeda dari rombongan lainnya, maka aku menggunakan aplikasi Maxim untuk memesan kendaraan ke hotel tempat kegiatan berlangsung.
Saat tiba, aku mendapat tugas mencetak bahan paparan yang akan dibawakan oleh Asdep Tasdarat. Aku kemudian mencari tempat print yang ternyata berjarak cukup jauh dari tempat kegiatan.
Begitu kembali, aku bergabung dengan teman-teman2 lainnya dan mengikuti kegiatan hingga presentasi Asdep Tasdarat disampaikan. Syukurlah semua berjalan lancar. Bahkan respon dari pihak RDTL sangat positif terhadap paparan Asdep Tasdarat yang diperkuat oleh Kepala PLBN Motaain, Kepala PLBN Wini dan Kepala PLBN Napan
Setelah kegiatan berakhir, kami kembali ke hotel. Hanya sempat bebersih diri sebelum aku dijemput untuk makan malam kemudian kembali ke hotel untuk istirahat.
Keesokan paginya, kami kembali ke Kupang dan menginap semalam. Setelah santap malam, kami menyempatkan berbelanja oleh-oleh khas NTT sebelum akhirnya terbang kembali ke Jakarta pada pagi harinya.
Minggu pagi (22/10) aku menerima sebuah pesan whatsapp yang berisi rencana perjalanan ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejak bergabung di Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP-RI) sudah beberapa kali mendapatkan penugasan yang tiba-tiba. Sepertinya sudah mulai terbiasa dengan jadwal dadakan 🤭.
Sambil menunggu konfirmasi keberangkatan, aku mulai memikirkan apa saja yang harus aku siapkan dan bawa dalam perjalanan ini. Banyak yang harus dipertimbangkan. Berapa banyak pakaian yang aku butuhkan, pakaian apa saja yang akan digunakan, sepatu, make up, aksesoris terutama ID Card kantor, perlukah bawa laptop atau tidak.
Jujur saja, meski sering bepergian, tetapi tetap saja aku suka bingung sendiri kalau ada perjalanan dadakan. Karena tidak punya banyak waktu untuk berfikir perlu tidaknya membawa a, b, c, dst. Sehingga kadang setengah koperpun kembali dalam kondisi bersih karena tidak sempat digunakan.
Akhirnya informasi keberangkatan pun aku terima. Tapi kali ini aku tidak menerima jawaban tetapi sebuah file berisi tiket keberangkatan. Jiahhh, harus berangkat donk.
Jantungku langsung berdebar kencang. Ini pertama kalinya aku tugas ke perbatasan negara sejak aku tugas di BNPP. Satu hal yang aku inginkan sejak aku pindah tugas dari Pemkab Lutim ke BNPP Januari 2023 lalu.
Semua telah sedia. Aku hanya menunggu waktu keberangkatan dengan meniknati santap malam. Rencana aku berangkat menggunakan Batik Air (ID 6540) dari Bandara Soekarno Hatta Tanggerang Banten ke Bandara El Tari Kupang.
Saat keberangkatan pun tiba. Aku duduk dengan manis, menikmati saat-saat menuju tempat pertama yang akan kukunjungi. Perasaan excited, bahagia dan deg-degan mewarnai 2,5 jam penerbanganku ke Kupang.
Begitu pesawat Batik Air yang aku tumpangi tiba di Bandara El Tari Kupang, sopir mobil rental telah menunggu di bandara. Perjalanan ini aku mendampingi Asisten Deputi Lintas Batas Darat (Asdep Tasrat) dan satu staf Tasbara lainnya.
Perjalanan darat pun kami lakukan. Karena ketibaan kami di pagi hari, sehingga sarapan adalah tujuan pertama sebelum melanjutkan perjalanan. Kami pun tiba di sebuah toko kue yang menjual aneka ragam kue-kue tradisional.
Lalu kami lanjut kembali. Perjalanan darat dari Kupang ke Atambua ditempuh selama 8 jam. Kami bahkan singgah di sebuah jembatan besar untuk mengambil gambar sungai.
Alhamdulilkah kami tiba di Belu. Setelah check in, mandi, sholat dan berbenah, aku melanjutkan perjalanan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Alhamdulillah. Setelah 10 bulan bertugas di BNPP, akhirnya aku berkesempatan menjejakkan kaki di 1 dari 13 PLBN yang telah beroperasi di Indonesia yakni PLBN Motaain. Aku bahkan berkesempatan melintas ke gerbang Timor Leste dan berpose bersama kawan dari BNPP RI didampingi staf PLBN Motaain.
PLBN Motaain diresmikan Presiden Joko Widodo pada Desember 2016. “PLBN merupakan kebanggaan dan representasi wajah Indonesia. Sehingga bukan saja fisik bangunannya yang harus bagus, namun juga harus dapat memberikan pelayanan prima bagi penggunanya.” Jelas Jokowi saat peresmian PLBN Motaain.
PLBN Terpadu Motaain merupakan satu dari 18 pos lintas batas negara yang dimiliki oleh Indonesia dan yang pertama kali diresmikan diantara lima PLBN lainnya yang berada di Provinsi NTT.
PLBN melayani bidang keimigrasian, kepabeanan, karantina, keamanan, dan administrasi pengelolaan, serta menjadi sistem utama yang melayani aktivitas masyarakat perbatasan, khususnya yang berhubungan dengan lintas batas.
Meski belum menyeberang secara sempurna, tetapi alhamdulillah aku telah menjejakkan kaki di tanah RDTL yang sebelumnya adalah bagian dari Indonesia yang kemudian memisahkan diri dan menjadi sebuah negara merdeka di tahun 1999.
Samar kudengar namaku dipanggil pimpinan. Segera kujawab sambil melangkah ke ruang kerjanya. Kuketuk dan masuk setelah melihat isyarat darinya.
Tidak terduga. Rupanya panggilan ini untuk penugasan yang tak kusangka-sangka. Aku diminta menghubungi seniorku dan mempersiapkan diri untuk dinas ke luar negeri atas undangan United Nations on Drugs and Crime (UNODC) ke Viet Nam pada 7-11 Juli 2023.
Meskipun ada rasa tak nyaman dengan penugasan ini karena aku anak baru di kantor, namun aku juga yakin bahwa tidak ada Pimpinan yang memberikan tugas pada bawahannya tanpa pertimbangan. Karena itu aku menepis segala pikiran jelek dan menjadikan hal ini motivasi mempersiapkan diriku dengan cara mempelajari topik yang akan dibahas selama pertemuan.
Day-1
Saat berangkat tiba. Dengan Singapore Airlines SQ 951 aku tinggalkan Jakarta menuju Singapore dan lanjut ke Hanoi Nobai Vietnam dengan SQ 192. Tiba di Hanoi pukul 19.40 sebuah mini bus telah menunggu kemudian mengantarkan kami ke hotel Fortuna Hanoi di Lang Ha Street district Hanoi, Vietnam.
Saat tiba di Hotel, kami dijamu santap siang yang diselesaikan dengan cepat kemudian beristirahat. Namun tak lama aku mendapat telepon dari senior yang kudampingi dari BNPP kak Chali untuk keliling kota. Kami menuju Pasar Hang Da. Namun sayang pertokoannya masih tutup saat kami tiba. Sehingga kami hanya berkeliling kemudian naik cyclo atau becak ke danau Hoan Kiem.
Ingin copot rasanya jantung ini, saat sebuah bus tiba-tiba berhenti di depan cyclo (sebutan becak di Viet Nam) yang kami tumpangi. Ishh ga sopan banget 🤦 Tapi gendeng, sopir cyclo kami santai aja bermanuver di depan bus.
Akhirnya kami tiba kembali di hotel. Setelah menitipkan ke Concierge seluruh belanjaan, kamipun naik ke lantai 2 untuk santap malam.
Day-2 Rapat
Jam 8 pagi kami turun sarapan. Lalu jam 9.30 bus jemputan kami tiba untuk mengantar seluruh rombongan ke kantor Kementerian Keamanan bagian Penanganan Narkotika (Counter Narcotics Poluce Department / Ministry of Public Security (MoPS). Turut serta perwakilan dari BLO Thailand dan BCs Indonesia.
Setelah penjelasan dari NPD dan UNODC, dilakukan penjelasan dan tanya jawab. Usai tanya jawab, kami diajak makan siang di restaurant Seafood Chinh Phuong di Thanh Xuan District, Hanoi.
Kampung tengah sudah terisi, kami lanjutkan program hari ini dengan pertemuan bersama Bagian Umum dari General Department of Viet Nam Customs (GDVC) Departemen dan Departement anti smuglling.
Day-3 pindah ke Quang Ninh Province
Pagi ini cerah. Selesai sarapan kami diminta check out dan meneruskan perjalanan ke Provinsi Quang Ninh. Perjalanan cukup jauh dan melelahkan. Sekitar tiga jam baru kami tiba.
Saat tiba di kota Quang Ninh, kami langsung menuju restaurant Hong Nanh Long City untuk santap siang. Hidangan yang disajikan tetap seafood.
Setelah itu kami bertemu beberapa representatif Kepolisian Provinsi Quang Ninh. Dalam diskusi, dibahas upaya koordinasi setiap pengelola BLO antara Momg Cai BLO dan BLO di Cina.
Malamnya kami bersantap malam di Son A Dong Redtaurant sebelum kembali ke Wyndham Legend Halong Hotel untuk istirahat. Tentu saja setelah menikmati permainan piano salah satu peserta Indonesia.
Day-3
Setelah sarapan, kami melakukan diskusi antara BLO Thailand, Indonesia BC’s dan UNODC untuk mendapatkan catatan tindak lanjut dari pertemuan ini.
Kemudian kami semua diarahkan untuk naik ke bus dan melanjutkan perjalanan. Kali ini kami akan rekreasi menikmati indahnya laut Viet Nam.
Satu hal di Viet Nam, jalur kendaraan berada di kanan, sebagaimana sopir berada di kiri. Jadi saat menyeberang, kita hatus melihat ke kiri lebih dahulu.
Tiba di pelabuhan Menggunakan kapal Binh Minh 19, kami berkeliling perairan Viet Nam menuju Pulau Tuan Chau, Ha Long bay, Quang Ninh. Sungguh indah menyaksikan hamparan gunung dan bukit
Kami bahkan melewati spot foto yang menjadi gambar latar uang 200.000 Dông Viet Nam.
Kami juga singgah di sebuah spot yang menyediakan perahu kecil untuk mengeksplore celah bebatuan bermuatan 5 orang.
Tentu saja tidak lupa foto bersama rombongan di atas kapal.
Day-4
Pagi-pagi kami semua menuju Bandara Viet Nam. Kembali ke Indonesi menggunakan Singapore Airlines SQ 191 rute Hanoi Nubai – Singapore dilanjutkan SQ 968 rute Singapore – Jakarta Internasional Airport.
Alhamdulillah. Pukul 20.05 WIB kami tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan sehat dan selamat, sampai ke rumah dan istirahat.
Di luar dugaan, namaku disebut untuk ikut dalam perjalanan dinas. Akupun mengambil buku catatan dan mengikuti pimpinanku ke ruang rapat. Disana aku mendapat kejelasan tentang rencana pelepasan tim survey Perlintasan Terpadu Tahun 2023 di Kalimantan Barat (kalbar).
Rapat Tim Publikasi Survey Terpadu BNPP Tahun 2013
Benar saja, aku masuk dalam rombongan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yang akan melepas tim survey terpadu 2023. Kamipun berangkat meninggalkan Jakarta menuju Pontianak pada Jumat, 04/08/2023 pagi.
Tim Survey ini adalah tim yang dibentuk Dalam rangka penanganan titik perlintasan di perbatasan Indonesia tahun 2023. Yang mana BNPP menfasilitasi kegiatan survei lapangan ini bersama TNI dan Pemda pada lokus jalur tidak resmi di segmen kab. Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Survei lapangan BNPP bertujuan untuk memetakan kondisi riil jalur2 rawan di perbatasan negara beserta aktifitas yg terjadi juga potensi di kawasan perbatasan itu. Sehingga segala kebutuhan dan koordinasi dilakukan untuk persiapan yang lebih baik.
kegiatan diawali dengan acara pelepasan tim survei pada hari Jumat, 4 Agustus 2023, pukul 17.00 wib bertempat di Makodam XII Tanjungpura. Survey rencana dilaksanakan pada tahun 2023 ini dipusatkan di dua Kecamatan yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu. Survey rencana dimulai pada tanggal 5 hingga 7 Agustus 2023.
Tim survey yang terdiri dari BNPP serta anggota TNI dari Kodam XII Tanjungpura. Tim dilepas langsung oleh Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan bersama Dr. Drs Robert Simbolon M.PA selaku Deputi bidang pengelolaan batas wilayah negara BNPP.
“BNPP telah melakukan survei titik perbatasan ini sebanyak dua kali, pertama di tahun 2020 di Kabupaten Sambas dan Bengkayangdan menemukan 29 titik perlintasan tidak resmi“, jelas Robert Simbolon selaku Deputi bidang pengelolaan batas wilayah negara BNPP.
Lalu Robert menambahkan, “pada tahun 2022,juga dilaksanakan survei di Kabupaten Sanggau, dan dari hasil Survei, ditenemukan 25 titik perlintasan tidak resmi“.
Selanjutnya, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan berharap sinergitas antar stakeholder untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia dapat terus berjalan dengan baik
“wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalbar sepanjang 966 km. Sehingga Kodam XII Tanjungpura menugaskan 2 Batalyon secara khusus untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia dalam satgas Pamtas.” Jelasnya.
Iwan berharap survey ini akan memyajikan data dan informasi jalur perlintasan tidak resmi di wilayah Kalbar, teridentifikasinya aktivitas lintas batas baik barang dan orang serta permasalahan jalur tidak resmi di Kalbar, selain itu tersedianya analisis data jalur tidak resmi di Kalbar sebagaimana masukan rekomendasi penanganan dan pengawasan perbatasan kepada kementerian dan lembaga terkaitnya.
Sedikit kaget saat mengetahui namaku tercantum untuk mengikuti pertemuan terkait Border Transnational Crime Liaison Office (BTNCLO). Pertemuan yang dilaksanan pada Selasa (9/5/2023) di Hotel Harris Suites Fx Sudirman pukul 09.00-selesai.
Baru juga belajar tentang PLBN, meski belum paham secara menyeluruh, sekarang muncul istilah baru BTNCLO. Otakkupun berputar, banyak sekali istilah-istilah yang harus kupahami satu persatu. 🤭
Aku bertemu Perencana Ahli Muda BNPP Sri Wahyuniarti di Hotel Harris. Setidaknya, ada senior yang bisa memberikan petunjuk saat aku stuck dalam diskusi. Apalagi, yang hadir sebagian besar adalah pejabat Polri yang terkait dengan BTNCLO ini.
Rapat dibuka secara resmi oleh SES NCB Interpol Indonesia, Brigjen Pol Amur Chandra dengan moderator sekaligus fasilitator Kabaglotas AKBP Joni Getamala. Peserta rapat adalah Srena Polri, SDM Polri, SOPS Polri, Bareakrim Polri, Baharkam Polri, Imigrasi dan BNPP-RI.
Banyak hal yang menjadi bahasan utamanya terkait hal-hal dalam rangka menghindari tumpang tindih tugas dan fungsi dari kementerian/lembaga yang ditugaskan di perbatasan. Penegasan koridor pelaksanaan tugas BTNCLO di perbatasan juga tetap berkoordinasi dengan BNPP.
Pembangunan BTNCLO perlu dilaksanakan berdasarkan prioritas wilayah, tidak sekedar mengisi kekosongan pos keamanan di PLBN. Pada wilayah yang memiliki tingkat urgensi pembangunan BTNCLO tinggi, maka pembangunannya perlu diprioritaskan dengan kompetensi personnel yang memiliki kemampuan memberantas kejahatan transnasional setara Bintara Tahti dan Bintara Penyidik Pembantu.
Satu hal yang menarik dalam closing statement pembahasan ini adalah bahwa sistem manajemen yang baik mengatur tentang pembinaan karier dan kesejahteraan personel, karena aturan yang saat ini berlaku belum dapat menjamin kesejahteraan personel di perbatasan. Bravo Tim Perbatasan.