100 Hari Kepergian Bupatiku

Pak Haji, bagaimana kabar Bapak disana? Kami rindu pak Haji. Banyak sekali memory indah yang masih tergambar jelas saat bersama pak haji.


Pak haji, kemarin saya kembali bertugas ke rujab. Ternyata saya tidak setegar yang saya pikirkan. Air mata masih menetes. Bayangan pak haji berjalan dari ruang pribadi menenteng baju, berkas atau sepatu menuju mobil terasa begitu nyata. Saat pak haji membuka pintu lalu tersenyum dan bertanya apakah semua sudah siap masih terasa begitu nyata.

Bayangan pak haji di atas mobil kemudian membuka kaca jendela saat kami tidak mengikutimu masih terasa begitu nyata. Atau saat kami berlarian menuju mobil saat pak haji sudah siap berangkat masih terasa begitu nyata.

Bayangan pak haji saat pengambilan gambar di ruang tamu, di ruang makan, di ruang gubernur atau di halaman depan, semuanya masih sangat terasa begitu nyata.

Rumah Jabatan Bupati Luwu Timur

Kemarin saya menemani pejabat yang baru menerima kunjungan anak sekolah dan mengajak mereka melihat ruangan kantor Bupati dan Rumah Jabatan Bupati dan mengajak mereka berkeliling. Saya merasa bayangan pak haji yang tersenyum terasa begitu nyata bersama kami.
Berat rasanya pak haji.. berat sekali dada ini..  tidak lama saya bekerja langsung untuk pak haji, tapi kenangan bersama pak haji sangat membekas. Kebaikan pak haji, kebaikan ibu haji, kebaikan yang saya dapatkan selama saya bertugas sangat membekas dan masih terasa begitu nyata.

Pak haji, saya sedih karena belum berhasil membuat video Bapak sebagai pemersatu keberagaman di Luwu Timur. Video yang menggambarkan bagaimana kebijaksanaan Pak Haji menyikapi keberagaman di Bumi Batara Guru ini. Tapi saya percaya bahwa manusia hanya dapat berencana tapi Allah SWT yang berkehendak.
Pak Haji,
Menegenang 100 hari kepergianmu, hanya doa yang terkirim sebagai rasa terima kasih atas semua kebaikan pak haji. Semoga pak haji tenang di tempat terbaik yang Allah SWT berikan untuk pak haji.

Allaahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihii wa’fu anhu wa akrim nuzu lahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmaai wats-tsalji walbaradi wanaqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wazaujan khairan min zaajihi wa adkhilhuljannata wa ‘aidzhu min ‘adzaabilqabri wafitnatihi wamin ‘adzaabinnaari.

Allaahummaghfir lihayyinaa wamayyitinaa wasyaahidinaa waghaaibinaa washaghiiranaa wakabiiranaa wadzakarinaa wauntsaana.

Allaahumma man ahyaitahu minnaa fa ahyihi ‘alal islaami waman tawaffaitahu minnaa fatawaffahu ‘alal iimaani.

Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa tudhillanaa ba’dahu birahmatika yaa arhamar raahimiina. Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin

Artinya :

“Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan lah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan lah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami atau istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia kedalam surga, dan lindungilah dia dari siksa kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka.

Ya Allah, berikanlah ampun, kami yang masih hidup dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami yang kecil – kecil kami yang dewasa, kami yang laki – laki maupun perempuan.

Ya Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah dalam keadaan iman.

Ya Allah janganlah Engkau menghalangi kami, akan pahala beramal kepadanya dan janganlah Engkau menyesatkan kami sepeninggal dia dengan mendapat rahmat-Mu wahai Allah yang lebih belas kasihan. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Aamiin aamiin aamiin ya rabbal alaamiin.