Sedikit kaget saat mengetahui namaku tercantum untuk mengikuti pertemuan terkait Border Transnational Crime Liaison Office (BTNCLO). Pertemuan yang dilaksanan pada Selasa (9/5/2023) di Hotel Harris Suites Fx Sudirman pukul 09.00-selesai.
Baru juga belajar tentang PLBN, meski belum paham secara menyeluruh, sekarang muncul istilah baru BTNCLO. Otakkupun berputar, banyak sekali istilah-istilah yang harus kupahami satu persatu. ðŸ¤
Aku bertemu Perencana Ahli Muda BNPP Sri Wahyuniarti di Hotel Harris. Setidaknya, ada senior yang bisa memberikan petunjuk saat aku stuck dalam diskusi. Apalagi, yang hadir sebagian besar adalah pejabat Polri yang terkait dengan BTNCLO ini.
Rapat dibuka secara resmi oleh SES NCB Interpol Indonesia, Brigjen Pol Amur Chandra dengan moderator sekaligus fasilitator Kabaglotas AKBP Joni Getamala. Peserta rapat adalah Srena Polri, SDM Polri, SOPS Polri, Bareakrim Polri, Baharkam Polri, Imigrasi dan BNPP-RI.
Banyak hal yang menjadi bahasan utamanya terkait hal-hal dalam rangka menghindari tumpang tindih tugas dan fungsi dari kementerian/lembaga yang ditugaskan di perbatasan. Penegasan koridor pelaksanaan tugas BTNCLO di perbatasan juga tetap berkoordinasi dengan BNPP.
Pembangunan BTNCLO perlu dilaksanakan berdasarkan prioritas wilayah, tidak sekedar mengisi kekosongan pos keamanan di PLBN. Pada wilayah yang memiliki tingkat urgensi pembangunan BTNCLO tinggi, maka pembangunannya perlu diprioritaskan dengan kompetensi personnel yang memiliki kemampuan memberantas kejahatan transnasional setara Bintara Tahti dan Bintara Penyidik Pembantu.
Satu hal yang menarik dalam closing statement pembahasan ini adalah bahwa sistem manajemen yang baik mengatur tentang pembinaan karier dan kesejahteraan personel, karena aturan yang saat ini berlaku belum dapat menjamin kesejahteraan personel di perbatasan. Bravo Tim Perbatasan.