Vie Ikuti IMT-GT ke-30

Alhamdulillah, kali ini aku mendapat tugas perjalanan ke Johor Bahru, Malaysia. Namun bahagiaku membuncah. Perjalananku kali ini resmi dinas karena berangkat menggunakan paspor biru tepatnya Paspor Dinas.

Ya Allah, terima kasih atas segala karuniaMu. satu persatu impian kecilku tercapai. Ketika mulai menikmati dunia kerja, aku ingin bisa kerja dengan menggunakan transportasi udara. Alhamdulillah, aku dinas dengan pesawat terbang ke beberapa kota di Indonesia bahkan ke beberapa negara lain. Kini perdinku resmi ke mancanegara.

Sejak bergabung dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), kali ini aku berangkat tugas ke Malaysia secara resmi sebagai delegasi Indonesia. Berangkat meninggalkan Jakarta dengan Garuda Indonesia rute Jakarta-Kuala Lumpur GA 820 lanjut Batik Air rute Kuala Lumpur-Johor OD 2405.

Senin (9/9) kami tiba Johor, Malaysia. Kami disambut panitia kemudian dihantarkan menuju Sand & Sandals Desaru Beach Resort and Spa. Karena beda penerbangan, barulah saat ibu Karo PK dan bapak Asdep PKPD tiba di hotel, kami menikmati santap malam lalu beristirahat.

Hari kedua, setelah sarapan pagi, kami menuju lokasi kegiatan di Desaru Coast Conference Centre untuk mengikuti  Petemuan Tingkat Pejabat Senior ke-31. Pertemuan dibuka dan dipimpin oleh Menteri Ekonomi Malaysia sebagai tuan rumah dan ketua IMT GT 2024-2025 dan Ketua delegasi Malaysia, yang dihadiri oleh delegasi Indonesia dengan ketua delegasi Deputi Kerjasama Ekonomi Internasional, Kemenko Bidang Perekonomian, delegasi Thailand dengan ketua delegasi Senior Advisor Dewan Nasional Pembangunan Ekonomi dan Sosial Thailand, Vice President ADB, Deputi Sekjen ASEAN Secretariat, Perwakilan UNINET, Pewakilan JBC, CIMT serta para kepala daerah yang tergabung dalam IMT-GT. Delegasi dari BNPP dihadiri oleh Kepala Biro, Perencana Muda dan analis dari Biro PK, Asdep PKPD, serta Perencana Madya dan analis dari Keasdepan Tasbara.

Hari ketiga, Forum Menteri dan Gubernur ke-21. IMT-GT dibentuk dengan tujuan untuk dapat menjalin kegiatan strategis yang terintegrasi secara paralel di setiap negara anggota dan daerah di dalamnya yang dapat mengimmplementasikan nilai-nilai pembangunan ekonomi yang secara mandiri dapat mendorong perekonomian keseluruhan.

Ada kebahagiaan yang aku rasakan dalam setiap perjalanan bersama tim yang berbeda. Kesempatan untuk saling mengenal secara tidak formal yang bisa merekatkan hubungan impersonal. Pengenalan karakter, pemahaman kebijakan dan yang paling penting adalah membangun kebersamaan.

Hari keempat, Pertemuan Tingkat Menteri IMT-GT ke-30 dan Pertemuan Terkait lainnya. Beberapa hal yang akan dilakukan ke depan oleh IMT-GT yaitu memanfaatkan potensi Blue Economy untuk dikembangkan, menguatkan implementasi dan pengawasan program/kegiatan yang telah disusun dan dilaksanakan, menguatkan akselerasi implementasi pembangunan kota berkelanjutan serta menguatkan kolaborasi di perbatasan.

Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Menggunakan pesawat AirAsia QZ 241 rombongan kami kembali ke Jakarta melalui bandar International Senai, Johor.

Ada banyak hal yang bisa kita pelajari di setiap perjalanan hidup ini. Bersyukur atas segala nikmat dariNya. Sampai jumpa lagi di perjalanan saya selanjutnya…

Menyusuri JTR Kalbar

Setelah bergabung dengan Tasbara, BNPP-RI, banyak kegiatan yang menjadi pengalaman baru bagiku. Seperti perjalanan kali ini, menyusuri Jalur Tidak Resmi (JTR) di Provinsi Kalimantan Barat. Yuks… kita simak kisah perjalananku.

Day-1

Masih gelap, aku bangun dan bersiap. Hari ini aku akan mengikuti perjalanan bersama rekan kerjaku dalam kegiatan Survei Bersama Titik Perlintasan Batas Negara Indonesia-Malaysia pada jalur Non-PLB dan Non PLBN di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024.

Sebagaimana rencana, aku menuju kantor BNPP untuk berangkat bersama beberapa kawan ke bandara Soekarno Hatta. Kami membawa perlengkapan kegiatan Survey yang telah disiapkan sebelumnya.

Tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, kami bertemu tim rombongan lainnya dan langsung check in. Penerbangan GA512 membawa kami dengan rute Jakarta-Pontianak. Masih cukup waktu untuk santai sejenak di ruang tunggu sebelum kami diarahkan naik ke pesawat.

Rute Jakarta-Pontianak

Tiba di Pontianak, kami langsung menuju RM Zakaria untuk mengisi kantong tengah.  Dengan menu masakan khas padang, amboy, itulah kekayaan nusantara. Kemanapun kaki melangkah di Indonesia ini, masakan padang adalah andalan kala lapar melanda.

Alhamdulillah, kampung tengah terisi dan kami melanjutkan perjalanan menuju hotel Neo Pontianak untuk istirahat.

Day-2

Pagi-pagi kami check out dan dijemput untuk mengikuti proses pelepasan di Kodam XII Tanjungpura. Beberapa unit kendaraan FWD juga sudah siap mengantarkan kami menuju titik2 perlintasan tidak resmi (Non PLB dan Non PLBN) di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.

Apel Pelepasan

Prosesi pelepasan tim lapangan oleh Pangdam XII Tanjungpura di Makodam XII/Tanjungpura. Diawali dengan pembekalan tim survey, apel pelepasan oleh Plh. Sekretaris BNPP/Deputi bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara didampingi Forkopimda Kabupaten Sintang

Survei dilakukan pada jalur tradisional atau disebut jalur tidak resmi selama 7 hari sejak tanggal 28 Juli-3 Agustus 2024, dan difokuskan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Bersama… Kita jaga perbatasan Indonesia

Setelah pelepasan, perjalanan menuju Basecamp Senaning pun dimulai. Rombongan bergerak setelah dilepas Pangdam XII Tanjungpura dan Plh. Sekretaris/Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara disaksikan Forkopimda Kalimantan Barat.

Pelepasan tim Survey oleh Pangdam XII Tanjungpura dan Plh. Sekretaris / Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP-RI

Setelah melakukan perjalanan selama 7 jam, alhamdulillah kami tiba di Posko Senaning. Aku langsung ke kamar untuk bebersih, tim lanjut briefing sebelum istirahat.

Posko Tim Survey JTR 2024, Senaning, Kalbar

Day-3

Persiapan giat. Setelah santap pagi sederhana dengan menu tumis dan orek tempe yang lezat, Tim Survey Identifikasi dibagi atas tiga tim sebelum menuju ke lokasi JTR dan lokasi survey masing-masing.

Beberapa hal yang menjadi tujuan kegiatan lapangan ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi nama jalur perlintaaan beserta data geografisnya, data aktivitas lintas batas serta data potensi sumber daya di sekitar titik perlintasan.

Rombongan Survey

Untuk mengefektifkan proses pengumpulan data di lapangan maka, tim survey dibagi atas 3 tim, yaitu: Tim satu terdiri dari 15 orang melakukan survey di 8 titik perlintasan. Tim dua terdiri dari 15 personil melakukan survey di 7 titik perlintasan, dan Tim tiga  terdiri atas 14 orang melaksanakan survey di 5 titik terjauh dari posko induk.

Tim 1 penuh semangat

Setelah kembali dari Survey, kami melakukan briefing tim; mendiskusikan hasil temuan tim, kendala yang dihadapi dan mendiskusikan beragam kondisi yang terjadi di lapangan.

Konsolidasi tim

Day-4

Kegiatan survey masih berlanjut atas dukungan Satgas Pamtas TNI, Pejabat Keimigrasian, Pejabat Pengelola Perbatasan pada Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan/atau Desa Lokasi Titik Perlintasan, Kodam Kalimantan Barat dan rekan2 BNPP. 

Pengisian survey bersama di titik perlintasan tradisional batas negara Indonesia-Malaysia

Sedangkan personil yang terlibat langsung merupakan gabungan dari tim Kemenkopolhukam, Asops TNI, Mabes TNI-AD, Ditjen Imigrasi, Bea Cukai, Kementerian Kesehatan, Badan Karantina Indonesia, BNPP, Satuan Kodam XII Tanjungpura dan Pemerintah Daerah.

Lokasi di JTR 02 Sei Kelik

Masuk pada lokasi JTR 06 tantangan semakin berat. Melewati perkebunan sawit kami menuju jalur Sei Seria. Subhanallah, rupanya harus melewati 2 bukit yang kalau ditarik garis lurus sejauh 2km, jika mengikuti kontur bisa nginap dulu, pagi baru balik ke posko 😃

Setelah selesai, seluruh tim kembali ke Basecamp Senaning untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Balai Karangan. Istirahat di Penginapan Putri Prambanan

Ada yang seru sebelum kami meninggalkan Basecamp Senaning. Kami sempat bermain bersama adik-adik di SDN 01 Senaning. Aish, senang rasanya bisa melihat wajah-wajah masa depan Indonesia yang cerah.

Day-5

Usai sarapan, tim check out dari Citra Sekayam Hotel lalu melanjutkan perjalanan kembali ke Pontianak.

Sepanjang jalan, ribuan hektar kebun sawit yang kami lalui di sisi kiri kanan jalan. Mulai dari tanaman yang sudah tua, hingga tanaman2 baru untuk peremajaan sawit.

Day-6

usai melaksanakan kegiatan pendokumentasian JTR di beberapa titik di lapangan, kami kembali ke Pontianak dan melanjutkan kegiatan  dengan Rapat Penyusunan Rekomendasi hasil temuan lapangan.

Rapat Penyusunan Rekomendasi dihadiri oleh semua unsur yang terkait dengan perjalanan ini.

Day 7

Saatnya kembali ke Jakarta. Menggunakan GA513 tim meninggalkan bandara Supadio menuju Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Alhamdulillah…

Setiap perjalanan memberikan pengalaman dan keseruan kisah yang unik. Kali ini dimulai dari makan malam dalam gelap ditemani cahaya rembulan dan sebuah senter, anggota tim yang jatuh kala menyusuri bebatuan sungai, anggota tim yang tersengat lebah di hutan yang lebat, ban mobil salah satu kendaraan iringan yang terjerembab di jembatan kayu serta banyak kisah seru lainnya sebagai bagian dari perjalanan ini.

Tentu saja hal ini tidak mengurangi keseruan perjalanan kali ini. Sampai jumpa lagi di trip selanjutnya…

WHOOSH INDONESIA

Sejak launching Oktober 2023, akhirnya aku berkesempatan mengendarai Whoosh. Whoosh adalah singkatan dari Waktu Hemat Operasi Optimal Sistem Hebat.  Sebuah sistem kereta api berkecepatan tinggi yang beroperasi dengan rute Jakarta-Bandung, Indonesia.

Kereta Cepat Whoosh

Perjalanan menggunakan Whoosh ini aku nikmati saat menerima tugas menghadiri rapat yang dilaksanakan di Bandung pada 05/03/2024. Rapat Pembahasan Surat Keputusan Menteri Perdagangan tentang Panitia Antar Kementerian (SK-PAK) Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden IM-BTA.

Rapat IM-BTA di Mercure Bandung, Selasa (05/03/2024)

Untuk menggunakan kereta Woosh, tiket kereta bisa didapatkan pada mesin tiket dengan cara mencetak tiket yang sudah dibeli secara online sebelumnya. Karena ini adalah pertama kalinya aku akan menggunakan whoosh, maka hal ini menjadi tantangan buatku. Syukurnya, aku menemukan fakta bahwa bukan hanya aku sendiri yang pertama mengalami kejadian ini. Hingga akhirnya tiketpun tercetak.

Self print tiket

Masih cukup waktu sebelum kereta berangkat. Kami pun menuju salah satu merchant subway untuk sarapan pagi.

Menu sarapan

Saat waktu keberangkatan tiba, kami lalu mengikuti kerumunan penumpang untuk antri check in. Serunya, karena penumpang diajak untuk self service dengan melakukan check in di mesin tiket dan pintupun terbuka.

Antri check in mandiri

Akhirnya aku bertemu si Whoosh. Setelah itu, kami masuk ke gerbong tempat kami duduk. Dan tidak lama, kereta berangkat. Saat kereta bergerak, aku mulai memperhatikan running text yang menyampaikan informasi kecepatan Whoosh. Mashaallah, kali ini aku benar-benar berada di kereta dengan kecepatan yang sangat tinggi di negaraku Indonesia, 350km/jam.

Maksimum kecepatan 350km/jam

Dari Jakarta, kereta Whoosh hanya memiliki tiga (3) stasiun pemberhentian, yakni Karawang, Padalarang dan Tegalluar. Tujuan kami adalah pusat kota Bandung, sehingga kami turun di stasiun Padalarang dan melanjutkan perjalanan menggunakan kereta feeder ke stasiun Bandung untuk lamjut ke hotel Mercure di kota Bandung.

Kereta feeder atau kereta pengumpan dari stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh ke stasiun kereta di Bandung.

Dalam perjalanan, aku sempat bercakap-cakap dengan teman duduk di sampingku. Sebagai penumpang baru, aku mendapatkan banyak informasi yang bermanfaat.

1. Beli tiket whoosh bisa menggunakan tiket.com, agen bus PO. Dewi Sri m-banking.

2. Untuk tiket Bandung Jakarta sebaiknya beli tiket saat tiba di stasiun kereta. Traffic di Bandung sungguh tidak bisa diprediksi seperti dulu. Macet dimana-mana.

Aku kemudian mencoba membeli tiket Whoosh rute Bandung – Jakarta menggunakan aplikasi e-bankmandiri melalui hp ku.

Berikut cara membeli tiket Kereta Cepat Whoosh melalui Livin’ by Mandiri.

  1. Siapkan Aplikasi Livin’ by Mandiri. …
  2. Buka Aplikasi dan Pilih Menu Sukha. …
  3. Pilih Kategori Transportasi. …
  4. Pilih Menu Whoosh. …
  5. Pilih Rute dan Keberangkatan. …
  6. Pilih Jenis Tiket dan Harga. …
  7. Selesaikan Pembayaran. …
  8. Nikmati Perjalanan Anda.

Alhamdulillah, pembelian tiket lancar dan kamipun menunggu saat keberangkatan.

Aku sungguh beruntung. Si Whoosh justru mendekati tempatku berdiri menunggu, sehingga aku bisa mengambil beberapa shoot yang keren. ❤️

Fasilitas Whooshnya 👍🏻

Alhamdulillah, perjalanan kali ini sangat aku nikmati. Rasa bangga karena bangsaku bisa memiliki kendaraan canggih membuatku semakin bersyukur. Semoga semua bisa terjaga dan hal-hal baik senantiasa mengangkat citra Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, inshaallah.

Semoga pembaca juga berkesempatan menikmati perjalanan dengan kereta Whoosh ya…

Sampai ketemu di perjalananku selanjutnya…

PLBN di Indonesia

Hayuuuu… Apa sudah ada yang pernah jalan-jalan negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Thailand, Philipina, Papua Nugini (PNG), Republic Democratic Timor Leste (RDTL), Australia lewat PLBN?

PLBN adalah singkatan dari Pos Lintas Batas Negara, sebuah fasilitas negara yang digunakan sebagai pintu gerbang untuk melintas keluar masuk ke negara tetangga melalui darat dan/atau perairan. Sebuah PLBN memiliki fasilitas pelayanan perlintasan baik orang, barang maupun kendaraan  .

Peta Perbatasan

Menurut Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP-RI), pengertian PLBN merupakan peningkatan fungsi Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) yang memiliki dan memberikan pelayanan di bidang keimigrasian, kepabeanan, karantina, keamanan dan administrasi pengelolaan.

Berkunjung ke PLBN Motaain

Keberadaan PLBN sangat penting, mengingat kondisi Indonesia yang luas dan terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil yang terpisah lautan yang berbatasan dengan negara tetangga. Sehingga dibutuhkan sarana sebuah pintu masuk/keluar resmi antar negara.

“Kawasan perbatasan negara harus diperhatikan dan dibangun, sehingga menjadi beranda terdepan dan etalase negara. Pemerintah agar tidak berhenti pada pembangunan zona inti di PLBN, tetapi juga perlu dilanjutkan dengan zona penunjang dengan sistem pengelolaan kawasan perbatasan yang terintegrasi dan dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru”, arahan Presiden RI Joko Widodo pada Rapat Kabinet Terbatas (14/03/2017).

Kebijakan Pengelolaan PLBN Terpadu berdasarkan Perpres 12 Tahun 2010 tentang badan Nasional Pengelola Perbatasan yang diubah ke Perpres 44 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan, menjadi pedoman dalam penyelengaraan administrasi umum, pedoman pemeliharaan gedung, perawatan lingungan dan pengamanan, fasilitasi pelayanan lintas batas negara serta pengembangan kawasan PLBN.

Kemudian BNPP menetapkan Perka BNPP No 7 Tahun 2017 tentang pedoman pengelolaan PLBN yang berisi penyediaan sarana prasarana pendukung, kebijakan/sirkulasi layanan lintas batas negara, koordinasi keterpaduan layanan lintas batas negara, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan layanan lintas batasnegara. Semua dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada para pelintas sebagai pedoman.

Keanggotaan BNPP

Kebijakan Prngelolaan PLBN Terpadu

Kelembagaan Unit Pengelola PLBN

Bagan Struktur Pengelola PLBN Terpadu

Fasilitas PLBN:

PLBN memiliki unit bangunan:

a. Zona Inti terdiri dari 1. Gedung utama, 2. Gedung Selasar Tiketing, 3. Ruang Genset dan Plaza, 4. Gedung Wisma dan Asrama, 5. Tower Air, GWT dan Dok House, 6. Tol Gate 1&2 dan 7. Tol Gate 3

b. Zona Penunjang terdiri dari Wisma Indonesia, Mess Karyawan, Landscape PLBN, Monumen Tasbara, Kantor Dishub (UPP), Tower Air, Patung Soekarno

PLBN memiliki beberapa fasilitas pengawasan dan pelayanan lintas batas, yaitu:

1. Pada jalur pejalan kaki/bangunan utama

2. Pada jalur kargo

3. Pada jalur kendaraan pribadi dan kendaraan umum

4. Penyiapan tempat pemeriksaan fisik terpadu (TPFT) pada bangunan utama

5. Fasilitas pendukung lainnya (rumah ibadah, dan pasar)

Nah, dalam zona Inti PLBN terdapat pemeriksaan Custom, Imigrasi dan Karantina (CIQ) yang menunjang proses perlintasan, yang terjadi dalam koridor:

  • Fasilitas Pejalan Kaki melalui gedung utama

– Pemeriksaan imigrasi

– Pemeriksaan Bea Cukai

– Pemeriksaan Karantina (Kesehatan, Pertanian dan Hewan),

– X-Ray

– Pemeeriksaan Metal Detector

  • Fasilitas Pemeriksaan Kendaraan (pribadi dan umum)
  • Fasilitas Pemeriksaan Kendaraan Cargo

 

 Nah, secara umun gambaran PLBN seperti tulisan diatas. Sehingga tidak perlu khawatir untuk lintas negara melalui PLBN dan mendapatkan pengalaman yang seru lewat jalur darat juga sungai.

Berikut list PLBN di Indonesia yang bisa kamu kunjungi untuk sekedar mengambil gambar-gambar unik atau bahkan melintas ke negara tetangga:

1. PLBN Aruk, Kalimantan Barat

2. PLBN Badau, Kalimantan Barat

3. PLBN Entikong, Kalimantan Barat

4. PLBN Jagoi Babang, Kalimantan Barat

5. PLBN Motaain, Nusa Tenggara Timur

6. PLBN Motamasin, Nusa Tenggara Timur

7. PLBN Napan, Nusa Tenggara Timur

8. PLBN Sei Nyamuk, Kalimantan Utara

9. PLBN Serasan, Kepulauan Riau

10. PLBN Skouw, Papua

11. PLBN Sota, Papua

12. PLBN Wini, Nusa Tenggara Timur

13. PLBN Yetetkun, Papua

Semoga kita bisa ada waktu dan rejeki untuk mengunjungi atau melintasi PLBN Indonesia yaaaa.. Sambil jalan-jalan kita bisa melihat keindahan Indonesia di perbatasan negara.

Sampai ketemu lagi…

Sumber: http://www.bnpp.go.id

Continue reading

TASWILNEG BNPP DI PUNCAK BOGOR

Sebagaimana telah direncanakan sebelumnya, Jumat, 16/02/2024 kami berkumpul di kantor BNPP untuk sama-sama berangkat ke Jimmers Puncak Bogor. Semua terlihat excited.

Tujuan keberangkatan kali ini adalah Rapat Progran dan sosialisasi internal Kedeputian 1 BNPP di bawah kepemimpinan Bpk. Robert Simbolon.

Kami berangkat dari kantor, meski ada yang berangkat sendiri. Aku yang semula bermaksud nergabung drngan teman-teman di hus BNPP akhirnya betgabung di mobil dinas bosku, pak Asdep Tasbara.

Syukurnya di dalam mobil sudah ada pak Ponco, salah satu senior Tasbara yang membuatku tidak terlalu kikuk. Secara, pak Ponco termasuk aktif dan kadang iseng. Sehingga dalam perjalanan, kami banyak mendiskusikan kondisi terkini sambil menikmati beragam jajanan yang ditemukan di jalan dan dibeli.

Kami tiba lebih awal, lalu langsung menuju ruang pertemuan dan mengambil kunci kamar di panita untuk istirahat sejenak.

Setelah rombongan lainnya tiba, kamipun bersantap siang. Menu yang disajikan membuat rasa lapar menjadi hilang dan bersiap untuk menerima materi dari Bapak Deputi dan para Asdep.

Segera kami berkumpul di ruang pertemuan. Agenda Rapat Koordinasi dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara. Lalu dilanjutkan oleh para Asdep.

Malam.menjelang dan makan malam disiapkan pada trmpat yang sama. Sayang sekali hujan menyapa, sehingga hiburan yang semestinya di luar ruangan, kemudian dipindahkan ke dalam ruangan.

Akhirnya kami kembali ke kamar untuk beristirahat. Dan kembali beraktivitas di pagi hari yang dimulai dengan sarapan, senam pagi dan permaiann outbond untuk mengikat kekerabatan Kedeputian 1 BNPP RI.

Walhasil, beragam aktivitas membuat semarak suasana, meski sesekali kekhawatiran akan hujan lebat membayangi.

Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan akhirnya kami kembali ke Jakarta dengan sehat sentosa serta semangat yang baru tercharge 😁

SEHARI DI PONTIANAK

Wah, aku terkagum-kagum sendiri menyaksikan langsung pesawat CN 295 di hadapanku. Pesawat dengan fungsi melaksanakan angkutan personel dan logistik, penerjunan pasukan dan logistik, Evakuasi Medis Udara, Patroli Udara terbatas, serta penugasan militer maupun misi kemanusian lainnya, digunakan hari ini untuk mengantarkan rombongan Bpk Mendagri dari Jakarta menuju Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu, 13 Desember 2023.

Bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, penerbangan menuju Bandara Supadio ditempuh selama 1 jam 40 menit. Alhamdulillah rombongan yang dipimpin Bapak Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian tiba tepat waktu dan diterima oleh Pj. Gubernur Kalimantan Barat bersama Forkopimda dan jajaran di Pangkalan TNI AU Supadio Pontianak.

Setelah menikmati sarapan pagi, rombongan kemudian terbagi karena keterbatasan alat angkut lanjutan. Bapak Mendagri dan beberapa pejabat negara lainnya melanjutkan perjalanan menuju PLBN Jagoi Babang dengan 2 Helikopter (AW & BELL). Sedangkan rombongan lainnya menunggu di Bandara Supadio.

Tujuan kunjungan ini adalah untuk mengetahui kesiapan PLBN Jagoi Babang dalam menyelenggarakan Pelayanan Lintas Batas Negara, sebagai Epicentrum Pengenbangan Ekonomi Kawasan perbatasan Negara di Kabupaten Bengkayang, Kalbar, dan mengecek kesiapan peresmian yang akan diresmikan oleh Bapak Presiden RI. PLBN Jagoi Babang ini memiliki keunggulan sebagai beranda depan Indonesia dengan counterpart Serikin di wilayah Serawak, Malaysia.

PLBN Jagoi Babang berdiri di lokasi perbukitan di atas tanah seluas lebih kurang 16,7 hektare. PLBN ini menjadi tapal batas antara Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalbar, Indonesia, dengan Serikin, Sarawak, Malaysia.

Kegiatan dimulai dengan penyambutan adat oleh Ketua Adat Bidayoh dan Kepala Benua Bidayoh, Pengarahan Bapak Mendagri selaku Kepala BNPP, Peninjauan (Gedung Utama PLBN Jagoi Babang, Gerbang Titik 0 Perbatasan RI-Malaysia, Pasar PLbN Jagoi Babang, dan apenanaman Pohon)

Mendagri Tito Karnavian disambut dan dikenakan baju adat Dayak Bidayoh

* * * * *

Perjalanan ini bermula dari koordinasi persiapan rencana kunjungan Bapak Mendagri ke Jagoi Kalimantan Barat. Kunjungan ini dalam rangka peninjauan kesiapan peresmian PLBN Jagoi Babang, satu dari lima PLBN yang pembangunannya telah selesai dan sudah mulai beroperasi di tahun 2023.

Aku kemudian diberikan detail tugas apa saja yang harus disiapkan dan dikoordinasikan terkait persiapan pemberangkatan rombongan dari bandara Halim Perdanakusuma. Kemudian kami pun memastikan kembali mama-nama rombongan yang akan ikut bersama Bapak Mendagri.

Rupanya masih ada kursi kosong yang bisa diisi, sehingga pak Asdep Tasbara menyampaikan bahwa bertiga pak Kholiq, Mega dan aku boleh ikut rombongan ke Pontianak. Wah, tak terkira girangku. Pertama kalinya aku akan naik pesawat TNI CN 295, yang biasanya digunakan untuk tamu-tamu VIP atau kondisi membawa bantuan dan pasukan.

* * * * *

Setelah menyelesaikan agenda kunjungan di PLBN Jagoi Babang, Rombongan kembali ke Supadio untuk santap siang. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Jakarta kembali menggunakan CN 295.

Perjalanan kali ini singkat namun sangat berkesan bagiku. Tidak putus rasa syukur ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Inshaallah akan berlipat ganda.

QS. Ibrahim : 7

Doaku, semoga harimu menyenangkan ya teman2. Sampai ketemu di cerita perjalanan selanjutnya… 👌🏻❤️

Vie ke PLBN Motaain

Exploring NTT Bag. 1

Minggu pagi (22/10) aku menerima sebuah pesan whatsapp yang berisi rencana perjalanan ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejak bergabung di Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP-RI) sudah beberapa kali mendapatkan penugasan yang tiba-tiba. Sepertinya sudah mulai terbiasa dengan jadwal dadakan 🤭.

Sambil menunggu konfirmasi keberangkatan, aku mulai memikirkan apa saja yang harus aku siapkan dan bawa dalam perjalanan ini. Banyak yang harus dipertimbangkan. Berapa banyak pakaian yang aku butuhkan, pakaian apa saja yang akan digunakan, sepatu, make up, aksesoris terutama ID Card kantor, perlukah bawa laptop atau tidak.

Jujur saja, meski sering bepergian, tetapi tetap saja aku suka bingung sendiri kalau ada perjalanan dadakan. Karena tidak punya banyak waktu untuk berfikir perlu tidaknya membawa a, b, c, dst. Sehingga kadang setengah koperpun kembali dalam kondisi bersih karena tidak sempat digunakan.

Akhirnya informasi keberangkatan pun aku terima. Tapi kali ini aku tidak menerima jawaban tetapi sebuah file berisi tiket keberangkatan. Jiahhh, harus berangkat donk.

Jantungku langsung berdebar kencang. Ini pertama kalinya aku tugas ke perbatasan negara sejak aku tugas di BNPP. Satu hal yang aku inginkan sejak aku pindah tugas dari Pemkab Lutim ke BNPP Januari 2023 lalu.

Semua telah sedia. Aku hanya menunggu waktu keberangkatan dengan meniknati santap malam. Rencana aku berangkat menggunakan Batik Air (ID 6540) dari Bandara Soekarno Hatta Tanggerang Banten ke Bandara El Tari Kupang.

Saat keberangkatan pun tiba. Aku duduk dengan manis, menikmati saat-saat menuju tempat pertama yang akan kukunjungi. Perasaan excited, bahagia dan deg-degan mewarnai 2,5 jam penerbanganku ke Kupang.

Begitu pesawat Batik Air yang aku tumpangi tiba di Bandara El Tari Kupang, sopir mobil rental telah menunggu di bandara. Perjalanan ini aku mendampingi Asisten Deputi Lintas Batas Darat (Asdep Tasrat) dan satu staf Tasbara lainnya.

Perjalanan darat pun kami lakukan. Karena ketibaan kami di pagi hari, sehingga sarapan adalah tujuan pertama sebelum melanjutkan perjalanan. Kami pun tiba di sebuah toko kue yang menjual aneka ragam kue-kue tradisional.

Lalu kami lanjut kembali. Perjalanan darat dari Kupang ke Atambua ditempuh selama 8 jam. Kami bahkan singgah di sebuah jembatan besar untuk mengambil gambar sungai.

Alhamdulilkah kami tiba di Belu. Setelah check in, mandi, sholat dan berbenah, aku melanjutkan perjalanan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.

Alhamdulillah. Setelah 10 bulan bertugas di BNPP, akhirnya aku berkesempatan menjejakkan kaki di 1 dari 13 PLBN yang telah beroperasi di Indonesia yakni PLBN Motaain. Aku bahkan berkesempatan melintas ke gerbang Timor Leste dan berpose bersama kawan dari BNPP RI didampingi staf PLBN Motaain.

PLBN Motaain diresmikan Presiden Joko Widodo pada Desember 2016. “PLBN merupakan kebanggaan dan representasi wajah Indonesia. Sehingga bukan saja fisik bangunannya yang harus bagus, namun juga harus dapat memberikan pelayanan prima bagi penggunanya.” Jelas Jokowi saat peresmian PLBN Motaain.

PLBN Terpadu Motaain merupakan satu dari 18 pos lintas batas negara yang dimiliki oleh Indonesia dan yang pertama kali diresmikan diantara lima PLBN lainnya yang berada di Provinsi NTT.

PLBN melayani bidang keimigrasian, kepabeanan, karantina, keamanan, dan administrasi pengelolaan, serta menjadi sistem utama yang melayani aktivitas masyarakat perbatasan, khususnya yang berhubungan dengan lintas batas.

Meski belum menyeberang secara sempurna, tetapi alhamdulillah aku telah menjejakkan kaki di tanah RDTL yang sebelumnya adalah bagian dari Indonesia yang kemudian memisahkan diri dan menjadi sebuah negara merdeka di tahun 1999.

Bersambung…

STUDY TIRU KE VIETNAM 2023

Samar kudengar namaku dipanggil pimpinan. Segera kujawab sambil melangkah ke ruang kerjanya. Kuketuk dan masuk setelah melihat isyarat darinya.

Tidak terduga. Rupanya panggilan ini untuk penugasan yang tak kusangka-sangka. Aku diminta menghubungi seniorku dan mempersiapkan diri untuk dinas ke luar negeri atas undangan United Nations on Drugs and Crime (UNODC) ke Viet Nam pada 7-11 Juli 2023.

Meskipun ada rasa tak nyaman dengan penugasan ini karena aku anak baru di kantor, namun aku juga yakin bahwa tidak ada Pimpinan yang memberikan tugas pada bawahannya tanpa pertimbangan. Karena itu aku menepis segala pikiran jelek dan menjadikan hal ini motivasi mempersiapkan diriku dengan cara mempelajari topik yang akan dibahas selama pertemuan.

Day-1

Saat berangkat tiba. Dengan Singapore Airlines SQ 951 aku tinggalkan Jakarta menuju Singapore dan lanjut ke Hanoi Nobai Vietnam dengan SQ 192. Tiba di Hanoi pukul 19.40 sebuah mini bus telah menunggu kemudian mengantarkan kami ke hotel Fortuna Hanoi di Lang Ha Street district Hanoi, Vietnam.

Saat tiba di Hotel, kami dijamu santap siang yang diselesaikan dengan cepat kemudian beristirahat. Namun tak lama aku mendapat telepon dari senior yang kudampingi dari BNPP kak Chali untuk keliling kota. Kami menuju Pasar Hang Da. Namun sayang pertokoannya masih tutup saat kami tiba. Sehingga kami hanya berkeliling kemudian naik cyclo atau becak ke danau Hoan Kiem.

Ingin copot rasanya jantung ini, saat sebuah bus tiba-tiba berhenti di depan cyclo (sebutan becak di Viet Nam) yang kami tumpangi. Ishh ga sopan banget 🤦 Tapi gendeng, sopir cyclo kami santai aja bermanuver di depan bus.

Akhirnya kami tiba kembali di hotel. Setelah menitipkan ke Concierge seluruh belanjaan, kamipun naik ke lantai 2 untuk santap malam.

Day-2 Rapat

Jam 8 pagi kami turun sarapan. Lalu jam 9.30 bus jemputan kami tiba untuk mengantar seluruh rombongan ke kantor Kementerian Keamanan bagian Penanganan Narkotika (Counter Narcotics Poluce Department / Ministry of Public Security (MoPS). Turut serta perwakilan dari BLO Thailand dan BCs Indonesia.

Setelah penjelasan dari NPD dan UNODC, dilakukan penjelasan dan tanya jawab. Usai tanya jawab, kami diajak makan siang di restaurant Seafood Chinh Phuong di Thanh Xuan District, Hanoi.

Kampung tengah sudah terisi, kami lanjutkan program hari ini dengan pertemuan bersama Bagian Umum dari General Department of Viet Nam Customs (GDVC) Departemen dan Departement anti smuglling.

Day-3 pindah ke Quang Ninh Province

Pagi ini cerah. Selesai sarapan kami diminta check out dan meneruskan perjalanan ke Provinsi Quang Ninh. Perjalanan cukup jauh dan melelahkan. Sekitar tiga jam baru kami tiba.

Saat tiba di kota Quang Ninh, kami langsung menuju restaurant Hong Nanh Long City untuk santap siang. Hidangan yang disajikan tetap seafood.

Setelah itu kami bertemu beberapa representatif Kepolisian Provinsi Quang Ninh. Dalam diskusi, dibahas upaya koordinasi setiap pengelola BLO antara Momg Cai BLO dan BLO di Cina.

Malamnya kami bersantap malam di Son A Dong Redtaurant sebelum kembali ke Wyndham Legend Halong Hotel untuk istirahat. Tentu saja setelah menikmati permainan piano salah satu peserta Indonesia.

Day-3

Setelah sarapan, kami melakukan diskusi antara BLO Thailand, Indonesia BC’s dan UNODC untuk mendapatkan catatan tindak lanjut dari pertemuan ini.

Kemudian kami semua diarahkan untuk naik ke bus dan melanjutkan perjalanan. Kali ini kami akan rekreasi menikmati indahnya laut Viet Nam.

Satu hal di Viet Nam, jalur kendaraan berada di kanan, sebagaimana sopir berada di kiri. Jadi saat menyeberang, kita hatus melihat ke kiri lebih dahulu.

Tiba di pelabuhan Menggunakan kapal Binh Minh 19, kami berkeliling perairan Viet Nam menuju Pulau Tuan Chau, Ha Long bay, Quang Ninh. Sungguh indah menyaksikan hamparan gunung dan bukit

Kami bahkan melewati spot foto yang menjadi gambar latar uang 200.000 Dông Viet Nam.

Kami juga singgah di sebuah spot yang menyediakan perahu kecil untuk mengeksplore celah bebatuan bermuatan 5 orang.

Tentu saja tidak lupa foto bersama rombongan di atas kapal.

Day-4

Pagi-pagi kami semua menuju Bandara Viet Nam. Kembali ke Indonesi menggunakan Singapore Airlines SQ 191 rute Hanoi Nubai – Singapore dilanjutkan SQ 968 rute Singapore – Jakarta Internasional Airport.

Alhamdulillah. Pukul 20.05 WIB kami tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan sehat dan selamat, sampai ke rumah dan istirahat.

Sampai ketemu lagi di perjalanan selanjutnya 😀

Pelepasan Tim Survey Tasbara BNPP RI 2023

Di luar dugaan, namaku disebut untuk ikut dalam perjalanan dinas. Akupun mengambil buku catatan dan mengikuti pimpinanku ke ruang rapat. Disana aku mendapat kejelasan tentang rencana pelepasan tim survey Perlintasan Terpadu Tahun 2023 di Kalimantan Barat (kalbar).

Rapat Tim Publikasi Survey Terpadu BNPP Tahun 2013

Benar saja, aku masuk dalam rombongan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yang akan melepas tim survey terpadu 2023. Kamipun berangkat meninggalkan Jakarta menuju Pontianak pada Jumat, 04/08/2023 pagi.

Tim Survey ini adalah tim yang dibentuk Dalam rangka penanganan titik perlintasan di perbatasan Indonesia tahun 2023. Yang mana BNPP menfasilitasi kegiatan survei lapangan ini bersama TNI dan Pemda pada lokus jalur tidak resmi di segmen kab. Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.

Survei lapangan BNPP bertujuan untuk memetakan kondisi riil jalur2 rawan di perbatasan negara beserta aktifitas yg terjadi juga potensi di kawasan perbatasan itu. Sehingga segala kebutuhan dan koordinasi dilakukan untuk persiapan yang lebih baik.

kegiatan diawali dengan acara pelepasan tim survei pada hari Jumat, 4 Agustus 2023, pukul 17.00 wib bertempat di Makodam XII Tanjungpura. Survey rencana dilaksanakan pada tahun 2023 ini dipusatkan di dua Kecamatan yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu. Survey rencana dimulai pada tanggal  5 hingga 7 Agustus 2023.

Tim survey yang terdiri dari BNPP serta anggota TNI dari Kodam XII Tanjungpura. Tim dilepas langsung oleh Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan bersama Dr. Drs Robert Simbolon M.PA selaku Deputi bidang pengelolaan batas wilayah negara BNPP.

BNPP telah melakukan survei titik perbatasan ini sebanyak dua kali, pertama di tahun 2020 di Kabupaten Sambas dan Bengkayang dan menemukan 29 titik perlintasan tidak resmi“, jelas Robert Simbolon selaku Deputi bidang pengelolaan batas wilayah negara BNPP.

Lalu Robert menambahkan, “pada tahun 2022,juga dilaksanakan survei di Kabupaten Sanggau, dan dari hasil Survei, ditenemukan 25 titik perlintasan tidak resmi“.

Selanjutnya, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan berharap sinergitas antar stakeholder untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia dapat terus berjalan dengan baik

wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalbar sepanjang 966 km. Sehingga Kodam XII Tanjungpura menugaskan 2 Batalyon secara khusus untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia dalam satgas Pamtas.” Jelasnya.

Iwan berharap survey ini akan memyajikan data dan informasi jalur perlintasan tidak resmi di wilayah Kalbar, teridentifikasinya aktivitas lintas batas baik barang dan orang serta permasalahan jalur tidak resmi di Kalbar, selain itu tersedianya analisis data jalur tidak resmi di Kalbar sebagaimana masukan rekomendasi penanganan dan pengawasan perbatasan kepada kementerian dan lembaga terkaitnya.

@sulvisuardi | 2023

MEDAN DALAM TUGAS

Ada rasa sesak saat mendengar namaku masuk dalam tim yang akan berangkat ke Medan. Sesaat, kenangan lama kembali seolah nyata di pelupuk mata. Perlahan kutanamkan dalam hati, aku akan baik+baik saja.

Bismillah, menggunakan pesawat GA 186, aku meninggalkan Jakarta menuju Bandara Kuala Namu Medan. Penerbangan ditempuh sekitar dua jam lebih sedikit. Alhamdulillah cuaca bagus sehingga penerbangan lancar.

Tiba di Kuala Namu, Medan, rombongan kami telah ditunggu oleh sopir yang mengantarkan kami ke hotel Grand Mercure. Setelah check in, aku langsung ke kamar dan istirahat hingga tiba waktu berbuka puasa.

Wah, keren banget sahur di tepi kolam renang. Aish, suasananya nyaman, bikin betah duduk lama-lama. Sampai akhirnya masuk waktu imsak san sholat subuh. Lanjut Dami, Fredi dan diriku berangkat ke Kuala Tanjung sebagai tim surveyor Medan untuk pengambilan data dan informasi layanan P3G Kuala Tanjung, Medan.

Sahur di tepi kolam renang

4 jam perjalanan subuh membuatku melihat pergerakan matahari terbit di sepanjang perjalanan menuju Kuala Tanjung. Mashaallah, sungguh indah ciptaanMu ya Allah.

Menembus gelap

Matahari sudah tinggi saat kami tiba di Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sunatera Utara. Setelah mendengar penjelasan satpam pelabuhan, kami pun bergeser dan berkunjung ke kantor Camat Sae Suka Medan. Bertemu dengan Camat Sae Suka, kami pun berdiskusi singkat sebelum berkunjung ke kantor syahbandar Kuala Tanjung dan melakukan kunjungan lapangan.

Di kantor Syahbandar Kuala Tanjung kami berdiskusi dengan beberapa pejabat Syahbandar Kuala Tanjung. Kemudian kami diajak melakukan kunjungan lapangan ke area pelabuhan Kuala Tanjung guna melihat aktivitas pelabuhan termasuk di wilayah operasional Inalum (Indonesia Asahan Alumunium).

Setelah itu kami juga berkunjung ke kantor layanan Bea Cukai Kuala Tanjung sebelum kembali ke kota Medan untuk mempresentasikan hasil kunjungan lapangan.

Alhamdulillah perjalanan lancar sehingga kami bisa tiba selamat di kota Medan. Setelah buka puasa dan istirahat sejenak, kami melakukan briefing dan persiapan paparan Bapak Deputi terkait hasil temuan lapangan di P3G Lam Reh Kabupaten Aceh Besar, P3G Kuala Langsa Provinsi Aceh dan P3G Kuala Tanjung Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara sebagaimana data temuan kunjungan tim surveyor.

Hari pertemuan pun tiba. Namun hatiku berdebar begitu kencang. Aku sudah berusaha mempersiapkan diri untuk tugas MC yang diberikan. Namun tetap saja, rasa khawatir dan deg-degan tidak bisa kuhilangkan dengan mudah. Hingga akhirnya tugas aku laksanakan dan berjalan dengan baik, alhamdulillah.

Rapat yang dipimpin Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP Dr. Robert Simbolon berlangsung dengan baik. Antusias dan keaktifan peserta rapat membuat dinamika ruang dialog menjadi riuh dan memperkaya informasi kondisi lapangan yang lebih dulu ditemukan tim surveyor BNPP.

Akhirnya rapat selesai dan kami bisa beristirahat juga bersiap untuk perjalanan kembali ke Jakarta. Menggunakan GA 185, kami kembali ke Jakarta pada Jumat, 14/4. Alhamdulillah.