Sebuah pesan whatsapp dari sahabatku, dr. Sintha mengabarkan puteri keduanya, Rara akan dilamar. Alhamdulillah, senang sekali menerima berita bahagia ini.
Lepas magrib pada Jumat (4/7) aku berangkat ke rumah bu dokter menggunakan kereta. Aku mulai nyaman berkendara kereta, meskipun tetap memilih untuk berangkat pada jam-jam tidak terlalu padat.
Perpaduan dalam balutan keasrian
Alhamdulillah perjalanan lancar. Saat tiba, rupanya semua keluarga masih berada di venue untuk persiapan. Tapi karena aku cukup letih, istirahat menjadi pilihan. Apalagi tidur di kamar eyang alamarhum mama dr. Sintha, membuatku rindu pada beliau. Kukirimkan salam dan Al-Fatihah untuk eyang. Aamiin YRA 🤲🏻
Cahaya
Pagi-pagi sekali kami berangkat ke venue acara, Panggonan Ciracas, Mengenakan dress code biru, aku kembali merasakan hangatnya keluarga besar. Semua tampak bahagia, terutama Rara yang akan menerima lamaran. Senyum merekah membalut letih pada wajahnya. Barakallahu dek.
Pangonan Ciracas
Tiba di venue, kami langsung bersiap-siap. Suasana romantis membuat flow acara semakin hikmat dan berkesan. Bangunan kayu dengan halaman asri, dipadu padankan dengan aneka bunga memberikan sentuhan keunikan dan ekslusifitas acara ini.
Prosesi pelamaran di Pangonan Ciracas
Kehadiran keluarga dan teman-teman dekat menjadi semangat dan support kekhidmatan acara. Sepenggal cerita kenangan perkenalan pasangan Rara dan Rizky menambah keseruan mengurai ketegangan prosesi lamaran.
dr.sintha, Norma, Rizky, Rara dan Sulvi (ki-ka)
Alhamdulillah, niat tulus Rizky dan keluarga bak gayung bersambut. Harapan yang dibawa oleh keluarga besar dari Lampung diterima dengan baik oleh keluarga dr. Sintha. Kedua pasangan telah menerima restu untuk menuju jenjang pernikahan demi men”sah” kan hubungan mereka menjadi keluarga SAMAWA, inshaallah.
Rara & Rizky
Turut bersuka cita. Semoga segala doa dan harapan terwujud. Kedua calon mempelai beserta keluarga diberi nikmat sehat dan segala persiapan dimudahkan serta dilancarkan, Aamiin YRA.
Terima kasih atas cinta dan dukungan dari keluarga, sahabat, teman-teman dan rekan kerja yang selalu memberikan arti dalam hidup ini.
Banyak yang telah terjadi, namun masih banyak pula yang akan kualami, semoga selalu mendapatkan ijin, ridha dan kehendak dariNya, Aamiin YRA 🤲🏻
Keluarga besar Tasbara, BNPPSpecial dari Dapur UmichyTerima kasih Echy ❤️Alhamdulillah 🤲🏻
Hari yang istimewa dari keluarga dan sahabat tercinta. Terima kasih atas dukungan dan semua cinta yang diberikan.
Alhamdulillah, bertambah satu tahun usiaku.Semoga perjalanan hidupku semakin diberi keberkahan oleh Allah SWT.Barakallah!
Ya Allah panjangkanlah umur kami, sehatkanlah badan kami, terangilah hati kami, kuatkanlah hati kami, baikkanlah amal kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami dengan kebaikan dan jauhkan kami dengan kejahatan.
Jelang akhir tahun 2024 aku tetap masuk kantor seperti biasa. Tak ada libur selain di akhir pekan dan hari raya Natal. Bahkan kami sempat mengabadikan moment bersama Asisten Deputi Pengelolaan Lintas Batas Negara, Bapak Budi Setyono dan istrinya, ibu dr. Caroline di ruang Tasbara BNPP-RI.
Keluarga Tasbara BNPP-RI, Selasa, 31 Desember 2024
Kembali ke rumah, aku istirahat sejenak sebelum kakak sepupuku, Sri Mulyati tiba dengan Eca dan Saki. Kami berencana menikmati malam pergantian tahun di Monas, yang merupakan salah satu titik kumpul masyarakat di Jakarta.
Wah, begitu antusias masyarakat yang ingin menyambut tahun baru 2025. Bahkan terdapat beberapa titik panggung di sekitaran monas yang ramai oleh pengunjung.
Alhamdulillah, akhirnya kami berhasil menembus kerumunan dan masuk ke pelataran monas, menggelar alas di atas rerumputan dan menikmati pagelaran musik hingga pesta kembang api menjemput tahun 2025.
Mashaallah, Allah SWT perkenankan kami menyaksikan malam pergantian tahun 2024 ke 2025 dalam keadaan sehat bersama keluarga dengan suasana yang indah di Halaman Monumen Nasional (Monas) Jakarta.
Arab Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu’awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Banyak hal yang menjadi pencapaian juga evaluasi dari aktivitas di tahun 2024. Mari kita perbaiki diri menjadi lebih baik di tahun 2025. Harus tetap optimis, semangat dan hati-hati dalam melangkah serta mengambil keputusan. Menjadi pribadi yang lebih baik lagi namun tidak berputus asa saat menemui kegagalan. Tetap semangat untuk bangkit dan mencoba untuk mendapatkan izin, ridha dan kehendak Allah SWT.
Semoga tahun 2025 kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi, senantiasa bersyukur dan introspeksi diri dalam lindungan Allah SWT, Aamiin YRA 🤲🏻
Setelah bergabung dengan Tasbara, BNPP-RI, banyak kegiatan yang menjadi pengalaman baru bagiku. Seperti perjalanan kali ini, menyusuri Jalur Tidak Resmi (JTR) di Provinsi Kalimantan Barat. Yuks… kita simak kisah perjalananku.
Day-1
Masih gelap, aku bangun dan bersiap. Hari ini aku akan mengikuti perjalanan bersama rekan kerjaku dalam kegiatan Survei Bersama Titik Perlintasan Batas Negara Indonesia-Malaysia pada jalur Non-PLB dan Non PLBN di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024.
Sebagaimana rencana, aku menuju kantor BNPP untuk berangkat bersama beberapa kawan ke bandara Soekarno Hatta. Kami membawa perlengkapan kegiatan Survey yang telah disiapkan sebelumnya.
Tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, kami bertemu tim rombongan lainnya dan langsung check in. Penerbangan GA512 membawa kami dengan rute Jakarta-Pontianak. Masih cukup waktu untuk santai sejenak di ruang tunggu sebelum kami diarahkan naik ke pesawat.
Rute Jakarta-Pontianak
Tiba di Pontianak, kami langsung menuju RM Zakaria untuk mengisi kantong tengah. Dengan menu masakan khas padang, amboy, itulah kekayaan nusantara. Kemanapun kaki melangkah di Indonesia ini, masakan padang adalah andalan kala lapar melanda.
Alhamdulillah, kampung tengah terisi dan kami melanjutkan perjalanan menuju hotel Neo Pontianak untuk istirahat.
Day-2
Pagi-pagi kami check out dan dijemput untuk mengikuti proses pelepasan di Kodam XII Tanjungpura. Beberapa unit kendaraan FWD juga sudah siap mengantarkan kami menuju titik2 perlintasan tidak resmi (Non PLB dan Non PLBN) di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat.
Apel Pelepasan
Prosesi pelepasan tim lapangan oleh Pangdam XII Tanjungpura di Makodam XII/Tanjungpura. Diawali dengan pembekalan tim survey, apel pelepasan oleh Plh. Sekretaris BNPP/Deputi bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara didampingi Forkopimda Kabupaten Sintang
Survei dilakukan pada jalur tradisional atau disebut jalur tidak resmi selama 7 hari sejak tanggal 28 Juli-3 Agustus 2024, dan difokuskan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Bersama… Kita jaga perbatasan Indonesia
Setelah pelepasan, perjalanan menuju Basecamp Senaning pun dimulai. Rombongan bergerak setelah dilepas Pangdam XII Tanjungpura dan Plh. Sekretaris/Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara disaksikan Forkopimda Kalimantan Barat.
Pelepasan tim Survey oleh Pangdam XII Tanjungpura dan Plh. Sekretaris / Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP-RI
Setelah melakukan perjalanan selama 7 jam, alhamdulillah kami tiba di Posko Senaning. Aku langsung ke kamar untuk bebersih, tim lanjut briefing sebelum istirahat.
Posko Tim Survey JTR 2024, Senaning, Kalbar
Day-3
Persiapan giat. Setelah santap pagi sederhana dengan menu tumis dan orek tempe yang lezat, Tim Survey Identifikasi dibagi atas tiga tim sebelum menuju ke lokasi JTR dan lokasi survey masing-masing.
Beberapa hal yang menjadi tujuan kegiatan lapangan ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi nama jalur perlintaaan beserta data geografisnya, data aktivitas lintas batas serta data potensi sumber daya di sekitar titik perlintasan.
Rombongan Survey
Untuk mengefektifkan proses pengumpulan data di lapangan maka, tim survey dibagi atas 3 tim, yaitu: Tim satu terdiri dari 15 orang melakukan survey di 8 titik perlintasan. Tim dua terdiri dari 15 personil melakukan survey di 7 titik perlintasan, dan Tim tiga terdiri atas 14 orang melaksanakan survey di 5 titik terjauh dari posko induk.
Tim 1 penuh semangat
Setelah kembali dari Survey, kami melakukan briefing tim; mendiskusikan hasil temuan tim, kendala yang dihadapi dan mendiskusikan beragam kondisi yang terjadi di lapangan.
Konsolidasi tim
Day-4
Kegiatan survey masih berlanjut atas dukungan Satgas Pamtas TNI, Pejabat Keimigrasian, Pejabat Pengelola Perbatasan pada Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan/atau Desa Lokasi Titik Perlintasan, Kodam Kalimantan Barat dan rekan2 BNPP.
Pengisian survey bersama di titik perlintasan tradisional batas negara Indonesia-Malaysia
Sedangkan personil yang terlibat langsung merupakan gabungan dari tim Kemenkopolhukam, Asops TNI, Mabes TNI-AD, Ditjen Imigrasi, Bea Cukai, Kementerian Kesehatan, Badan Karantina Indonesia, BNPP, Satuan Kodam XII Tanjungpura dan Pemerintah Daerah.
Lokasi di JTR 02 Sei Kelik
Masuk pada lokasi JTR 06 tantangan semakin berat. Melewati perkebunan sawit kami menuju jalur Sei Seria. Subhanallah, rupanya harus melewati 2 bukit yang kalau ditarik garis lurus sejauh 2km, jika mengikuti kontur bisa nginap dulu, pagi baru balik ke posko 😃
Setelah selesai, seluruh tim kembali ke Basecamp Senaning untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Balai Karangan. Istirahat di Penginapan Putri Prambanan
Ada yang seru sebelum kami meninggalkan Basecamp Senaning. Kami sempat bermain bersama adik-adik di SDN 01 Senaning. Aish, senang rasanya bisa melihat wajah-wajah masa depan Indonesia yang cerah.
Day-5
Usai sarapan, tim check out dari Citra Sekayam Hotel lalu melanjutkan perjalanan kembali ke Pontianak.
Sepanjang jalan, ribuan hektar kebun sawit yang kami lalui di sisi kiri kanan jalan. Mulai dari tanaman yang sudah tua, hingga tanaman2 baru untuk peremajaan sawit.
Day-6
usai melaksanakan kegiatan pendokumentasian JTR di beberapa titik di lapangan, kami kembali ke Pontianak dan melanjutkan kegiatan dengan Rapat Penyusunan Rekomendasi hasil temuan lapangan.
Rapat Penyusunan Rekomendasi dihadiri oleh semua unsur yang terkait dengan perjalanan ini.
Day 7
Saatnya kembali ke Jakarta. Menggunakan GA513 tim meninggalkan bandara Supadio menuju Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Alhamdulillah…
Setiap perjalanan memberikan pengalaman dan keseruan kisah yang unik. Kali ini dimulai dari makan malam dalam gelap ditemani cahaya rembulan dan sebuah senter, anggota tim yang jatuh kala menyusuri bebatuan sungai, anggota tim yang tersengat lebah di hutan yang lebat, ban mobil salah satu kendaraan iringan yang terjerembab di jembatan kayu serta banyak kisah seru lainnya sebagai bagian dari perjalanan ini.
Tantangan yang dihadapi dalam perjalanan
Tentu saja hal ini tidak mengurangi keseruan perjalanan kali ini. Sampai jumpa lagi di trip selanjutnya…
Hatiku galau saat menerima sebuah pesan whatsapp dari Ketua Yayasan Rombongan Ibu-Ibu Selalu Istiqomah (Rombsis) Indonesia. Hmm, sebuah undangan yang membuatku ingin hadir namun waktu pelaksanaannya bersamaan dengan jam aktif kantorku. Namun setelah memberikan penjelasan, akhirnya ijin pimpinan pun diberikan.
Ramai pesan di whatsapp ku saling berbalasan. Rupanya beberapa ibu-ibu sudah tiba di monas dan mengirimkan gambar mereka untuk meyakinkan seluruh anggota group. Akupun pamit untuk bergabung.
Belum banyak yang datang saat aku tiba di Monas. Tapi beberapa ibu-ibu yang aku kenal mulai berdatangan. Sehingga riuh tidak dapat dihindarkan.
Pokoknya gaya dulu..
Setelah ibu-ibu semakin ramai berdatangan, kami masuk ke lokasi menuju ke pelataran monas. Sungguh luar biasa semangat para ibu-ibu. Berdiri menyanyikan Mars Rombsis Indonesia.
Selesai latihan kami kembali ke aktivitas masing masing dan berkumpul lagi keesokan harinya (24/7) untuk pengambilan gambar.
Menyanyikan lagu Mars Rombsis Indonesia
Dengan kebaya hitam dan sarung batik aku tiba di Monas. Rupanya yang lain mengenakankan kebaya yang dipadankan dengan sarung sutera Bugis-Makassar. Syukurnya beberapa ibu-ibu juga datang dengan kebaya dan sarung batik sehingga aku tidak merasa sendiri hehehe..
Berkebaya hitam
Pengambilan gambar pun dimulai. Satu demi satu lirik diucapkan, gaya yang menyesuaikan hingga akhirnya proses pengambilan gambar selesai. Cukup lelah di tengah terik matahari siang jelang sore.
Pengambilan scene background lagu Mars Rombsis Indonesia
Alhamdulillah, selesai giat hari ini. Aku kembali ke kantor dan menyelesaikan tugasku. Tentu, keseruan hari ini akan selalu terukir di hati. Selamat hari Kebaya Indonesia.
Tidak terasa, waktu untuk pemilihan Presiden dan Wakil Rakyat di DPRD, DPR dan DPD tahun 2024 telah tiba. Aku sempat bingung untuk pulang ke Sorowako atau tetap di Jakarta. Namun ternyata surat panggilanku tidak ada di Sorowako. Sehingga aku memilih datang langsung ke TPS dengan harapan bisa ditambahkan dalam daftar pemilih.
Rabu (14/02/2024), bersama Bapak dan ibu kostku, kami berangkat menuju TPS 015 RW 05 Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Lebih siang karena hujan lebat menyapa Jakarta sejak subuh. Setelah bertanya pada petugas TPS, aku harus menunggu hingga pukul 12.00 WIB untuk suara tambahan DPT. Untuk itu aku pamit pulang lebih dulu pada bapak dan ibu kostku.
Di waktu yang disebutkan, aku kembali ke TPS dan menunggu hingga diperbolehkan mencoblos sebagai Pemilih Tanbahan. Sesaat aku dipanggil dan petugas TPS meminta fotocopy KTPku. Oalah, terpaksa aku berkeliling dulu karena fotocopy terdekat tutup. Kuberanikan diri masuk ke salah satu hotel dan alhamdulillah salah satu karyawan di resepsionis bersedia membantuku.
Akupun kembali ke TPS dan menunggu hingga namaku dipanggil untuk masuk ke bilik suara. Ada empat (4) surat suara yang kuterima dari panitia:
1. Surat Suara untuk Presiden dan Wakil Presiden
2. Surat Suara untuk DPD RI
3. Surat Suara untuk DPR RI
4. Surat Suara untuk DPRD DKI Jakarta
Setelah memilih dengan menusukkan paku ke salah satu pilihan di masing-masing surat suara, akupun menuju kotak suara dan dibantu petugas, masing-masing surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara. Setelah itu aku berpindah ke meja tinta lalu memasukkan jari kelingking kiriku ke botol tinta dan memberi tanda bahwa aku telah memilih.
Alhamdulillah, tunai sudah tugasku sebagai warga negara Indonesia yang menggunakan hak suaraku untuk masa depam Indonesia. Semoga hasilnya dapat membawa kebaikan kepada negaraku, Indonesia. inshaallah.
HASIL QUICK COUNT PEMILU 2024
Setelah melaksanakan tugasku sebagai warga negara dalam menyalurkan hak suaraku, aku kembali ke kost untuk beristirahat dan menunggu hasil perhitungan suara.
Sebagai hasil Quick Count :
Sambil menunggu KPU mengumumkan hasil Pemilu 2024 tetap kita ucapkan Selamat dan Sukses kepada Pemimpin Terpilih menuju Indonesia Lebih Maju 👍🏻
Wah, aku terkagum-kagum sendiri menyaksikan langsung pesawat CN 295 di hadapanku. Pesawat dengan fungsi melaksanakan angkutan personel dan logistik, penerjunan pasukan dan logistik, Evakuasi Medis Udara, Patroli Udara terbatas, serta penugasan militer maupun misi kemanusian lainnya, digunakan hari ini untuk mengantarkan rombongan Bpk Mendagri dari Jakarta menuju Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu, 13 Desember 2023.
Bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, penerbangan menuju Bandara Supadio ditempuh selama 1 jam 40 menit. Alhamdulillah rombongan yang dipimpin Bapak Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian tiba tepat waktu dan diterima oleh Pj. Gubernur Kalimantan Barat bersama Forkopimda dan jajaran di Pangkalan TNI AU Supadio Pontianak.
Setelah menikmati sarapan pagi, rombongan kemudian terbagi karena keterbatasan alat angkut lanjutan. Bapak Mendagri dan beberapa pejabat negara lainnya melanjutkan perjalanan menuju PLBN Jagoi Babang dengan 2 Helikopter (AW & BELL). Sedangkan rombongan lainnya menunggu di Bandara Supadio.
Tujuan kunjungan ini adalah untuk mengetahui kesiapan PLBN Jagoi Babang dalam menyelenggarakan Pelayanan Lintas Batas Negara, sebagai Epicentrum Pengenbangan Ekonomi Kawasan perbatasan Negara di Kabupaten Bengkayang, Kalbar, dan mengecek kesiapan peresmian yang akan diresmikan oleh Bapak Presiden RI. PLBN Jagoi Babang ini memiliki keunggulan sebagai beranda depan Indonesia dengan counterpart Serikin di wilayah Serawak, Malaysia.
PLBN Jagoi Babang berdiri di lokasi perbukitan di atas tanah seluas lebih kurang 16,7 hektare. PLBN ini menjadi tapal batas antara Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalbar, Indonesia, dengan Serikin, Sarawak, Malaysia.
Kegiatan dimulai dengan penyambutan adat oleh Ketua Adat Bidayoh dan Kepala Benua Bidayoh, Pengarahan Bapak Mendagri selaku Kepala BNPP, Peninjauan (Gedung Utama PLBN Jagoi Babang, Gerbang Titik 0 Perbatasan RI-Malaysia, Pasar PLbN Jagoi Babang, dan apenanaman Pohon)
Mendagri Tito Karnavian disambut dan dikenakan baju adat Dayak Bidayoh
* * * * *
Perjalanan ini bermula dari koordinasi persiapan rencana kunjungan Bapak Mendagri ke Jagoi Kalimantan Barat. Kunjungan ini dalam rangka peninjauan kesiapan peresmian PLBN Jagoi Babang, satu dari lima PLBN yang pembangunannya telah selesai dan sudah mulai beroperasi di tahun 2023.
Aku kemudian diberikan detail tugas apa saja yang harus disiapkan dan dikoordinasikan terkait persiapan pemberangkatan rombongan dari bandara Halim Perdanakusuma. Kemudian kami pun memastikan kembali mama-nama rombongan yang akan ikut bersama Bapak Mendagri.
Rupanya masih ada kursi kosong yang bisa diisi, sehingga pak Asdep Tasbara menyampaikan bahwa bertiga pak Kholiq, Mega dan aku boleh ikut rombongan ke Pontianak. Wah, tak terkira girangku. Pertama kalinya aku akan naik pesawat TNI CN 295, yang biasanya digunakan untuk tamu-tamu VIP atau kondisi membawa bantuan dan pasukan.
* * * * *
Setelah menyelesaikan agenda kunjungan di PLBN Jagoi Babang, Rombongan kembali ke Supadio untuk santap siang. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Jakarta kembali menggunakan CN 295.
Perjalanan kali ini singkat namun sangat berkesan bagiku. Tidak putus rasa syukur ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Inshaallah akan berlipat ganda.
QS. Ibrahim : 7
Doaku, semoga harimu menyenangkan ya teman2. Sampai ketemu di cerita perjalanan selanjutnya… 👌🏻❤️
Minggu pagi (22/10) aku menerima sebuah pesan whatsapp yang berisi rencana perjalanan ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejak bergabung di Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP-RI) sudah beberapa kali mendapatkan penugasan yang tiba-tiba. Sepertinya sudah mulai terbiasa dengan jadwal dadakan 🤭.
Sambil menunggu konfirmasi keberangkatan, aku mulai memikirkan apa saja yang harus aku siapkan dan bawa dalam perjalanan ini. Banyak yang harus dipertimbangkan. Berapa banyak pakaian yang aku butuhkan, pakaian apa saja yang akan digunakan, sepatu, make up, aksesoris terutama ID Card kantor, perlukah bawa laptop atau tidak.
Jujur saja, meski sering bepergian, tetapi tetap saja aku suka bingung sendiri kalau ada perjalanan dadakan. Karena tidak punya banyak waktu untuk berfikir perlu tidaknya membawa a, b, c, dst. Sehingga kadang setengah koperpun kembali dalam kondisi bersih karena tidak sempat digunakan.
Akhirnya informasi keberangkatan pun aku terima. Tapi kali ini aku tidak menerima jawaban tetapi sebuah file berisi tiket keberangkatan. Jiahhh, harus berangkat donk.
Jantungku langsung berdebar kencang. Ini pertama kalinya aku tugas ke perbatasan negara sejak aku tugas di BNPP. Satu hal yang aku inginkan sejak aku pindah tugas dari Pemkab Lutim ke BNPP Januari 2023 lalu.
Semua telah sedia. Aku hanya menunggu waktu keberangkatan dengan meniknati santap malam. Rencana aku berangkat menggunakan Batik Air (ID 6540) dari Bandara Soekarno Hatta Tanggerang Banten ke Bandara El Tari Kupang.
Saat keberangkatan pun tiba. Aku duduk dengan manis, menikmati saat-saat menuju tempat pertama yang akan kukunjungi. Perasaan excited, bahagia dan deg-degan mewarnai 2,5 jam penerbanganku ke Kupang.
Begitu pesawat Batik Air yang aku tumpangi tiba di Bandara El Tari Kupang, sopir mobil rental telah menunggu di bandara. Perjalanan ini aku mendampingi Asisten Deputi Lintas Batas Darat (Asdep Tasrat) dan satu staf Tasbara lainnya.
Perjalanan darat pun kami lakukan. Karena ketibaan kami di pagi hari, sehingga sarapan adalah tujuan pertama sebelum melanjutkan perjalanan. Kami pun tiba di sebuah toko kue yang menjual aneka ragam kue-kue tradisional.
Lalu kami lanjut kembali. Perjalanan darat dari Kupang ke Atambua ditempuh selama 8 jam. Kami bahkan singgah di sebuah jembatan besar untuk mengambil gambar sungai.
Alhamdulilkah kami tiba di Belu. Setelah check in, mandi, sholat dan berbenah, aku melanjutkan perjalanan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Alhamdulillah. Setelah 10 bulan bertugas di BNPP, akhirnya aku berkesempatan menjejakkan kaki di 1 dari 13 PLBN yang telah beroperasi di Indonesia yakni PLBN Motaain. Aku bahkan berkesempatan melintas ke gerbang Timor Leste dan berpose bersama kawan dari BNPP RI didampingi staf PLBN Motaain.
PLBN Motaain diresmikan Presiden Joko Widodo pada Desember 2016. “PLBN merupakan kebanggaan dan representasi wajah Indonesia. Sehingga bukan saja fisik bangunannya yang harus bagus, namun juga harus dapat memberikan pelayanan prima bagi penggunanya.” Jelas Jokowi saat peresmian PLBN Motaain.
PLBN Terpadu Motaain merupakan satu dari 18 pos lintas batas negara yang dimiliki oleh Indonesia dan yang pertama kali diresmikan diantara lima PLBN lainnya yang berada di Provinsi NTT.
PLBN melayani bidang keimigrasian, kepabeanan, karantina, keamanan, dan administrasi pengelolaan, serta menjadi sistem utama yang melayani aktivitas masyarakat perbatasan, khususnya yang berhubungan dengan lintas batas.
Meski belum menyeberang secara sempurna, tetapi alhamdulillah aku telah menjejakkan kaki di tanah RDTL yang sebelumnya adalah bagian dari Indonesia yang kemudian memisahkan diri dan menjadi sebuah negara merdeka di tahun 1999.
Di luar dugaan, namaku disebut untuk ikut dalam perjalanan dinas. Akupun mengambil buku catatan dan mengikuti pimpinanku ke ruang rapat. Disana aku mendapat kejelasan tentang rencana pelepasan tim survey Perlintasan Terpadu Tahun 2023 di Kalimantan Barat (kalbar).
Rapat Tim Publikasi Survey Terpadu BNPP Tahun 2013
Benar saja, aku masuk dalam rombongan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yang akan melepas tim survey terpadu 2023. Kamipun berangkat meninggalkan Jakarta menuju Pontianak pada Jumat, 04/08/2023 pagi.
Tim Survey ini adalah tim yang dibentuk Dalam rangka penanganan titik perlintasan di perbatasan Indonesia tahun 2023. Yang mana BNPP menfasilitasi kegiatan survei lapangan ini bersama TNI dan Pemda pada lokus jalur tidak resmi di segmen kab. Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat.
Survei lapangan BNPP bertujuan untuk memetakan kondisi riil jalur2 rawan di perbatasan negara beserta aktifitas yg terjadi juga potensi di kawasan perbatasan itu. Sehingga segala kebutuhan dan koordinasi dilakukan untuk persiapan yang lebih baik.
kegiatan diawali dengan acara pelepasan tim survei pada hari Jumat, 4 Agustus 2023, pukul 17.00 wib bertempat di Makodam XII Tanjungpura. Survey rencana dilaksanakan pada tahun 2023 ini dipusatkan di dua Kecamatan yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu. Survey rencana dimulai pada tanggal 5 hingga 7 Agustus 2023.
Tim survey yang terdiri dari BNPP serta anggota TNI dari Kodam XII Tanjungpura. Tim dilepas langsung oleh Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan bersama Dr. Drs Robert Simbolon M.PA selaku Deputi bidang pengelolaan batas wilayah negara BNPP.
“BNPP telah melakukan survei titik perbatasan ini sebanyak dua kali, pertama di tahun 2020 di Kabupaten Sambas dan Bengkayangdan menemukan 29 titik perlintasan tidak resmi“, jelas Robert Simbolon selaku Deputi bidang pengelolaan batas wilayah negara BNPP.
Lalu Robert menambahkan, “pada tahun 2022,juga dilaksanakan survei di Kabupaten Sanggau, dan dari hasil Survei, ditenemukan 25 titik perlintasan tidak resmi“.
Selanjutnya, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan berharap sinergitas antar stakeholder untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia dapat terus berjalan dengan baik
“wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalbar sepanjang 966 km. Sehingga Kodam XII Tanjungpura menugaskan 2 Batalyon secara khusus untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia dalam satgas Pamtas.” Jelasnya.
Iwan berharap survey ini akan memyajikan data dan informasi jalur perlintasan tidak resmi di wilayah Kalbar, teridentifikasinya aktivitas lintas batas baik barang dan orang serta permasalahan jalur tidak resmi di Kalbar, selain itu tersedianya analisis data jalur tidak resmi di Kalbar sebagaimana masukan rekomendasi penanganan dan pengawasan perbatasan kepada kementerian dan lembaga terkaitnya.
Sungguh, manusia merencanakan, Allah SWT yang menentukan. Dan inilah yang menginspirasi kisahku kali ini.
Jelang akhir 2020 aku mendapat telpon dari Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia. Telepon yang menanyakan keinginanku untuk bergabung dengan BNPP.
Akupun mendiskusikan hal ini dengan Bupatiku Alm H. Muh. Thoriq Husler. Saat itu beliau memberikan jawaban yang bijaksana sehingga membuatku memutuskan untuk memproses kepindahanku.
Semua berproses. Namun kehendak Allah SWT, Pak H. Husler meninggalkan kami dalam duka yang panjang. Aku bahkan menjadi tertuduh sebagai lawan dari Wakil Bupati yang menggantikan almarhum. Bahkan sempat “dikantorkan” tanpa penugasan meski akhirnya “diaktifkan” kembali dalam tugas. Tapi sekali lagi semua berproses. Dan berkaskupun tetap berproses.
Sampai akhir tahun 2022, saat aku masih dalam pemulihan paska operasi pengangkatan tumor Suprasellar yang menekan jaringan saraf mataku ke otak, kabar putusan proses kepindahanku terbit dan aku diminta mengambilnya.
Sungguh Allah SWT Maha Kuasa atas segalanya. Semua terjadi diluar perkiraanku. Sempat membuatku terpaku dan tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Namun tetap saja rasa syukur terucap tanpa henti.
3 Januari 2023 pertama kali aku menapakkan kaki secara resmi ke BNPP dan semua berproses dengan bantuan kakak cantikku kak Anne, yang banyak memberikan wejangan dan memperkenalkanku lebih jauh tentang BNPP.