Duka Angeline Bali

Aku jadi mengenalmu karena hampir semua media cetak, tv, radio bahkan media sosial sibuk membicarakan dirimu. Banyak versi yang diangkat dari ceritamu dan membuatku terpana, tak percaya bahkan senantiasa beristighfar ketika membuka laman-demi lamam mengikuti perkembangan-perkembangan penyidikan tentang kematianmu, Angeline Megawe.

image

Siapakah dirimu gadis cantik? Akhirnya akupun melakukan riset kecil tentangmu. Betapa terkejutnya aku… Beragam pertanyaan pun bermunculan di benakku. Mengapa hal itu bisa terjadi padamu? Kenapa mereka begitu tega memperlakukanmu seperti itu? Adakah ini menjadi hukuman atas kesalahan yang kau perbuat ataukah mereka memang gila dan psikopat seperti beberapa statement yang aku baca.

Keluargamu mengabarkan berita kehilanganmu sejak 16 Mei 2015 melalui media sosial. Kakak angkatmu Christina dan Ivon membuat sebuah laman Facebook berjudul “Find Angeline-Bali’s Missing Child” dan mengajak semua masyarakat untuk menemukanmu. Media pun membantu keluarga sehingga ikut ramai memberitakan pencarianmu.

image

Setelah tiga hari berlalu, keluarga pun melaporkan kehilanganmu ke kepolisian. Polda Bali mengerahkan seluruh kekuatan bersama anggota Reserse sampai anjing pelacak K-9 mencarimu hingga perbatasan Bali, Banyuwangi dan Nusa Tenggara Barat. Pencarian ini juga mendapatkan perhatian dari Komisi Nasional Perlindungan Anak dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise turut mendatangi kediaman keluargamu. Namun hasil pencaharian mereka nihil. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi bahkan sempat tidak diizinkan masuk melihat kediaman keluargamu pada Jumat (5/6/2015).

image

Hingga akhirnya dirimu ditemukan tewas terkubur bersama boneka perempuan korea di halaman belakang rumah orangtua angkatmu di Denpasar pada 10 Juni 2015. Hasil visum Forensik menjelaskan engkau menderita traumanotak parah yang mengakibatkan kematianmu.

image

Sungguh tak tega membaca perlakukan mereka terhadapmu. Kau disiksa bahkan diperlakukan dengan tidak sangat pantas oleh orang-orang yang seharusnya menjagamu, merawatmu, membimbingmu dan mengajarkanmu tentang kebaikan dunia ini. Penganiayaan mereka. Perbuatan bejat mereka, bahkan setelah kau merenggang nyawapun mereka tetap menguburkanmu dengan cara yang biadab.

Diusiamu yang delapan tahun dengan beban hidup yang begitu berat. Entah apakah pikirku ini pantas, tetapi membaca kisahmu membuatku berfikir kepergianmu adalah kebebasanmu. Meskipun aku lebih memilih andai saja kau bisa tetap hidup dalam dunia yang berbeda dengan duniamu dulu. Dunia anak-anak yang penuh dengan keceriaan dan kebahagiaan. Dunia yang mengajarkanmu tentang kebaikan, tentang cinta kasih bahkan menjadikanmu tumbuh menjadi remaja dan dewasa dengan kecantikan yang luar biasa.

image

Saya jadi penasaran dengan alasan sebenarnya dari perlakuan ibu angkatmu Telly Margareith Megawe. Padahal dia mengangkatmu menjadi puterinya  sejak kau berusia tiga hari dan selama ayah angkatmu masih hidup, engkau mendapatkan kasih sayang yang melimpah seperti pengakuan saudara dari ibu kandungmu Maisunah (11/06/2015) di Tulurejo, Banyuwangi. Perlakuan sayang itupun berhenti setelah ayah angkatmu meninggal.

Berbagai spekulasi pun berkembang terkait motif pembunuhanmu yang intinya terkait dengan uang. Terutama isu terkait warisan ayah angkatmu Douglas Scardordugh asal Amerika Serikat yang juga pengusaha minyak yang cukup ternama khususnya di Indonesia. Bahkan sekarang kepolisian memfokuskan penyelidikan mereka tentang surat perjanjian yang dituliskan ketika kau diangkat menjadi anak terkait dengan warisan ayah angkatmu.
Mungkin itu salah satunya, tetapi pun kalau itu benar adanya, kenapa dalam kunjungan Menteri pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak ke rumahmu, ditemukan kondisi kamar yang sangat tidak layak untuk kau tinggali? Kenapa hasil visum Forensik menjelaskan selain traumanotak parah juga ada banyak sekali luka-luka disekujur tubuhmu? Termasuk luka akibat sudutan rokok pada tangan, kaki, pantat, wajah, leher dan kepalamu?

image

Salahkah jika aku berfikir bahwa alasan penyiksaan itu adalah ungkapan perasaan ibu angkatmu atau siapapun yang menyiksamu? Apakah mungkin Margareith menyalahkanmu atas kematian suaminya? Karena aku yakin dia mengerti konsekuensi jika dia terbukti menyiksamu bahkan membunuhmu maka dia tidak akan berhak mendapatkan harta warisan atas namamu. Selain itu, urusan adopsimu pun ternyata belum legal adanya. Proses adopsimu belum didaftarkan di pengadilan meski ada bukti tertulis dari orangtua kandungmu.

Menarik benang merah dari tanda-tanda psikopat Dr. John Clarke, Psikolog dari Universitas of Sydney, menjelaskan salah satu tanda-tanda psikopat adalah dia merasa paling penting dan istimewa. Bisa jadi kehilangan suami telah membuatnya berfikir kaulah yang bertanggungjawab. Karena rasa sayang ayah angkatmu telah menjadi kecemburuan padanya. Sepeninggal suaminya, maka kau pun dianggap sebagai beban dengan segala perintah dan tugas yang mesti kau lakukan. Sehingga simpati dan empatinya pun berkurang padamu bahkan dia bisa menjadi kejam dengan menyiksamu. Dia menyalahkanmu atas semua yang terjadi dan bahkan dia tega membuatmu merenggang nyawa. Entahlah, meskipun belum terbukti apakah ibu angkatmu benar-benar terlibat dengan pembunuhanmu tapi itulah yang terlintas dalam spekulasiku.

Karena terus terang aku benar-benar tidak percaya sedikitpun dengan semua penjelasan Agus, satpam yang mengaku kepada polisi telah membunuh dan memperlakukanmu dengan tidak senonoh. Alasan dia meminjam pensilmu untuk menulis surat lantas dia langsung marah dan memukulimu bahkan memperlakukanmu dengan tidak senonoh hanya karena kau mengatakan menurut ibu angkatmu dia tidak becus bekerja. Sungguh tidak masuk akalku. Apalagi dia sendiri yang mengaku telah membunuhmu kepada ibu angkatmu, yang adalah atasannya. Hmmmmm ceritanya terlalu dibuat-buat menurutku.

image

Kehilanganmu adalah duka yang dalam bukan hanya untuk keluarga kandungmu tetapi juga untuk Indonesia dan dunia. Kisahmu adalah pelajaran untuk semua, betapa pentingnya aturan tentang adopsi, betapa pentingnya sikap tanggap menyikapi kondisi seorang anak utamanya bagi para guru, betapa pentingnya kehati-hatian dalam mempercayakan anak pada pengasuh. Anak-anak itu berhak mendapatkan cinta dan kasih sayang.

Meski begitu, Angeline, kini kau telah kembali keharibaan-Nya. Semoga Allah memberikan tempat terbaik untukmu. Karena dirimu telah membuktikan pada semua orang bahwa seorang anak adalah anugerah terindah bagi keluarganya. Semoga orang-orang yang menyiksamu mendapatkan ganjaran dari perbuatan mereka dengan seadil-adilnya.

image

Sumber foto: Google (dari berbagai sumber)

#RIPAngeline #peristiwa #dukaindonesiaku
#MyFreedomSpace

la_vie

One thought on “Duka Angeline Bali

  1. Memang sulit sekali membayangkan apa yang dilakukan kepada Engeline, sangat biadab, saya sangat geram ketika menonton berita ini. Apa lagi setelah pengacara Sitompul yang jdi pengacara si Margaret, Makin Geram saya liatnya. Kok ada manusia yang begitu kejam sampai kehilangan hati nurani nya..ibu angkat nya memang psikopat kayaknya. Dan
    Pasti pelaku nya bukan hanya Agus Tai, , pasti ada pelaku lainnya.

    Like

Leave a comment