Meski telah kubuat.. kucatat bahkan ku agendakan dalam alarm pengingatku tetap saja rasa malas itu terus menguntitku dari belakang. Padahal begitu banyak yang ingin kutuangkan dalam tulisan, tentang pelajaran-pelajaran kehidupan yang kutemui setiap waktu.
Rasa malas itu kerap menghadang jalanku, membutakan mataku, melumpuhkan jemariku dan aku menyaksikan waktu bergulir tanpa sedikitpun menungguku. Akh.. sungguh sangat menggangguku…
Meski aku tahu, keterampilan itu hanya bisa didapatkan sebagai buah dari latihan, namun kerap saja yang namanya malas itu selalu datang membayangi…akhhh sungguh terlalu…
Tapi disisi lain dari sebuah komitmen adalah keinginan untuk terus melakukannya meski terbayang-bayang oleh rasa malas… pinjem istilah temenku “saling bertahan siapa yang lebih kuat: aku atau rasa malasku” dan itu betul-betul terbukti, karena ketika rajin merajai hatiku maka aku bisa melakukan suatu aktivitas beyond expectations dan itu sangat mengasyikkan.
Jadi terfikir.. akhhhh andai saja rasa malas itu tak perlu diciptakan.. maka mungkin kita tidak akan pernah mensyukuri yang namanya keberhasilan karena rajin.. Sungguh Allah SWT adalah sang maha adil yang menciptakan semuanya berpasang-pasangan.. supaya kita senantiasa mensyukuri nikmatnya.
Hahhahaha.. bingung aku melanjutkan tulisan ini.. rasa malas itu kembali datang.. butuh beberapa saat untuk kembali melanjutkannya hingga tulisan ini berakhir. Dan untuk memotivasiku kali ini.. ucapan sohibku lah yang menghenyakkanku.. ‘demi eksis, seorang dokter bahkan memposting 1 kata per hari… cobalah untuk keep continue what you are commited yourself to do.
Hayoooo semangat…!!!!
Sumber foto: google images
la_vie