Sedih rasa hatiku, mendengar kabar keberadaanmu di kota ini. Entah apa yang harus kulakukan. Rindu kuingin berjumpa denganmu, namun tak sedikitpun kau mengingat untuk mengabariku.
Bak pungguk merindukan bulan. Ku hanya dapat berharap dan memuja namamu. Ingin ku gapai namun bayangmu pun seakan tak hendak berkawan denganku.
Aku tahu, kau masih marah dengan kekanak-kanakan ku. Aku tahu kau masih menyimpan rasa tak bersahabat denganku.
Tapi tak pernahkah terlintas di benakmu untuk mengabariku tentang keberadaanmu? Terlalu mudahkah bagimu untuk melupakan semua kenangan persahabatan kita yang hilang karena keberadaannya?
Aku rindu padamu, jauh dari rasa rinduku pada kekasihku. Persahabatan kita akan selalu kusimpan dalam kalbuku karena aku tetap menyayangimu meski kemarahan itu tetap menyelimutimu selamanya.
Aku hanya bisa berharap, waktu yang akan mengembalikan persahabatan kita. Meski aku pun merasa sakit dengan perlakuanmu, tapi aku tak akan memaksamu untuk melihatku seperti dulu.
Bersamamu, laraku telah menjelma menjadi damba. Aku hanya bisa berdoa untukmu, agar kebahagiaan senantiasa bersamamu. Selalu menjadi yang terbaik untukmu. Selamanya…
la_vie