IBU TELAH TINGGALKANKU

Ibu, kurindu dengar suaramu ibu. Kurindukan peluk kasih sayangmu. Ibu, tak terasa menetes air mataku, dalam sendiri kupanggil namamu.

Hingga usiaku dewasa, kau perlakukan ku seperti, puteri kecil dalam dekapanmu. Namun seringkali diriku, lukai hatimu ibuku, dengan kekanakan sikapku, maafkan diriku, ibu…

S’gala nasehat yang pernah kau berikan untuk ku jadikan bekal jalani hidup. Kata2mu yang indah ajari diriku tuk tegar berdiri jalani hidup

Semua, menjadi tuntunan, menjadikan ku mandiri. Ibu…

Lagu ini kembali terngiang karena hari ini aku melihat jenazah ibu yang ditimbun tanah dan aku hanya bisa melihat semua prosesnya dalam duka yang tak bertepi. Ibu telah meninggalkan ku.

Meski aku berusaha kuat, namun kepergian ibu memberikan luka yang sangat dalam. Ibu telah meninggalkanku sendiri.

Bu, entah aku bisa kuat atau tidak, tapi kepergianmu merupakan ujian bagiku. Selama ini ibu adalah temanku berbagi meski kadang kita tak sepakat namun semua nasehat2 ibu selalu benar. Apa yang ibu katakan selalu menambah khasanah wawasanku tentang hidup dan kehidupan.

Sekarang, pada siapa aku bisa berbagi kegelisahanku bu? Siapa yang akan mendengar aku bercerita tanpa menghakimiku? Meski kadang aku salah dalam berfikir dan bertindak, namun ibu selalu membantuku melihat dari perspektif yang lain, dari pengalaman ibu semasa hidup. Tentu aku banyak mengambil pelajaran dari ibu.

Makammu belum kering, tapi rinduku sungguh tak terbendung. Al-Fatihah ibuku, semoga Allah SWT menempatkanmu di surgaNya.

Aamiim ya rabbil alaamiin

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s