Tidak terasa, gaung peringatan Hari Jadi Luwu 752 tahun dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu 74 tahun semakin terasa. Peringatan yang dilaksanakan setiap tanggal 23 Januari ini merupakan kegiatan bersama empat kabupaten / kota se-Tana Luwu; Luwu, Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur. Yang mana untuk penentuan tuan rumah dilakukan secara bergiliran.
Untuk tahun 2020 ini, Luwu Timur lah yang menjadi tuan rumah. Semua kegiatan dipusatkan di Lapangan Merdeka Malili. Berbagai kegiatan mewarnai khidmatnya pelaksanaan hari peringatan ini. Meski terdapat satu dua kekurangan, namun alhamdulillah secara umum semua terlaksana dengan baik.
Secara ekspektasi, sesungguhnya banyak yang menjadi ganjalan dan pertanyaan dalam hatiku. Namun ada satu hal yang kurasa perlu diklarifikasi, utamanya terkait dengan tata tempat untuk para undangan VVIP, VIP dan biasa.
Persiapan
Tidak banyak yang menjadi tugasku dalam event kali ini. Meski demikian, beberapa hal yang menurutku cukup penting, seperti meminta persetujuan Datu Luwu XL terkait design baligho ucapan selamat yang akan dipasang serta foto Bupati Luwu Timur.
Saya juga berkesempatan ikut ke Makassar bersama rombongan Bupati Luwu Timur dalam menyampaikan undangan kepada Gubernur Sulawesi Selatan dan berkoordinasi terkait kunjungan pak Gubernur ke Luwu Timur.
Selain itu juga koordinasi dan penjemputan tamu-tamu di Rumah Jabatan Bupati Luwu Timur di Malili.
Ada beberapa penyampaian yang saya terima tentang persiapan acara, namun berhubung bukan ranah kewenangan saya, maka saya hanya bisa meneruskan kepada yang bersangkutan.
Hari-H
Pada saat pelaksanaan upacara 23 Januari, saya pun menuju rumah jabatan Bupati Luwu Timur. Setelah melihat persiapan, maka saya pun menuju lapangan merdeka tempat pelaksanaan upacara.
Seperti biasa, saya menjadi pilot drone karena semua teman-teman publikasi dokumentasi sudah terbagi dengan peralatan masing-masing. Opi, Feby n ully di rumah jabatan pagi-pagi, Hendra standbye di lokasi pelepasan karnaval, Issak di lapangan merdeka sampai semua berkumpul di lapangan merdeka.
Sesaat setelah menerbangkan drone, saya dihampiri oleh seorang pejabat. Amarah terlihat dari wajah dan suaranya yang komplain terkait tata aturan tempat duduk. Kali ini meskipun bukan ranah saya, namun akhirnya saya menjelaskan aturan keprotokolan menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan Pasal 15 bahwa yang mewakili tetap mendapat tempat sesuai dengan jabatannya.
Jadi, kalau seorang pejabat diwakili, maka yang mewakilinya tetap mendapatkan tempat duduk sesuai kedudukannya, bukan sesuai jabatan yang diwakilinya. Meskipun beliau hadir dan memberikan kata sambutan. Untuk itu pemilihan orang yang mewakili sebaiknya minimal setingkat dengan tuan rumah.
Namun, moment setelahnya merupakan kebahagiaan buat saya dan tim publikasi dan dokumentasi. Setelah kurang lebih setahun bergabung bersama tim pubdok humas Luwu Timur, baru kali ini kami bisa menggunakan pakaian adat bersama yang seragam 😍 I love you guys…

(ki-ka) Taufik, Issak, Sulvi, Feby, Hendra, Muslihin
Unity is strength… When there is teamwork and collaboration, wonderful things can be achieved – Mattie Stepanek
Kata-kata Mattie menginspirasiku dalam bekerja teamwork. Apalagi ditambah dengan Vince Lambardi. You’re event will not be a success if you don’t put the effort in, because nothing comes if you don’t work hard, it’s that simple.
The only place success comes before work is in the dictionary – Vince Lambardi
Jadi, tidak peduli sepintar apa dirimu, seberapa berpengalamannya dirimu hingga puluhan tahun, tetap saja, untuk sukses harus bekerja.
Some people look for a beautiful place, others make a place beautiful – Hazrat Inavat Khan
Untuk itu, saya berterima kasih juga ke Rihul Rahim, my partner in action yang telah mencarikan baju bodo untuk teman-teman humas yang perempuan. Setidaknya, kali ini kita bisa tampil beda namun sesuai dengan moment yang ada dan cantik-cantik.