Wajibnya puasa di bulan Ramadhan telah Allah tetapkan di dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ(183)
”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (Al-Baqarah: 183).
Nah entah kapan dimulainya.. tapi istilah Ngabuburit telah menjadi salah satu trend di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu aktivitas di bulan Ramadhan. Bukan hanya anak-anak remaja tetapi mereka yang dewasa pun sering melakukannya.
Ditambah lagi, semakin banyak program-program ngabuburit yang ditayangkan di TV. Gimana ga jadi trend yakkk, kalau yang ditonton acara ngabuburit para artis… hehehehe.. jadinya tuh para fansnya juga mau melakukan seperti yang dilakukan artis-artis kesayangan mereka. Ada-ga ada duit.. yang penting nge-mall hahahhaa….
Sebenernya apa sih ngabuburit itu?? Ngabuburit ternyata adalah istilah yang berasal dari bahasa Sunda, dengan asal kata “burit” yang artinya waktu menjelang malam hari atau waktu Maghrib. Jadi ngabuburit diartikan sebagai menunggu atau menghabiskan waktu hingga menjelang waktu Adzan Maghrib datang. Nah di bulan Ramadhan ini, istilah ngabuburit diartikan sebagai aktivitas sore menjelang buka puasa (dari berbagai sumber).
Kegiatan-kegiatan ngabuburit biasanya lebih sering dilakukan oleh orang-orang kota. Antara lain jalan-jalan ke mall atau nongkrong di pusat-pusat keramaian atau keliling-keliling silaturahmi. Intinya adalah mereka melakukan pengalihan konsentrasi dari rasa lapar dan haus, sehingga tidak terlalu berasa hingga waktunya berbuka.
Tapi bukan berarti mereka yang tinggal di desa tidak punya kegiatan ngabuburit juga dong. Malah ada yang ke pantai menikmati sunset menunggu waktu berbuka, ada yang olahraga sore, ada yang suka kumpul-kumpul di pojok kampung atau pinggir jembatan sambil main gitar nyanyi-nyanyi.
Sayangnya.. bagi sebagian anak-anak muda, kegiatan ngabuburit ini diartikan dalam pengertian bebas sehingga cenderung mengarah pada aktivitas yang dapat membatalkan puasa. Misalnya, mojok berdua-duaan, ngegosip apalagi sampai fitnah.
Padahal dalam salah satu hadits dikatakan Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta kedunguan maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum”. (HR. Al-Bukhari, Ahmad dan lainnya).
Kan ga worthed banget.. kalau sudah capek-capek bangun Sahur, mesti puasa menahan lapar dan haus, tapi karena melakukan hal-hal yang membatalkan puasa maka pada akhirnya tidak bisa menjadi pribadi yang meraih kemenangan di bulan suci ini. Karena dalam hadist lain dikatakan :
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَش
”Betapa banyak orang puasa, bagian dari puasanya (hanya) lapar dan dahaga”. (HR. Ahmad, hadist hasan shahih).
Alangkah baiknya jika menunggu waktu berbuka bisa dilakukan dengan kegiatan-kegiatan positif, seperti memperbanyak Tadarrus: membaca Al-Quran dan terjemahannya, belajar, bantuin orang rumah menyiapkan hidangan buka puasa, ngerjain hobby, dan lain sebagainya.
Jadi.. ngabuburit boleh dong.. sepanjang melakukan hal-hal yang positif… hmmmm kalo Karokean boleh ga yah??? Hehheheheh nyanyi kan hobby??? Hmmm asal ga berl3bihan kali’ yah… ckckkckckc #belaindirisendiri deh jadinya 😄
Semangat yaaaa.. baru melewati seminggu pertama Ramadhan… jarak tempuh menuju hari Kemenangan masih cukup panjang… Jadi mesti tetap semangat dan meningkatkan ibadah. Inshaallah berkah….
#MyFreedomSpace
Sumber foto: MyCollection & google image
la_vie