Pameran Ajang Promosi

Tak kenal maka tak sayang. Seperti itulah falsafah sebuah promosi. Untuk memperkenalkan suatu produk ataupun sesuatu pada khalayak ramai. Pun berlaku untuk memperkenalkan suatu wilayah atau potensi.

Bertanya kabar, saya menelpon bu Yenny Husain, kepala perwakilan kabupaten Polewali Mandar. Di ujung telepon, si ibu menyampaikan kabar tentang keikutsertaan Polewali Mandar dalam Festival Kopi dan Kakao yang dilaksanakan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) 7-8 November 2015 di parkir gelora senayan Jakarta.

Festival Kampung Kopi And Kakao APKASI 2015 merupakan pameran komuditas series AITIS (Apkasi International Trade And Investment Summit) yang dilaksanakan kedua kalinya sejak 2014. Jadilah saya berjanji untuk berkunjung di stand pameran tersebut. Ternyata dari Sulawesu Selatan, hadir Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Luwu, Kabupate Luwu Utara dab Kabupaten Enrekang.

image

Perasaan sayang pun menyelimuti kunjunganku. Sayang, mengapa kabupatenku tidak ikut berpartisipasi dalam Festival ini. Padahal setahuku, potensi kakao Luwu Timur masih cukup tinggi. Terbukti dengan kehadiran Pusat Pelatihan Kakao yang didirikan PT Mars Indonesia selaku perusahaan pengelola cokelat di desa Tarengge kecamatan Wotu.

image

Memang, sedikit demi sedikit tanaman kakao ini mulai tergantikan oleh produksi sawit dan merica, tapi kakao tetap menjadi salah satu unggulan. Ingatan saya kembali pada Cokelat “SAYANG” yang dulu sering menjadi produk unggulan Luwu Timur. Kemana-mana pameran, sering diunggulkan, dan sekarang tidak pernah muncul sekalipun..

image

Seyogyanya, pameran itu merupakan wadah promosi daerah. Apalagi pameran komoditas yang dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing daerah kabupaten di tingkat regional maupun global, khusus bidang pemasaran dan pengembangan produk seperti festival kopi dan kokoa Apkasi ini. Tentu saja harapannya agar potensi agribisnis dari komoditas-komoditas di Indonesiabisa semakin meningkat produktivitas maupun kualitasnya.

Selain itu, pameran dan festival juga dapat menjadi etalase yang menjanjikan bagi para pengusaha lokal dan investor asing, untuk terjun di bidang perkebunan kopi, pengolahan, dan industri hilir, serta perdagangan global khususnya untuk komoditas di Indonesia.

image

Aishhhh berharap Luwu Timur akan selalu memanfaatkan kesempatan-kesempatan promosi melalui pameran atau festival seperti ini. Memanfaatkan kesempatan untuk melihat, berdiskusi dan belajar dari keberhasilan-keberhasilan kabupaten lain dalam meraih kerjasama baik produksi maupun pemasaran. Kan sayang, kalau kehadiran asosiasi pengusaha asal Inggris, British Chamber Of Commerce In Indonesia, yang diwakili oleh Britcham Executive Director, Chris Wren dalam Festival Kopi dan Kokoa Apkasi tidak dimanfaatkan untuk melihat peluang kerjasama pemasaran maupun pembinaan.

Akh… untukmu segalanya Luwu Timurku.. harapanku yang terbaik atas keberhasilanmu. Dan semoga mereka-mereka yang menggerakkanmu, akan senantiasa mengarah pada kebaikan dan pembangunan berkelanjutan, sehingga kesejahteraan masyarakat Luwu Timur tercapai.

#RenunganVie

la_vie

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s