Ada yang berbeda di Idul Fitri tahun ini. Mungkin karena waktu pulang dekat, membuatku berfikir untuk tidak mudik. Namun ternyata, mudik menjadi sebuah keharusan karena kondisi ibuku yang beritanya kurang sehat. Menuju rumah, kami berkunjung dulu di Pangkep, rumah keluarga kakakku. Tentu saja dengan menu iftar yang istimewa hahahha.
Begitu tiba saat hari raya, alhamdulillah ibuku masih diberikan nikmat kekuatan dan kesehatan, sehingga kami menikmati kebersamaan di hari Fitri 1438 Hijriah dengan nuansa keceriaan. Apalagi, saudara-saudara ibuku datang dan merayakan hari raya bersama kami.
Alhamdulillah, suasana di hari Fitri ini juga jauh dari perkiraan kami. Awalnya kami membayangkan suasana akan sepi sekali, berhubung adik laki2ku yang tinggal serumah ibu bapakku di kampung, memilih untuk merayakan hari fitri jauh dari orang tua di Makassar. Namun, video call menjadikan jarak itu terasa dekat. Begitupun dengan saudara kami yang di Jogyakarta.
Alhamdulillah juga ketika teman dan kerabat juga masih berkenan berkunjung ke kediaman kami. Pun kami masih berkesempatan berkunjung ke rumah beberapa sahabat. Bahkan, kami mendapatkan kawan-kawan baru yang baik serta bersilaturahmi dengan keluarga-keluarga baru.
Tentu saja, salah satu kegiatan yang tidak pernah lepas dari agenda mudik adalah menikmati danau Matano di kampungku Sorowako. Bahkan piknik kali ini jauh lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa spot foto pun tak lepas dari aktivitas petualangan mudik kali ini. Seperti di lokasi air terjun kecil di jalan baru poros Malili-Sorowako serta tulisan nama kecamatan yang sempat heboh di dunia maya, khususnya di beberapa laman teman dan kerabat dari Sorowako.
Dan tentu yang tak kalah heboh adalah berkumpul dengan rekan-rekan alumni sekolah di YPS. Love-love-love ketika masih berkesempatan mudik dan berkumpul dengan keluarga dan sahabat dalam suasana hari raya yang fitrah… 😍😍😍
Taqabbalallahu Minna Waminkum Taqabbal yaa Kareem….
Mohon Maaf lahir dan Batin