Festival I La Galigo 2018 (Part 2)

SEMINAR INTERNATIONAL I LA GALIGO III

Sebelum mengikuti seminar, peserta terlebih dahulu melakukan registrasi ulang. Setelah mendapatkan bagde tanda peserta, kami dipersilahkan masuk ke ruangan seminar.

Selang beberapa saat setelah semua peserta memenuhi ruangan, bertempat di Gedung Pertemuan Masyarakat, Bupati Soppeng H.A.Kaswadi Razak membuka secara resmi Seminar Internasional III I La Galigo pada Selasa, 18 Desember 2018.

Seminar yang dilaksanakan dua hari (18-19 Desember 2018) berturut-turut difasilitasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin dengan menghadirkan pembicara nasional dan internasional dari 10 negara. Diantaranya, Belanda, Amerika, Australia, Malaysia, Indonesia, Canada, Jepang, German, Singapore, Inggris dan New Zealand.

Sebagai manuskrip terpanjang di dunia, Naskah atau Kitab La Galigo telah diakui sebagai kekayaan warisan dunia atau Memory of thr World yang ditetapkan oleh Unesco tahun 2016. Keberadaan La Galigo tidak hanya terdapat di Sulawesi selatan Indonesia saja, lembaran-lembarannya bahkan ditemukan di beberapa negara lain. Sehingga panitia mengangkat tema “La Galigo dalam bingkai peradaban dunia“.

Saat ini, naskah La Galigo baru 1/4 yang telah diterbitkan. Masih ada 3/4 yang menjadi peer untuk dituntaskan. Dalam catatan katalog Ilmuwan Belanda R.A Kern, naskah I La Galigo terdiri dari 113 naskah terpisah dengan total halaman mencapai 31.500. R.A Kern menyaring dan membuat ringkasan menjadi 1.356 halaman. Pada abad ke 19, seorang perempuan Bangsawan Bugis, I Colli Puji’e Arung Tanete, menuliskan kembali sepertiga dari keseluruhan pokok cerita I La Galigo setebal 2.851 halaman berukuran folio.

Yang unik dari seminar yang dilaksanakan adalah upaya panitia untuk tetap menjaga kehadiran peserta dengan memberikan pertunjukan tambahan di sela-sela sesi seminar seperti penampilan Tari Bissu, massure’ dan penampilan cerita rakyat Palu Sulawesi Tengah.

PERTUNJUKAN SENI DAN BUDAYA

Festival Budaya La Galigo di kabupaten Soppeng digelar selama 7 hari 7 malam. Selain Seminar Internasional, dilaksanakan pula Tudang Sipulung, Pengukuhan Umpungeng sebagai Med Poin/ Center Poin Indonesia, Penyajian
Sastra dan Tradisi Lisan, Massureq, Permainan Rakyat, Pentas lagu lagu rakyat, Kirab Budaya Berciri La Galigo dan Pameran Budaya diantaranya pameran Benda-Benda Pusaka.


Kirab Budaya yang dilaksanakan pada senin 17 Desember 2018 dimeriahkan oleh seluruh SKPD, Kecamatan se Kabupaten Soppeng, salah satunya Kecamatan Lillirilau yang akan menampilkan budaya adat bugis Mattoana Arajang, atau yang biasa disebut Mattola bala dimana didalamnya terdapat “Sokko Pitung Rupa” sebagai salah satu persyaratan dalam melaksanakan adat tersebut.

Di lokasi pembukaan bahkan ditampilkan aneka kreasi rumah-rumah adat sebagai tempat kemah budaya. Dan pada malam hari di lapangan Gasis, halaman gedung pertemuan masyarakat, dilaksanakan malam seni dan budaya.

To be continued…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s