Lutim Tanggap Covid-19

Tetiba booming sebuah penyakit bernama Coronavirus. Virus ini bahkan dijelaskan berbentuk sangat kecil namun ternyata cantik sekali, seperti bunga batik. Rupanya, Coronavirus memiliki ratusan jenis, covid-19 hanya merupakan salah satu jenis yang diklasifikasikan dalam kategori Beta atau yang menginfeksi manusia. Covid -19 ditemukan pertama kali di Wuhan, Cina pada akhir Desember 2019.


Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Syukurlah kemenakan cantikku Alifia Pramudita Budijanto yang sedang kuliah di Harbin Medical University, Cina ditarik lebih cepat ke Indonesia pada akhir Januari 2020.


Alert sudah disampaikan pemerintah Indonesia. Tanpa rencana aku ketemu dr. Darius dan kak Siska yang bekerja di Perusahaan Tambang Nikel PT Vale Indonesia Sorowako saat kegiatan Senam Nusantara bergerak di lapangan Iniaku Sorowako pada Ahad, 8/3/2020. Dalam pertemuan itu, kami membahas tentang coronavirus ini, dan harapanku membuat iklan layanan masyarakat Luwu Timur Tanggap Covid-19 apalagi informasi kontak Luwu Timur Tanggap Covid-19 sudah tersebar dimana-mana.
Gayung bersambut, Senin, 9/3/2020 aku mendapat undangan dari dr. Irfan untuk menghadiri konferensi Pers dan Simulasi Penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I Lagaligo Wotu. Syukurlah, setelah mendapat ijin dari kepala bagian humas dan protokol Sekretariat Daerah, maka bertiga Hendra, Muslihin dan diriku pun menghadiri kegiatan ini.


Saat Konferensi Pers, Selasa (10/3), aku belum terlalu memahami betapa berbahayanya virus ini. Tapi untuk kesiap-siagaan maka memahami langkah-langkah penanganannya sangat dibutuhkan. Kemudian menjadi kontroversi dalam diriku, saat mengikuti simulasi dan melihat para petugas yang diminta mengenakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) seperti seorang astronot. Entah mengapa, rasa horrorpun menyelimutiku.


Malamnya, segera kubuat narasi Iklan Layanan Masyarakat yang memang menjadi salah satu kegiatan di bagianku Publikasi dan Dokumentasi. ILM tentang Luwu Timur Tanggap Covid-19 dengan lokus pengambilan gambar titik masuk Luwu Timur. Walhasil, aku dan timku mulai merangkai satu demi satu mata rantai tentang Covid-19 ini, Protokol Komunikasi menjadi acuan demikian pula Himbauan Bupati yang telah disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur.
Koordinasi pun berlanjut, langkah kami berikutnya adalah mengambil gambar episode cerita pasien suspect simulasi dengan latar rujukan Puskesmas Wotu. Hal ini dilakukan, sekaligus pengecekan kesiapan penanganan virus yang telah ditetapkan menjadi Pandemi di dunia pada Rabu 11/3 setelah virus ini menyerang 114 negara.


Maka Kamis, 12/3 kami mengambil gambar di Puskesmas Wotu. Awalnya sedikit kaku, namun rupanya semua bisa segera mencair meski harus beberapa kali mengulang pemgambilan gambar untuk satu adegan dan ini membuktikan menjadi artis itu ternyata sulit.  🤭


Setelah itu, Jumat (13/3) kami melakukan koordinasi dengan Bapak Halide Syahbandar Malili dan Bapak Karyadi Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Malili untuk pengambilan gambar pemeriksaan kesehatan di Kapal.  Demikian pula koordinasi dengan Pak Jimmy di Pelabuhan Balantang milik PT Vale Indonesia. Siangnya, kami ke Sorowako berkoordinasi dengan dr. Inggrid dari RS PT Inco Awal Bros Sorowako, External Relations PT Vale Indonesia dan mengambil gambar pemeriksaan kesehatan penumpang pesawat yang baru tiba, termasuk Bupati Luwu Timur. Pemeriksaan ini sudah dilakukan sejak lama, namun secara intensif sejak pengumuman WHO tentang kondisi pandemik ini.


Mendapatkan ijin pengambilan gambar kondisi penanganan kesehatan dan kebersihan di kapal rupanya tidak semudah yang saya bayangkan. Sebagaimana penjelasan Kapten Yahya, sangat terkait dengan aturan internasional maritime Organization (IMO) ada protokol yang harus diikuti, terutama naik kapal asing. Alhamdulillah, ijin naik ke kapal dan mengambil gambar kami dapatkan, sehingga Senin (16/3), kami pun kembali bertugas di Kapal Tanker Pertamina Papandayan yang berlabuh di Mangkasa Point, Lampia. Mashaallah… Justru tamu dari darat yang diperiksa, fasilitas kesehatannya lengkap dan kebersihan kapal terjaga dengan baik, bahkan kapal ini dilengkapi fasilitas penunjang dan protokol penanganan medis baik yang biasa, apalagi Covid-19.


Setelah pengambilan gambar di kapal kami pun mengatur jadwal untuk simulasi penanganan Covid-19 di RS PT Inco Awal Bros Sorowako. Rupaya sudah dipersiapkan, sehingga kami bisa mengikut pada jadwal.

Alhamdulillah, rupanya semua lini telah bersiaga. Simulasi dimulai dari penumpang pesawat charter PT Vale yang suhu tubuhnya diatas 38°C lalu dibawa ke ruang karantina. Tak lama kemudian, ambulance tiba dari rs PT Inco Awal Bros, menjemput ke depan ruang karantina dan membawa pasien ke RS, segera dimasukkan ke ruang foto torax lalu diantat ke ruang isolasi untuk pengambilan darah dan pemeriksaan lebih lanjut.



Kami juga mengecek potensi di jalur masuk lewat danau Matano. Rupanya sudah ada pengecekan suhu dilakukan selain mengisi manifestasi penumpang kapal-kapal yang melintasi jalur danau.



Terpenting juga adalah telah dibentuk pula Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang berposko di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Luwu Timur di Malili.



Penyemprotan-penyemprotan pun di lakukan, baik di kantor-kantor, pada kendaraan utamanya bus di perbatasan, luwu utara dan luwu timur, perbatasan sulsel dan sultra juga perbatasan sulsel dan sulteng.


Dalam perjalanan giat dalam 2 pekan ini, sungguh membuatku sedikit lebih lega, mengingat Covid-19 ini kasat mata, wujud tak nyata kecuali menggunakan alat. Alhamdulillah, bukan hanya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang bergerak, namun semua lini masyarakat Luwu Timur Tanggap terhadap wabah ini.


Tidak hanya itu, koordinasi baik lingkup kabupaten hingga provinsi juga dilaksanakan, dengan menggunakan IT berupa teleconference yang diikuti 60 peserta melibatkan Forkopimda Sulsel dan seluruh Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota Se-sulawesi Selatan juga dilakukan.


Berbagai cara telah dilakukan guna memutus tali rantai penyebaran virus Corona ini. Beragam himbauan bahkan pelarangan telah dikeluarkan, semoga kita semua bisa melewati ujian ini dan wabah ini dan segera berakhir sehingga kita bisa menjalani hidup seperti biasanya lagi, aamiin yaa rabbal alaamiin…

Catatan ini kubuat setelah mengikuti rangkaian persiapan penanganan Covid-19 dalam dua pekan ini. Sebagai simpulan, mari kita menjaga diri kita dan keluarga yang kita sayangi dengan memperbanyak tinggal di rumah, mengurangi bepergian keluar rumah jika tidak terlalu penting, menjaga kesehatan diri dan banyak berdoa semoga kita semua terhindarkan dari hal-hal yang tidak baik.

Sorowako, Maret 2020