Perintah itu harus dilaksanakan. Meskipun sedikit malas, tetapi karena perintah, segala alasan pun terpaksa harus diabaikan. Tapi ternyata, perintah itu menjadi nikmat, ketika rasa malas itu dirubah menjadi positif dan dikerjakan dengan ikhlas.
Sosoknya dingin ketika pertama bertemu. Bicaranya tidak banyak. Hanya memperhatikan, tersenyum sekenanya, namun tetap terlihat kharisma dan bersahaja. Begitulah penilaian pertamaku bertemu Penjabat Bupati Luwu Timur, Irman Yasin Limpo yang juga merupakan adik dari Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo.
Usai menjemput beliau yang tiba bersama Kepala Bapedda Luwu Timur, Kepala KPPT Luwu Timur juga ajudan dan rombongan lainnya di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, beriringan kami menuju Mess Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Yusuf Adiwinata. Akh.. syukurnya kami menjemput dengan 2 kendaraan, sekiranya hanya kendaraan utama saja, tentu sedikit kalang kabut proses penjemputannya hehehehe.
Rupanya Pak Gubernur, kakak Pak Irman juga diundang mengikuti agenda Rapat Kerja di Istana Negara Jakarta siang itu, sehingga beliau menyempatkan untuk bersilaturahmi bertemu kakaknya terlebih dahulu di Mess Pemprov Sulsel.
Pertemuan dengan Gubernur SulSel tidak begitu lama sehingga waktu masih cukup lowong sebelum menuju Istana Negara. Jadilah kami menyempatkan diri untuk ngaso sejenak di Starbuck Thamrin. Rupanya, beliau termasuk orang-orang yang senang berdiskusi dan nongkrong di warung kopi.
Walhasil, aku jadi ikut terlibat pada percakapan yang sangat menarik terutama terkait dengan ide-ide pengembangan Luwu Timur ke depan dengan tagline “Ayo ke Lutim”. Dalam kesahajaan beliau, banyak sekali ide-ide kreatif untuk masa depan tanah kelahiranku yang kupikir sejalan dengan mimpi-mimpiku selama ini. “Pucuk dicinta ulam pun tiba,” pikirku sedikit lebay hehehhehe.
“Pelaksanaan Festival Danau Matano itu harus kreatif dong. Kita harus menampilkan sesuatu yang berbeda, bentuknya semestinya paket, mulai dari sajian untuk pengunjung, atraksi sampai pada jenis pelayanannya,” ujarnya bersemangat menjelaskan tentang konsep Festival Danau Matano yang akan diselenggaran 28-30 November 2015 di Luwu Timur.
Beliau menambahkan bahwa konsep yang sebaiknya dilakukan adalah memberikan sebuah tawaran kepada pengunjung, bukan saja keindahan danau Matano nya, tetapi juga bagaimana sebuah kondisi internasional yang disajikan pada sebuah desa di pedalaman hutan di Sulawesi.
“Pengunjung kita jamu dengan tinggal di homestay atau di kontainer-kontainer yang fasilitasnya lebih lux dari kamar hotel. Pengunjung kita sajikan dengan hiburan dari artis lokal, hingga mancanegara. Beragam atraksi air di kejernihan danau Matano, bukan saja tradisional performance tetapi juga modern attraction. Kunjungan ke titik-titik keunikan danau Matano seperti “bura-bura spot” di desa Matano di seberang danau dari sorowako, gua bawah air yang cantik dengan stalaktitnya, penyelaman di lokasi ditemukannya benda-benda pusaka purba tanpa harus menyentuh mereka, mereka bisa melihat keragaman hewan-hewan air danau Matano yang unik seperti ikan purba Butini dan ikan endemik Opudi, seminar tentang Danau Matano dan keunikan Cascade dan Kompleks Danau Malili di Luwu Timur, bahkan sebuah tur tambang dimana pengunjung boleh selfie dengan latar ban truk tripple 7 (777) yang setinggi rumah, yang operatornya adalah perempuan serta membuka wawasan pengunjung bahwa dalam proses reboisasi pun revegetasi lahan purna tambang, tidak bisa kita mengembalikan hutan sekejap mata, tetapi membutuhkan proses yang lama, pengunjung dapat melihat bagaimana usia tanaman yang 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun, sampai ratusan tahun.
Akh, betapa beruntungnya Luwu Timur yang dipimpin oleh orang-orang yang sangat cerdas dengan visi pengembangan wilayah, bukan pemimpin yang hanya memikirkan kepentingan mereka semata, pikirku sambil menikmati kerenyahan tawa Bapak Penjabat Bupatiku.
Kekagumanku bertambah, ternyata, beliau suka berkelakar, dan dalam kelakarnya itu terselip harapan-harapan yang luar biasa untuk kampungku, meskipun beliau hanya akan menjabat sementara hingga Pemilukada serentak 2015 melahirkan pemimpin baru di Luwu Timur.
Akh, andai saja kuperturutkan kata hati dan kemalasanku, tentu kesempatan bertemu dan mengenal beliau kulewatkan begitu saja..
la_vie