Saya tuh heran yah.. makin kesini koq ya semakin kepo. Makin banyak temen makin kepo. Makin kurang kegiatan ya koq makin kepo. Padahal kadang-kadang kepo itu ngeselin bener ga seh???
Contohnya, ada temen yang suka banget diusilin kawannya dengan istilah kami “capturesend”. Asli bener-bener kepo pengen tau kenapa dia melakukan hal itu. Emang ga ada kerjaan lain selain monitor status orang trus di “capture” lalu di “send” ke seseorang yang juga kepo hahahhaha.
Nah yang aku bingung karena aku juga jadi kepo dengan kelanjutan ceritanya, sebagaimana keponya aku dengan kisah tentang kampungku. Kepo tentang teman-temanku yang sedang menikmati kehidupan mereka, kepo dengan sahabat-sahabat yang sibuk dengan kegiatan mereka, keluarga mereka, kerabat dan kawan-kawan mereka.
Nah parahnya lagi, ke-kepo-an ku sempat membuatku hampir malu semalu-malunya, karena ternyata pertanyaan itu hanya untuk alternatif kegiatan.. untung saja pertemuannya jadi, kalo ga jadi, malu lah aku karena telah lancang ber-kepo-ria hahahhahha.
Niwey busway, sebenernya seh juga ada koq sisi positif ke-kepo-anku. Karena aku jadi tau dan bisa mengerti situasi yang terjadi, melihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda dan bisa mengambil pelajaran daripadanya. Sehingga aku bisa tidak langsung menjudge apapun yang terjadi. Meskipun kadangkala harus melewati ketegangan yang akhirnya tetap bisa membuatku tersenyum.
Hmmmmm, apakah salah jika aku kepo? Tapi kalau ga kepo, gimana bisa up-date yak hahahhaha… kusebut ini sebagai jurus pembelaan diri, dari rasa ke-kepo-an itu sendiri. Tabek…
la_vie