Namanya rejeki tidak kemana. Semua bermula dari status facebook ibu bidan cantik Nur Nasmasriati yang lebih suka dipanggil bidan Nur. Statusnya sederhana, hanya menanyakan “siapa yang mau ikut Festival Danau Poso di Tentena silahkan mendaftar terutama yang bisa jadi driver, ayo cuuuzzz”
Padahal saya termasuk orang yang jarang sekali membaca status teman-teman facebook. Kecuali di colek atau di tag. Sekedar menjawab dan akhirnya percakapan berlanjut di whatsapp. 😁
Rupanya saya memang berkesempatan untuk ikut berangkat ke Tentena, padahal biasanya kalau weekend justru padat-padatnya acara pimpinan untuk didampingi. Walhasil, jelang jam pulang kantor, kita cuz ke Mangkutana, rumah bidan Nur.
Jalur Buka Tutup Jalan
Mobil kuparkir di rumah bidan Nur, kami pun menggunakan Pajero yang isinya pink semua, berangkat ke Tentena.
Namun tak disangka, rupanya kami kena jadwal tutup jalan arah Mangkutana-Tentena. Dengan adanya proyek perbaikan jalan yang longsor, maka kami harus menunggu jadwal buka jalanannya. Lumayan juga menunggunya, sempat habis semangkok mie goreng telur dan segelas teh panas, berhubung udaranya sangat dingin.
Pasir Putih Tepian Danau Poso
Kami singgah di National Cottage Pendolo untuk berfoto di pantai pasir putih Danau Poso. Jadi ingat, saya pernah singgah juga di Cottage ini waktu ikut rombongan Off Road beberapa tahun lalu 😁
Bertemu Riders Lutim
Rupanya bukan hanya kami saja yang menuju Tentena. Kami bertemu Riders Lutim juga yang akan ikut One Day Trail Adventures Explore Wisata Danau Poso dalam rangka Festival Danau Poso.
Jadilah kami beriringan menuju Tentena. Namun secara tak terduga, mobil di depan kami berhenti, rupanya minta ganti sopir. Jadilah saya bebas tugas dari sopir menjadi penumpang. Sempat agak protes sih, tapi ga apalah kalau memang bersedia menggantikan hehehe.
Welcome Tentena
Wah, rupanya saya salah kira. Saya pikir Tentena itu panas, ternyata dinginnya minta ampun. Walhasil, begitu tiba langsung lapar hehehe, untung langsung diarahkan ke warung makan. Lumayanlah seporsi ayam geprek pedas di malam yang dingin memberikan sedikit rasa hangat.
Kami lalu diantar ke tempat penginapan. Letaknya di atas bukit dengan pemandangan hilir Danau Poso yang cantik dengan segala lampu-lampunya.
Berhubung kami excited sekali, bukannya istirahat, malah memilih untuk keluar menikmati malam di Tentena. Tujuan kami adalah ke Taman Kota atau Taman Tentena yang juga memiliki tugu ikan mas dan masapi.
Trail Day
Hari yang cerah, terbangun karena suara deru mesin motor trail yang dipanaskan. Informasinya, seluruh hotel dan penginapan di Tentena habis di booking para riders se-Indonesia untuk menyukseskan Festival Danau Poso ke 21.
Ternyata, tidak seperti bayangan saya sebelum datang ke tempat ini. Festival Danau Poso atau FDP rupanya terfokus pada tempat yang dibangun khusus untuk Festival ini, terletak di tepi Danau Poso. Untuk masuk ke lokasi FDP, kita melewati gerbang khusus. Selama ini kalau saya meghadiri sebuah festival biasanya terletak di taman tengah kota hehhee, kutemukan suatu yang beda di kota ini.
Tiba di tepi Danau Poso, pengunjung langsung disambut semilir angin dan ratusan umbul-umbul yang berkibar, berjejer laksana pasukan penjemput tamu. Kesan event besar secara lantang tergambarkan.
Belum lagi tenda-tenda raksasa dari semua instansi Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) meskipun di beberapa tenda tertulis bantuan pusat seperti tenda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB). Ditambah tenda-tenda kerucut, tenda-tenda terowongan lalu 2 panggung besar yang berhadapan dan terhubung satu sama lain membuat venue FDP ini semakin megah.
Semakin mendekat ke pusat keramaian, semakin terasa kecil diri ini apalagi bersama 1.550 riders yang berkumpul di depan panggung dan saling menyapa. Mereka akan mengikuti Trail Adventure Explore Wisata Danau Poso dari Tim Amstrac (Ampana) sebagai rangkaian dari FDP ini.
Saya pun memperkirakan, sekitar 5.000 hingga 6.000 orang dapat tertampung di dalam pagar dan mencapai 20.000 orang yang dapat tertampung hingga di area parkiran.
Sambil menanti saat para riders persiapan, kami pun menyapa Mc cantik pada pagi itu, miss Wanda. Seperti biasa, dia selalu tampil ceria dan heboh bahkan beberapa kali terlihat melakukan welfie dengan para riders.
Hingga tibalah saat para riders ini dilepaskan oleh Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu. Wah… sangking banyaknya riders yang ikut, bendera start berulang kali diangkat untuk mengatur jarak dan keberangkatan para riders.
Meskipun cuaca sangat panas, namun semilir angin yang berhembus memberikan rasa sejuk bahkan dingin di tepi Danau Poso ini. Sayangnya, tidak banyak pohon yang ditemukan di sekitar lokasi FDP ini. Sehingga kesan gersang dan panas tergambar dengan jelas. Namun tetap saja, kesan megah dan event besar tergambar jelas sejak kita baru pertama kali memasuki venue event ini.
Lanjut ke Explore Tentena