Si Kembar Athala Athaya

Mereka sungguh lucu dan menggemaskan. Cukup lama tidak bertemu, kini di usia sembilan bulan, mereka tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan bersih. Dan yang pasti sedikit sulit untuk membedakan  keduanya. Sang kakak dipanggil Athala sedangkan si adek disebut Athaya.

image

Dengan kerinduan bertemu keduanya juga ingin bersilaturahmi dengan rekan kerjaku, Hernawaty Taslim, akupun melenggang ke Tanggerang, satu setengah jam dengan kereta dari mess pemda Luwu Timur di Jakarta Selatan bersama Waty.

image

Ternyata kami dijemput di stasiun kereta lalu diajak menikmati wisata kuliner. Mulai dari menikmati es dawet untuk menyegarkan tenggorokan karena cuaca yang terik menyengat, lalu membeli buah di pasar tanggerang. Saking asyiknya melihat buat, tak sadar si Wati, rekan perjalanankupun terkena dampak paparatzi meski akhirnya sadar telah menjadi objek kameraku hehehhehehe.

image

Sampai juga kami ke rumah si kembar dan bertemu si kembar Athala dan Athaya. Ya Allah.. mereka berdua sangat lucu sekali. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan dan keselamatan untuk keduanya, Athala dan Athaya juga untuk kedua orang tua dan keluarganya. Aminn yra.

image

Setelah puas bermain-main, saatnya mereka di washlap. Huakakkaka ternyata mereka suka sekali laiknya anak-anak lainnya. Memang segar yakkk kalau kita gerah langsung kena air dingin hehhehehe…

image

Dan dengan sotta, begitu Athaya sudah dipakaikan baju.. saya gendong lalu letakkan di karpet mainnya. Dan dia langsung menangis.. kagetlah saya… hehehhehe ternyata sudah menjadi jadwal rutin, setelah washlap mereka tau bahwa mereka akan jalan-jalan di kompleks. Yaaaaa…. betapa senangnya mendengar pintu yang terbuka hahahahha..

image

Jadilah kami nongkrong di lapangan komplek pengayoman Tanggerang. Enaknya tinggal di wilayah kompleks begini, karena kalau sore, banyak orangtua yang membawa main anak mereka. Tapi sore itu, saya lebih melihat fenomena para mba2 penjaga yang memperhatikan anak-anak majikannya bermain sementara ibu-ibu serta bapak-bapaknya sibuk membentuk kelompok-kelompok kecil dengan topik diskusi dan rumpian masing-masih hehehehe…

image

Menjelang magrib kami pun kembali ke rumah. Sambil menunggu papanya si kembar pulang kantor, eh, keduanya malah jatuh tertidur di gendongan ku hehehhehehe…

image

Sedih rasanya saat waktu untuk balik ke Jakarta tiba. Namun sebelum kami berdua diantar kembali ke stasiun kereta, ternyata disempatkan lagi singgah mengisi kampung tengah dengan yummy Domino’s Pizza di Tangsel Mall.

image

Aishhhhh waktu terasa berlalu cepat sekali.. belum puas rasanya bermain bersama si kembar. Tunggu kami kembali lagi ya anak-anak gagah… nanti kita main-main lagi bersama hehehehhe… Insyaallah…

Yang pasti.. kalau masih diberi kesempatan jalan-jalan kembali ke Tangsel.. maka saya akan memilih berangkat dengan perut kosong huakakakaka karena ternyata Tanggerang Selatan (Tangsel) adalah pusat Kuliner. Sehingga dalan perjalanan ini saya menjadi sangat menyesal karena tiba dengan perut kenyang.. akhirnya tidak sempat mencoba aneka hidangan kuliner yang sedap-sedap di Tangsel wkwkwkwkkwkw

#CeritaVie

Sumber foto: Pribadi

la_vie

Mereka Melihat dan Meniru

Melihat foto-foto anak rekan kerjaku yang begitu lucu, gagah dan menggemaskan membuatku ingin bertemu di sekembar Athala dan Athaya. Cukup lama aku tidak bertemu mereka sehingga perjalanan ke Tanggerang menjadi sangat menarik. Apalagi aku berangkat dengan kereta api, pengalaman baru lagi sejak aku mengenal kereta. Karena biasanya aku berangkat menggunakan mobil.

Perjalananku ini ditemani Wati, anak baru di mess pemda Lutim di Jakarta. Seperti orang baru di Jakarta, banyak cerita-cerita seram yang membuatku tidak ingin kemanapun sendirian. Dan terasa lebih nyaman kalau bepergian dengan seorang teman, sehingga bisa berbagi dan saling bercerita.

image

Tapi ada kejadian yang menggelitik di atas kereta. Di hadapan kami, duduk seorang lelaki separuh baya dengan segala kepongahannya. Bak sedang bercengkerama di rumah, disaat semua orang berjejal berebut ingin mendapatkan tempat duduk, beliau dengan santainya mengangkat kaki di kursi penumpang.

image

Sementara di depannya, berdiri seorang little princess- anak perempuan yang lucu dan cantik yang terus memperhatikannya. Sangat disayangkan… andai saja beliau paham, bahwa seorang anak belajar dari melihat dan mencontoh lingkungannya. Karena pelajaran pertama mereka dimulai dari keluarga dan lingkungannya, sehingga baik buruknya akan berdampak pada perkembangan kepribadian mereka.

Dan anak-anak itu belajar dengan mencontoh apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya. Sehingga melihat seorang kakek yang duduk seenaknya di angkutan umum, bisa saja tersimpan dalam memorinya bahwa dia juga bisa melakukan apapun sesuai keinginannya sendiri.

image

Dengan melihat dan ingin mencontoh inilah, walhasil si little princess mengamuk ingin bergelantungan seperti orang-orang dewasa yang dilihatnya berdiri. Tentu karena dia mencontohi mereka. Sungguh miris menyaksikannya.

image

Ketika sang ayah berusaha untuk melarangnya.. bukannya diam, tangis si little pincess justru semakin kencang. Akhirnya sang ayah merengkuhnya dan mencoba mengikuti kemauannya. Namun sayang, semakin ramai orang yang masuk ke kereta pada pemberhentian berikutnya, maka mereka tidak bisa melanjutkan menuruti keinginan si gadis kecil dan dia menjerit-jerit dalam tangisnya.

Entah apa yang terjadi selanjutnya, karena kami pun telah tiba pada pemberhentian kami. Hanya senyum simpul yang bisa kulemparkan pada sang kakek… berharap beliau bisa lebih bijaksana dalam bersikap ketika berada di kendaraan umum, terlebih lagi banyak anak-anak kecil di sekitarnya.

image

#RenunganVie

Sumber foto: Pribadi dan google image

la_vie