
Day 15 – SENJA
Senja temaran melewati ujung kamarku. Sesaat sebuah nama terlintas dalam benakku. Satu persatu potret menari di ujung mataku. Meliuk dan merajai relung hatiku. Berdentum tanpa syair mengisi kealpaan lirik dalam desah nafasku. Kabut semakin dekat, badai menerjang dan aku terjatuh dalam isak tangisku. Lirih, sunyi membayangi setiap langkahku. Ada damai kudamba. Namun hampa jua yang menyapa.
Aku terdiam dalam bisu. Mencoba mencari arti dengan kesendiriankku. Meraba setiap relung dalam kehidupanku. Mencoba menemukan arti diriku. Menjadi mandiri dalam kesunyianku. Tertawa dalam kehammpaanku. Namun aku tidak sendiri. Setidaknya mentari pun terkadang bersembunyi di balik awan. Menenggelamkan diri dalam pelukan malam. Lalu kembali bersinar saat waktunya tiba.
Semilir angin mengurai sukmaku. Menjelajah relung waktu yang begitu syahdu. Menggetarkan setiap sendi dalam jiwaku. Asaku telah hilang. Hanya titik air mata yang tertinggal. Saat penantian tak juga berujung. Aku yang terdiam sesekali memandang jauh ke dalam kegelapan. Seraya menyebut namamu dalam doaku. Berharap Tuhan berikan karunianya untuk membawamu kembali.
Sesekali isakan kecil menyadarkanku. Helaan nafas membawaku kembali menjejak bumi. Entah berapa kali gelungan rambut ini kukibaskan. Hempasan gelombang meninggalkan gelungan air. Menyisakan butiran-butiran pasir yang menutupi kakiku, sebelum ombak kembali menyapunya. Matahari semakin tenggelam, hembusan angin pun semakin terasa menyelimuti dingin tubuhku. Kembali, kurengkuh malam dalam kesendirian.
.
.
@cahyadi_takariawan
@_dssttaa credit for the pict
#belajarmenulis
#kmobasicbatch49
#antologi17
#200kata
#ceritavie
#viestory
#vienulis