MENYAPA DESA SOROWAKO

Day 22 – MENYAPA DESA MATANO

Cukup lama saya tidak beraktivitas di danau Matano. Kemudian saya mendapatkan perintah untuk mengikuti program Menyapa Desa di desa Matano kecamatan Nuha. Terdapat dua jalur untuk tiba di desa ini. Pertama melalui jalur darat dan kedua melalui jalur danau. Kali ini kami pergi melalui jalur danau.

Dengan menggunakan sebuah raft, kami menyeberangi danau Matano dengan waktu tempuh 1 jam. Raft adalah sebutan angkutan danau di danau Matano yang merupakan gabungan dua buah badan kapal kecil kemudian memiliki ruang luas dan bisa memuat  hingga 40 orang. Untuk menambah kecepatan raft, maka digunakan 2 mesin kapal.

Sepanjang perjalanan, mata dimanjakan oleh birunya danau yang berpadu dengan hijau pegunungan yang mengelilingi danau. Belum lagi langit biru yang sanagt cerah yang ditemani awan putih bersih yang cantik. Angin sepoi-sepot menerpa wajah penumpang yang berteduh di  bawah tenda tambahan di tengah raft.

Dalam perjalanan ke desa Matano, bisa singgahh di kampong Taipa, sebuah destinasi wisata baru di danau Matano yang menawarkan sebuah pengalaman unik. Lokasi remote tanpa signal hp, memungkin kan kita bertadabbur alam tanpa terganggu dengan urusan lain karena belum ada signal untuk komunikasi.

Setelah perjalanan kami lanjutkan, akhirny akami tiba di desa Matano. Kami disambut oleh marching band cilik lalu diarahkan menuju kantor Desa Matano. Disana, pimpinan kami mengumpulkan aspirasi masarakat terkait pembangunan di Luwu Timur. Tidak pernah bosan untuk dating ke Desa Matano..

@cahyadi_takariawan

 

#belajarmenulis

#kmobasicbatch49

#antologi17

#200kata

#ceritavie

#viestory

#vienulis