Karma jadi Leader

“Alasan sebenarnya Bapak mau kalian cepat jadi leader, karena Bapak mau mengucapkan selamat dan Sukses atas Karmamu menjadi leader”.

image

Wah…. menjadi leader memang tidak gampang. Apalagi peran seorang leader atau pemimpin sangatlah penting dalam organisasi apapun. Leader itu membutuhkan karakter yang kuat, kemampuan manajerial dan kelompok yang dipimpin.

Apalagi menjadi leader di perusahaan asuransi seperti Prudential yang merupakan perusahaan asuransi peringkat terbaik di Indonesia sejak didirikannya tahun 1995.

Ambil contoh penulis buku best seller Mimpi Sejuta Dollar Merry Riana, merantau dan berhutang untuk kuliah di Singapore sampai pada akhirnya menjadi seorang Financial Planner di Prudential Singapore dengan income 7Milyar/tahun dan mencapai impiannya INCOME SATU JUTA DOLLAR diusia 26 tahun (buku Mimpi Sejuta Dollar :222)

image

Atau contoh lain, Richard Sentosa, lulusan Cum Laude MBA Southern New Hampshire Univ USA, Mantan Head of Corporate, Promotion and Public Relation PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Mantan GM PT. Astra International Tbk, memutuskan sejak tahun 2008 untuk fulltime di Prudential.

Juga Top Leader Prudential, Denny Oetama Hartono, mantan Kepala Cabang Bamk Danamon yang menjadi salah satu fenomenal untuk bisnis asuransi di Indonesia dengan melahirkan 2000 Leader Prudential.

Mereka bukan orang-orang yang dipecat dari pekerjaannya. Justru mereka adalah orang-orang hebat di perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya tetapi mereka memiliki keinginan untuk lebih baik.

Mereka memiliki karakter yang kuat untuk membangun kerajaan bisnisnya sendiri dengan komitmen, kejujuran, antusiasme yang tinggi serta optimis dan percaya diri. Mereka memiliki kemampuan manajerial, inovator, memberikan motivasi dan controller. Serta mereka membangun tim yang solid dengan membangun organisasinya.

image

Lalu, bagaimana dengan karma seorang Leader?

Leader, harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk memimpin (capabilitaty) serta dapat diterima oleh yang dipimpin ataupun atasannya (acceptability).

Kemampuan dalam arti mampu memimpin, mampu mengorbankan diri demi tujuan yang ingin dicapai, baik korban waktu, tenaga, materi dll serta dapat diterima, dalam arti dapat dipercaya oleh timnya maupun leader yang di atasnya.

Contoh konkrit ketika menjadi leader adalah berkomunikasi dengan timnya. Ketika seorang leader melakukan komunikasi intens, terkadang dianggap sebagai gangguan oleh anggota tim. Apalagi bagi orang-orang yang cenderung bekerja sendiri dan tidak melakukan sosialisasi yang bagus dengan tim lainnya.

Atau sebaliknya ketika seorang leader tidak secara continue berkomunikasi dengan anggota timnya.. maka leader dapat dianggap tidak memiliki komunikasi yang baik bahkan tidak memperhatikan timnya.

Seperti makan buah simalakama… di telpon terganggu tidak ditelpon dianggap tidak perhatian… tidak ada yang benar jadinya.

image

Nah karma inilah yang melekat pada semua leader. Kondisi dimana ketika dia masih menjadi bagian dari anggota tim kemudian diberikan kesempatan untuk memimpin timnya sendiri. Secara teori memang gampang.. bagaimana membina hubungan yang baik dengan anggota tim. Karena kesuksesan itu harus direncanakan dan dilaksanakan bersama dengan tim. Namun dalam pelaksanaannya, urusan komunikasi sering menjadi kendala dalam tim.

Dalam ajaran Hindu, karma itu merupakan ajaran yang sejalan dengan hukum sebab akibat. Dimana sebuah kejadian dapat terulang pada seseorang sebagai akibat dari perbuatan sebelumnya.

Kata” karma” berasal dari bahasa Sansekerta yaitu dari akar kata “Kr” yang artinya berbuat atau bekerja. Perbuatan yang dilakukan kadang-kadang disadari, terkadang juga tidak.

Perbuatan baik disebut Subha Karma dan perbuatan yang tidak baik disebut dengan Asubha Karma. Sumber Karma ada tiga yaitu :

¨     Manah (pikiran)

¨     Wacika (perkataan)

¨     Kayika(perbuatan)

Setiap perbuatan pasti mendatangkan hasil (Phala), itu sudah hukumnya.

Hasil dari perbuatan disebut Karma Phala.

Di dalam kitab “slokantara” dijelaskan “Karma Phala Ngaran Ika, Phalaning Gawe Hala Hayu”  artinya Karma Phala itu adalah akibat (Phala) dari baik dan buruk suatu perbuatan. Baik perbuatan kita, baik pula hasilnya dan bila buruk perbuatan kita buruk juga hasil yang kita nikmati.

Hukum Karma Phala inilah yang sejalan dengan hukum sebab akibat yaitu segala sebab pasti mendatangkan akibat.

Nah.. ketika seseorang terpilih untuk menjadi leader di kelompoknya menjadi kecenderungan ketika dampak dari apa yang pernah dialaminya menjadi dasar perbuatannya di masa mendatang.

image

Atau secara karma, ketika masih menjadi anggota kita selalu menuntut leader untuk lebih perhatian atau seperti apa.. maka ketika menjadi seorang leader maka kitapun harus siap mampu mengorbankan diri demi tujuan yang ingin dicapai, baik korban waktu, tenaga, materi dll serta dapat diterima, dalam arti dapat dipercaya oleh tim sendiri maupun leader yang di atas.

Sudah siap menjadi leader 2014?

#Prudential

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s