Sakit itu Mahal

“Kak, coba cek berapa biaya rumah sakit, jangan lupa cek obat-obat yang tidak dipakai ya! Jangan sampai ikut ke-charge,” kata Lisa pada Liana

Tidak berapa lama, Liana tiba dengan membawa tagihan rumah sakit , “De, total biayanya Rp. 6.350.000,-. Kemarin kan kita deposit Rp. 4.500.000,- kita sisa nambah Rp. 1.850.000,-“, jelas Liana sambil menyerahkan lembaran bill rumah sakit.

“Apa?? Hanya 2 hari saja saya harus bayar segitu? Mending saya kasih untuk anak-anak saya saja daripada gara-gara maag saya hambur-hambur uang seperti itu.” Jawab Lisa sambil membaca tagihan yang diberikan.

“Kak, coba cek ke suster dulu, apa semua obat ini saya konsumsi? Sepertinya tidak segitu. Ini juga ada dokter hari ini. Sampai sekarang kan belum datang. Cancel aja kak! Saya ga mau bayar segitu.”

Liana pun berlalu, meninggalkan adiknya yang mulai berkemas-kemas.

“Halo, iya, saya Swaslisa Zaskia Tenney. Saya ingin menanyakan apakah saya mendapatkan proteksi kesehatan dari BNI,” tanya Lisa melalui saluran telepon.

Lisa pun mulai memberikan data diri, yang merupakan konfirmasi nasabah dan terekam. “Tidak ada? Oh, maaf saya pikir saya pernah dihubungi terkait asuransi kesehatan. Baiklah, tolong dicek lagi ya. Saya juga sementara meminta bill rumah sakit.”

Lisa mematikan telepon genggamnya. Lalu melakukan beberapa telepon lagi. Kedengarannya beberapa bank yang cukup ternama.

Tiba-tiba Lisa meloncat dari tempat tidur. Mengambil sehelai kain dari lemari, masuk kamar mandi dan telah berganti pakaian dari pakaian rumah sakit menjadi pakaian pribadi. Dia mulai berkemas ketika Liana tiba bersama seorang perawat.

“De, dokter akan tiba sebentar lagi.”

“Iya bu, bisa tunggu sebentar ya, dokternya sudah on the way.” Perawat berbaju putih itu memperjelas keterangan Liana.

“Tidak sus… saya minta di cancel aja. Saya harus segera pergi. Saya punya urusan penting!” Sedikit tinggi suara Lisa yang terdengar. Lalu kemudian melunak. “Ya sudah, kalau dokternya sudah on the way.

Suster berbaju putih itu pun berlalu tapi Lisa meneruskan berkemas. Lalu berkata pada kakaknya. “Kak, sebaiknya dicancel aja dokternya. Masih jauh juga kali’. Lumayan kan kita tidak harus mengeluarkan Rp. 350.000,-. Kalau perlu dokter, mending dokter jaga aja, hanya Rp. 56.000 saja koq!”

“Kenapa sih mesti buru-buru gitu? Kan masih sakit de’,” tanya Liana.

“Kak, aku ga dicover asuransi kak. Tadi aku telpon semua bank ku. BNI, BCA, HSBC, Niaga, tidak satupun mencover kesehatan, ada sih di Citibank tapi hanya jiwa. Aku ga mau buang-buang uang di rumah sakit mahal ini,” terang Lisa.

Aku terdiam mendengarkan pembicaraan yang sedang terjadi, seakan-akan aku tak ada di tempat. Sedih juga. Mereka baru 2 malam menginap di rumah sakit ini dengan keluhan maag tapi biaya yang dikeluarkan sudah sangat besar.

Akhirnya aku penasaran dengan biayaku selama 6 hari di rumah sakit ini. Begitu billing ku tiba, wah, tertera harga yang fantastis. Ya Allah, betapa beruntungnya aku yang kesehatanku dicover PruHS Prudential. Program perlindungan kesehatan dari Prudential menggunakan kartu berobat.

PruHS atau singkatan dari PRUhospital & Surgical Cover merupakan produk asuranai tambahan yang memberikan manfaat penggantian seluruh biaya rawat inap, Intensive Care Unit (ICU) dan pembedahan sesuai manfaat yang diambil, selama tertanggung menjalani peraeatan di rumah sakit. Masa pertanggungan dapat dipilih sampai usia tertanggung 55 tahun, 65 tahun, atau 75 tahun.

image

Dengan kartu ini, saya bisa masuk rumah sakit yang bekerjasama langsung dengan Prudential untuk rawat inap tanpa deposit. Pun di rumah sakit tanpa kerjasama dengan Prudential, tetap dapat dilakukan re-imburse atau penggantian dana kesehatan sesuai manfaat.

Memang sakit itu nilainya sangat mahal. Mba Lisa saja yang jelas-jelas menurutku adalah sosialita, orang yang cukup berada mengingat lokasi tempat tinggalnya bersama keluarga di pusat expatriat Jakarta, saudara2 yang diceritakannya dengan jabatan tinggi dan tentu berduit jelas-jelas mengeluh soal biaya rumah sakit.

Apalagi diriku, yang hanya abdi negara di level staff biasa, anak kost, gajian masih jauh di depan, lagi Ramadhan sebentar lagi Lebaran Idul Fitri, ya Allah.. sungguh semuanya telah Engkau tuliskan dalam takdirku, Engkau Yang Maha Tahu atas Segalanya. Keputusanku mengambil manfaat PruHS dengan paket D sangat membantu diriku saat ini.

Terbayang nilai investasi kesehatan yang telah aku lakukan. Dengan premi Rp. 1.000.000,- sebulan, artinya rp.12.000.000 setahun atau Rp.120.000.000 selama 10 tahun kontrak pembayaran premi, aku mendapatkan manfaat PruHS Paket D senilai Rp. 322.500.000,- setahun dengan sistem refill setiap tahun hingga usiaku 75 tahun.

image

Artinya dengan membayar premi 10 tahun dengan investasi Rp. 1.000.000,- sebulan itu, manfaat PruHS aku nikmati 42 tahun hingga usiaku 75 tahun nanti, insyaallah panjang umur :).

Mungkin ada yang berfikir apa sih gunanya asuransi? Akh, itukan produk yang tidak terlihat. Tapi ingatlah.. sakit dan kecelakaan adalah musibah yang terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja tanpa terkecuali secara tiba-tiba. Bahkan meninggal dunia adalah hal yang mutlak akan terjadi pada setiap manusia. Pertanyaannya, ketika hal itu terjadi, apakah kita siap dengan segala konsekuensinya? Terutama pada orang-orang yang kita sayangi, terkait financial atau keuangan keluarga.

Mari bertanya pada diri sendiri, kalau memang kita harus rawat inap, apa yang akan kita gunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan itu?

Pilihannya:
1. Menggunakan danai tunai
2. Menggunakan ATM
3. Menggunakan Kartu Kredit
4. Menggunakan Kartu PruHS Prudential

image

Setiap pilihan memiliki konsekuensi:
1. Seberapa besar dana tunai yang kita miliki untuk pembayaran biaya rawat inap?
2. Seberapa besar dana yang tersedia di rekening ATM kita? Apakah kebutuhan lain juga masih bisa tercover?
3. Seberapa besar limit Kartu Kredit kita? Setelah pembayaran, maka kita akan berhutang pada bank dan harus membayarnya.
4. Dengan kartu PruHS, cukup serahkan ke agen prudential kita atau langsung ke bagian registrasi rumah sakit yang bekerja sama dengan Prudential maka akan dikonfirmasi ke prudential, tanpa deposit, mendapat kamar rawat inap dengan kelas sesuai planning paket yang kita miliki di manfaat PruHS. Dan nikmati pelayanan rumah sakit. Saat perhitungan akhir, kita hanya akan membayar selisih dari planning yang kita miliki dengan jumlah tagihan rumah sakit.  Jika bukan rs kerjasama Prusential, menggunakan sistem
reimburse, bayar dulu, dibayar kemudian… pilih mana?

Butuh info lebih lanjut kontak

image

la_vie

Pru AWS Day One

Konsep Dasar Syariah

Konsep Asuransi sebenarnya telah ada sejak jaman dahulu kala. Diceritakan pada masa Nabi Yusuf (QS. Yusuf : 43-49), bahwa Raja Fir’aun yang berkuasa di Mesir pada saat itu bermimpi bahwa terdapat 7 ekor sapi yang gemuk-gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi yang kurus-kurus.

image

Mimpi tersebut diartikan oleh Nabi Yusuf sebagai tanda bahwa selama 7 tahun Mesir akan mengalami panen yang melimpah ruah dan 7 tahun kemudian akan mengalami musim paceklik. Nabi Yusuf menyarankan agar pada masa panen yang melimpah ruah tersebut rakyat menyisihkan hasil panennya agar dapat dipergunakan sebagai cadangan ketika musim paceklik datang.

Praktek asuransi syariah berasal dari budaya bangsa Arab yang disebut aqilah. Pengertian Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan atau Tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah (Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia)

Syariah adalah sistem yang secara terminologi berarti jalan yang lurus (undang-undang Islam), dimana terdapat dalam Qur’an Surah (45:18)

ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الأمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ

“Kemudian Kami jadikan kamu, berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan agama itu, maka ikutilah syariat itu, dan janganlah kamu ikuti, hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.”

Walaupun dalam Al-Quran tidak disebutkan tentang kewajiban berasuransi tetapi mengacu pada prinsip persiapan dalam hadist riwayat Muslim:

“Pergunakankah lima hal sebelum datangnya lima perkara, muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, dan hidup sebelum mati.”

image

Berdasarkan hadits tersebut, jelaslah bahwa konsep syariah juga ada dalam agama Islam, sebagai upaya mempersiapkan kekayaan atau perlindungan terhadap kehilangan penghasilan untuj masa depan dan merupakan perlindungan harta, dimana kekayaan dan harta tersebut tidak mengandung:
1. Gharar, adalah situasi di mana terdapat informasi yang tidak jelas, sehingga terjadi ketidakpastian dari kedua belah pihak yang bertransaksi.
2. Maysir, adalah transaksi yang menempatkan salah satu pihak harus menanggung beban pihak lain akibat transaksi tersebut.
3. Riba, secara bahasa bermakna tambahan, dalam pengertian lain artinya tambahan yang diharamkan yang dapat muncul akibat utang atau pertukaran.

Asuransi konvensional menurut beberapa ulama masih memiliki unsur gharar, maysir dan riba karena akad yang digunakan adalah Akad Jual Beli.
Lalu dalam asuransi konvensional, tertanggung membayar premi kepada perusahaan asuransi (di Prudential di kelola oleh Eastpring Investments) dan jika terjadi klaim penanggung akan membayarkan manfaat kepada tertanggung atau penerima manfaat apabila terjadi resiko.

image

Sementara dalam asuransi syariah atau tabarru’ didefinisikan sebagai sumbangan, akad yang digunakan adalah hibah. Dimana peserta tabarru’ saling menanggung resiko dengan cara berbagi resiko sesama peserta dan dana hibah dikumpulkan dalam satu dana yaitu Dana Tabarru’. Perusahaan bukan menanggung resiko dan bukan pemilik dana tapi hanyalah pemegang amanah yang mengelola dana peserta dan perusahaan tidak boleh menggunakan dana tersebut, jika tidak ada kuasa dari peserta. Karena akadnya bukan jual beli tetapi tolong menolong, maka unsur Gharar, Maysir dan Riba akan hilang.

Dalam Prudential Unit Link Syariah terdapat terminologi yang berbeda dengan konvensional dimana premi disebutkan sebagai kontribusi. Tertanggung disebut Peserta. Uang pertanggungan tetap sama. Biaya Akuisisi disebut Biaya wakalah. Biaya asuransi disebut Iuran Tabarru’. Pembayar/Pemilik Polis disebut Pemegang Polis, dan Pertanggungan tetap disebut Pertanggungan.

Untuk produknya sendiri terdiri dari:
1. PRUlink syariah investor account, premi tunggal minimum 12jt, kombinasi antara investasi dan proteksi asuransi.
2. PRUlink syariah assurance account dengan kontribusi regular minimum 3jt/tahun, kombinasi antara investasi dan proteksi asuransi.

Pada asuransi syariah, terdapat Profit Sharing atau dana yang diberikan kepada Pemilik Polis bila terdapat kelebihan dari rekening Tabarru’ termasuk juga bila ada pendapatan lain setelah dikurangi klaim dan hutang kepada perusahaan – jika ada. Dihitung pada akhir tahun kalender, 30% dari Surplus Sharing akan ditahan dalam dana Tabarru’ dan 70% akan dibagikan kepada peserta dan perusahaan. Besarnya pembagian Surplus Sharing: 80% dari 70% (56%) dibagikan kepada pemegang polis, 20% dari 70% (14%) merupakan hak perusahaan sebagai bagian dari keuntungan yang dibayarkan setiap tanggal 30 April setiap tahun.

Pembagian Surplus Sharing juga memiliki syarat ketentuan dimana hanya akan diberikan pada polis aktif. Bila pemilik polis yang telah dihitung surplus-nya pada akhir 31 Desember tetapi tidak lagi memenuhi syarat untuk dapat dibagikan surplus pada 30 April maka surplusnya akan dikembalikan ke rekening Tabarru’. Surplus yang telah dibagikan akan dipergunakan untuj membeli unit pada harga yang akan datang serta Surplus yang telah dibagikan akan dipergunakan membeli unit pada harga yang akan datang.

Rahasia Sukses Menjual Asuransi

image

‘Judulnya saja Rahasia, artinya tidak perlu dibagi disini kan?’ Hehehehehe. Itulah kalimat pembuka dari instruktur PruAgency Workshop Series (AWS) Prudential di Lt.2 Kota Kasablanca sebelum materi dimulai.

Nah, pada dasarnya selling atau menjual perlu memperhatikan:
1. Defenisi bisnis, fakta & data yang banyak dan berkualitas.
2. Memiliki bank nama dan berkualitas
3. Pentingnya pengetahuan produk dan kemampuan mengkomunikasikan ide.
4. Memahami nasabah dan mendapat kepercayaannya.
5. Memberikan  pelayanan yang baik.

Pada bisnis asuransi, jika seseorang memutuskan menjadi agen asuransi, secara otomatis dia menjadi pemuilik bisnisnya sendiri. Akan tetapi seperti apa bisnis tersebut, akan sebesar apa kapasitas bisnisnya, dan secepat apa bisnis tersebut mampu berjalan menjadi tanggung jawab pribadi si agen.

image

Menjual asuransi memiliki tantangan tersendiri karena produknya intangible atau tidak kelihatan. Masih banyaj masyarakat yang takut jikalau mereka membeli sebuah polis asuransi, belum tentu mendapatkan ganti rugi seperti yang dijanjikan ketika terkena musibah.

Untuk itu kepercayaan sangatlah penting untuk ditumbuhkan oleh seorang agen. Quality is remembered long, even after the price is forgotten-Gucci-

#AWS

Karma jadi Leader

“Alasan sebenarnya Bapak mau kalian cepat jadi leader, karena Bapak mau mengucapkan selamat dan Sukses atas Karmamu menjadi leader”.

image

Wah…. menjadi leader memang tidak gampang. Apalagi peran seorang leader atau pemimpin sangatlah penting dalam organisasi apapun. Leader itu membutuhkan karakter yang kuat, kemampuan manajerial dan kelompok yang dipimpin.

Apalagi menjadi leader di perusahaan asuransi seperti Prudential yang merupakan perusahaan asuransi peringkat terbaik di Indonesia sejak didirikannya tahun 1995.

Ambil contoh penulis buku best seller Mimpi Sejuta Dollar Merry Riana, merantau dan berhutang untuk kuliah di Singapore sampai pada akhirnya menjadi seorang Financial Planner di Prudential Singapore dengan income 7Milyar/tahun dan mencapai impiannya INCOME SATU JUTA DOLLAR diusia 26 tahun (buku Mimpi Sejuta Dollar :222)

image

Atau contoh lain, Richard Sentosa, lulusan Cum Laude MBA Southern New Hampshire Univ USA, Mantan Head of Corporate, Promotion and Public Relation PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Mantan GM PT. Astra International Tbk, memutuskan sejak tahun 2008 untuk fulltime di Prudential.

Juga Top Leader Prudential, Denny Oetama Hartono, mantan Kepala Cabang Bamk Danamon yang menjadi salah satu fenomenal untuk bisnis asuransi di Indonesia dengan melahirkan 2000 Leader Prudential.

Mereka bukan orang-orang yang dipecat dari pekerjaannya. Justru mereka adalah orang-orang hebat di perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya tetapi mereka memiliki keinginan untuk lebih baik.

Mereka memiliki karakter yang kuat untuk membangun kerajaan bisnisnya sendiri dengan komitmen, kejujuran, antusiasme yang tinggi serta optimis dan percaya diri. Mereka memiliki kemampuan manajerial, inovator, memberikan motivasi dan controller. Serta mereka membangun tim yang solid dengan membangun organisasinya.

image

Lalu, bagaimana dengan karma seorang Leader?

Leader, harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk memimpin (capabilitaty) serta dapat diterima oleh yang dipimpin ataupun atasannya (acceptability).

Kemampuan dalam arti mampu memimpin, mampu mengorbankan diri demi tujuan yang ingin dicapai, baik korban waktu, tenaga, materi dll serta dapat diterima, dalam arti dapat dipercaya oleh timnya maupun leader yang di atasnya.

Contoh konkrit ketika menjadi leader adalah berkomunikasi dengan timnya. Ketika seorang leader melakukan komunikasi intens, terkadang dianggap sebagai gangguan oleh anggota tim. Apalagi bagi orang-orang yang cenderung bekerja sendiri dan tidak melakukan sosialisasi yang bagus dengan tim lainnya.

Atau sebaliknya ketika seorang leader tidak secara continue berkomunikasi dengan anggota timnya.. maka leader dapat dianggap tidak memiliki komunikasi yang baik bahkan tidak memperhatikan timnya.

Seperti makan buah simalakama… di telpon terganggu tidak ditelpon dianggap tidak perhatian… tidak ada yang benar jadinya.

image

Nah karma inilah yang melekat pada semua leader. Kondisi dimana ketika dia masih menjadi bagian dari anggota tim kemudian diberikan kesempatan untuk memimpin timnya sendiri. Secara teori memang gampang.. bagaimana membina hubungan yang baik dengan anggota tim. Karena kesuksesan itu harus direncanakan dan dilaksanakan bersama dengan tim. Namun dalam pelaksanaannya, urusan komunikasi sering menjadi kendala dalam tim.

Dalam ajaran Hindu, karma itu merupakan ajaran yang sejalan dengan hukum sebab akibat. Dimana sebuah kejadian dapat terulang pada seseorang sebagai akibat dari perbuatan sebelumnya.

Kata” karma” berasal dari bahasa Sansekerta yaitu dari akar kata “Kr” yang artinya berbuat atau bekerja. Perbuatan yang dilakukan kadang-kadang disadari, terkadang juga tidak.

Perbuatan baik disebut Subha Karma dan perbuatan yang tidak baik disebut dengan Asubha Karma. Sumber Karma ada tiga yaitu :

¨     Manah (pikiran)

¨     Wacika (perkataan)

¨     Kayika(perbuatan)

Setiap perbuatan pasti mendatangkan hasil (Phala), itu sudah hukumnya.

Hasil dari perbuatan disebut Karma Phala.

Di dalam kitab “slokantara” dijelaskan “Karma Phala Ngaran Ika, Phalaning Gawe Hala Hayu”  artinya Karma Phala itu adalah akibat (Phala) dari baik dan buruk suatu perbuatan. Baik perbuatan kita, baik pula hasilnya dan bila buruk perbuatan kita buruk juga hasil yang kita nikmati.

Hukum Karma Phala inilah yang sejalan dengan hukum sebab akibat yaitu segala sebab pasti mendatangkan akibat.

Nah.. ketika seseorang terpilih untuk menjadi leader di kelompoknya menjadi kecenderungan ketika dampak dari apa yang pernah dialaminya menjadi dasar perbuatannya di masa mendatang.

image

Atau secara karma, ketika masih menjadi anggota kita selalu menuntut leader untuk lebih perhatian atau seperti apa.. maka ketika menjadi seorang leader maka kitapun harus siap mampu mengorbankan diri demi tujuan yang ingin dicapai, baik korban waktu, tenaga, materi dll serta dapat diterima, dalam arti dapat dipercaya oleh tim sendiri maupun leader yang di atas.

Sudah siap menjadi leader 2014?

#Prudential