
Day 25 – KEKUASAAN
“Hampir dua jam saya menunggu, kemudian saya putuskan untuk kembali ke Sekolah. Meski saya hanya asisten paruh waktu, tetapi ada tanggung jawab yang tidak bisa saya abaikan. Apalagi bekerja disana adalah sebuah kepercayaan.” Jelasku saat wawancara.
“Kamu butuh pekerjaan kan? Mestinya kamu menunggu!”
“Betul pak, saya memang butuh pekerjaan. Saya datang sesuai janji pertemuan kita, tapi Bapak membuat saya menunggu cukup lama. Maafkan kalau saya terkesan arogan, tapi waku itu sangat berharga untuk menunggu seperti itu.”
Saya tidak menyangka, teryata kejadian itu adalah tes pertama untukku. Tapi gejolak jiwa muda dalam diriku meradang, merasa diperlakuan semena-mena dan saya tidak menerimanya, meski saya membutuhkan pekerjaan. Ego saya tersentil. Saya memang butuh, tapi tidak untuk diperlakukan seperti itu. Betapa tidak enaknya berada pada posisi seperti itu. Meski pada akhirnya saya diterima juga bekerja, tapi hati saya terlanjur tidak baik.
Rupanya memang benar bahwa orang yang berkuasa dapat menggunakan kekuasaannya untuk menekan orang lain, sehingga orang lain mau melakukan apapun terutama saat mereka sedang membutuhkan seuatu dari sang penguasa. Tapi mesti diingat bahwa tidak selamanya kita berada di posisi penguasa, sehingga kebijaksanaan adalah hal yang paling bagus dimiliki. Bahkan Pakar psikologi Machiavelli menuliskan bahwa demi mempertahankan kekuasaannya, seseorang penguasa bisa berbohong, menipu dan menindas.. Naudzubillahi min dzalik, semoga kita semua terjaga dari sifat yang demikian.
.
@cahyadi_takariawan
#belajarmenulis
#kmobasicbatch49
#antologi17
#200kata
#ceritavie
#viestory
#vienulis