Pentingnya Kontak Person

Sekalipun tidak pernah terlintas suatu waktu akan berurusan dengan Setwapres. Sampai akhirnya ada berita dari daerah bahwa aku harus mencari informasi di Setwapres terkait bantuan yang diberikan 6 tahun silam.

“Vie, tolong cek ke setwapres, bagaimana pengurusan dokumen kendaraan bantuan mereka 6 tahun lalu, sampai sekarang belum ada yah?”

Berbekalkan 2 lembar kertas fax tanpa kontak person, aku mulai  mencari nomor telpon di internet dan menghubungi beberapa nomor. Satu persatu kontak yang kuhubungi mulai memberikan arahan-arahan siapa orang-orang yang bisa kuhubungi lebih lanjut.

Namun, aku sempat terdiam ketika ku hubungi nomor selanjutnya dan mendapatkan informasi bahwa orang-orang yang aku cari sudah tidak lagi berhubungan dengan setwapres. 

“Maaf mba.. itu sudah lama sekali. Timnya sudah bubar… orang-orang itu sudah tidak lagi bekerja disini dan pejabat terkait sudah pada pensiun”, ujar lelaki penerima telpon di ujung sana.

Aku memburu jawaban, “Mas, jadi gimana caranya aku bisa mendapatkan info tentang bantuan ini?”

“Bagaimana yah mba? Lagian ini sudah 6 tahun… lebih dari 5 tahun itu arsip-arsipnya pasti sudah tidak ada lagi di setwapres. Apalagi pejabatnya sudah berganti. Tim bantuan juga sudah berganti. Mba ke kantor saja, biar lebih jelas,” jawab penerima telpon di seberang sana.

Ku kontak lagi beberapa nomor, kebanyakan tidak memberikan jawaban dari pertanyaanku. Bahkan teman yang kuharapkan memberikan informasi lebih banyak karena dulu bekerja disana pun hanya bisa menyarankan aku mencari informasi lewat facebook. 

Jiah…. memang kadang kala facebook itu sangat berguna ketika kita mencari informasi tentang seseorang atau sebuah lembaga. Disamping kekurangannya yang selalu memanfaatkan kelemahanku untuk senantiasa update informasi melalui dunia maya. Membuatku ketagihan! Hahahaha, tidak bermaksud promo yah, segala sesuatu itu ada dampak positif dan negatifnya, tergantung kita mau melihatnya dari sudut mana.

Ketika akhirnya bertemu dengan halaman orang yang kucari, kucoba meng-inbox beliau, berharap segera dibalas. Namun ternyata balasan itu tak kunjung aku terima. Padahal sms dan telpon dari daerah bertubi-tubi kuterima di hpku.

Bahkan aku menjadi kesal ketika aku menerima sms bahwa sangat mudah untuk mencari informasi tentang kendaraan itu. “Tinggal ke kantor yang bersangkutan, buka komputer, masukkan nomor mesin dan nomor rangka, enter dan akan tersambung ke informasi dimana registrasinya dikeluarkan, karena sistem online jadi tidak pake lama,” bunyi pesan singkat yang kuterima.

Aku heran bisa berhubungan dengan orang model begini. Yah, aku jawab saja, “kalau memang mudah, ga perlu aku bantu dong. Aku off saja. Silahkan cari sendiri”. Padahal sudah dua hari aku telah menelpon beberapa nomor yang berbeda hanya untuk mendapatkan informasi siapa kontak person yang terkait dengan bantuan tersebut dan bagaimana menghubunginya.

Kadang terasa mengesalkan ketika kita bertemu orang-orang yang terlalu menggampangkan sesuatu tapi tidak mau mengerjakannya sendiri. Kalau memang mudah, kenapa harus melibatkan orang lain yah? 

Sebenarnya sih tidak akan menjadi masalah seandainya infirmasi yang diberikan itu jelas. Siapa yang dikontak dan no telpon berapa yang dihubungi. Kalau seperti itu, kan kerjanya mudah. Nah ini, diperintahkan mencari informasi dengan hanya berbekalkan 2 lembar fax yang buram dan kebanyakan huruf-hurufnya sudah hilang tanpa nomor telpon kontak yang dihubungi, terus, dapat sms yang memudahkan seperti itu. Kira-kira ada yang tidak kesal g yah?

Namun ternyata itu hanya modus. Teman yang mengirimkan pesan tersebut, ternyata memiliki harapan yang berbeda. “Maunya kita sampaikan ke pimpinan agar saya bisa diberangkatkan ke Jakarta mencari informasi tentang kendaraan ini, lumayan bisa perjalanan dinas lagi di akhir tahun,” lanjutnya membalas pesan singkatku yang kesal.

Aduh… luar biasa yah orang-orang yang bekerja dengan cara seperti ini. Dan tidak sedikit yang berfikiran seperti ini. Bagaimana caranya bisa memanfaatkan perjalanan dinas keluar daerah tanpa mempertimbangkan efektifitas dan efisiensinya. -padahal katanya mudah yah… tinggal buka komputer, masukkan nomor registrasi langsung link karena sistem online. Artinya tidak harus ke Jakarta bukan? Hehehehehehhee.

Anyway busway, akhirnya saya pun menuju kantor Setwapres. Syukur alhamdulillah, bapak yang saya temui ternyata dulu bagian dari tim, walaupun bukan orang yang saya cari. Namun beliau bisa memberikan beberapa informasi terkait. 

Lalu saya dipertemukan dengan beberapa orang lainnya, seperti rantai yang bertaut satu sama lainnya. Walaupun pada akhirnya semua orang yang saya temui di setwapres tidak terkait langsung, karena pada dasarnya semua pengurus bantuan kendaraan tersebut memang sudah tidak aktif lagi di setwapres tapi pengalaman telah memberikan pelajaran kepada saya bahwa sangat penting untuk menyimpan informasi yang lengkap terutama kontak person dari orang-orang yang terkait langsung dengan suatu kegiatan atau pekerjaan. Karena ketika waktu berlalu dan kita harus kembali pada informasi kegiatan itu, akan memudahkan siapapun yang mencari informasi terkait.

#renunganvie

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s